Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Kepri Serahkan Tanah dan Air Penuh Nilai Sejarah pada Presiden

Air dan tanah diambil dari Daik-Lingga, sedangkan air diambil dari sumur di Balai Adat, Pulau Penyengat.

14 Maret 2022 | 18.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 14 Maret 2022. Dalam ritual ini turut hadir seluruh gubernur atau yang mewakili dari 34 provinsi dan juga 15 tokoh masyarakat dari Kalimantan Timur. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, hadir langsung dan membawa sendiri tanah dan air dari Kepri untuk disatukan dengan seluruh tanah dan air dari penjuru Indonesia dalam sebuah Bejana Nusantara. Prosesi penyatuan tanah dan air ini dilakukan di Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Senin, 14 Maret 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebanyak 34 Gubernur dari penjuru Indonesia, termasuk Gubernur Kepulauan Riau, masing-masing menyerahkan tanah dan air yang mereka bawa kepada Presiden RI Joko Widodo. Kemudian Presiden memasukkannya ke dalam Bejana Nusantara yang sudah disiapkan. Prosesi ini sebagai simbol penyatuan tanah air Indonesia di pusat IKN Nusantara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hadir dalam kesempatan Istri Presiden RI, Iriana Joko Widodo, Ketua MPR RI, Menteri Kabinet Indonesia Maju. Saat prosesi penyatuan tanah dan air, Presiden didampingi Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor.

Diawali dengan Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan, kemudian dilanjutkan Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan seterusnya. Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad mendapat kesempatan setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Gubernur Ansar mengatakan air dan tanah yang dibawa dari Kepri diambil dari Daik-Lingga, sedangkan air diambil dari sumur di Balai Adat, Pulau Penyengat.

Daik-Lingga berada di lokasi Struktur Cagar Budaya Bekas Tapak Istana Damnah yang dibangun pada 1860 semasa kesultanan Lingga – Riau Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah II (1857-1883), serta dibantu oleh yang Dipertuan Muda Riau X Raja Muhammad Yusuf Al – Ahmadi beserta Permaisurinya (isteri) Tengku Embung Fatimah. Tepatnya, tanah diambil dari lokasi Balai Bertitah (Singgasana) tempat Balai Pemerintahan Sultan yang merupakan Balai Bagian Bekas Istana Sultan Lingga – Riau terakhir di Daik – Lingga Kabupaten Lingga Bunda Tanah Melayu.

Tahta pemerintahan kemudian diteruskan oleh Tengku Embung Fatimah (1883-1883) sebagai pemerintahan sementara, lalu Anandanya Raja Abdul Rahman dilantik menjadi Sultan Lingga pada 1875 dengan gelar sultan Abdulrahman Muazzam Syah (1885-1991) yang merupakan Sultan Lingga (Riau) terakhir.

"Berdasarkan sejarah, sumber tanah yang kita bawa ini sangat erat kaitannya dengan sejarah dan nilai-nilai leluhur Melayu di Kepri," kata Ansar.

Sedangkan air diambil dari sumur Balai Adat Pulau Penyengat Indera Sakti karena ada anggapan bahwa seseorang yang mengunjungi Tanjungpinang, Kepulauan Riau, belum lengkap jika belum bertandang ke Pulau Penyengat serta minum atau sekedar cuci muka menggunakan air di Pulau tersebut. Saat ini, situs - situs bersejarah yang ada di pulau Penyengat sedang diusulkan kepada UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan) untuk menjadi situs warisan dunia.

"Air tawar itu hingga saat ini tetap bisa dinikmati oleh masyarakat setempat dan para wisatawan yang datang berkunjung. Ada beberapa sumur di Penyengat dan salah satunya adalah yang berada di bawah gedung Balai Adat Pulau Penyengat yang berfungsi sebagai tempat untuk menyambut tamu atau mengadakan perjamuan bagi orang - orang penting," tutur Ansar.

Sumur yang dimaksud oleh Gubernur Ansar tersebut hanya memiliki kedalaman sekitar 2,5 meter. Meski demikian tidak pernah kering sepanjang tahun walau di musim kemarau. Bahkan air sumur yang ditemukan sejak abad ke-16 dan berjarak hanya 30 meter dari pantai tidak berasa asin seperti kebanyakan sumber air yang berada dekat laut. (*)

 

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus