Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Wakatobi di Sulawesi Tenggara menjadi tuan rumah Hari Nusantara 2022. Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan, peringatan Hari Nusantara 2022 yang berlangsung pada 10-14 Desember 2022 merupakan momentum untuk menjadikan bidang kelautan sebagai arus utama pembangunan nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Indonesia menjadi negara maritim yang mampu mengelola potensi sumber daya alam maritim untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Ali Mazi. Menurut dia, sudah tepat penyelenggaraan Hari Nusantara di Bumi Anoa, julukan Provinsi Sulawesi Tenggara. Sulawesi Tenggara memiliki lebih dari 459 pulau, terumbu karang yang indah, dan beragam kekayaan alam di perairannya yang terus terjaga kelestariannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hari Nusantara 2022 mengangkat tema “Penguatan Ekonomi Maritim Melalui Kolaborasi Investasi Berkelanjutan untuk Indonesia Bangkit Lebih Kuat”. Tahun ini, Ketua Pelaksana Hari Nusantara adalah Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Nurul Ichwan mengatakan, Hari Nusantara 2022 fokus pada kolaborasi investasi yang berkelanjutan. “Hari Nusantara bertujuan menggugah masyarakat untuk memelihara, menjaga kelestarian, dan mendukung ekosistem laut demi kesejahteraan,” katanya.
Target jangka pendek peringatan Hari Nusantara ini adalah memberikan keuntungan dari sisi ekonomi. Lebih dari 5.000 orang akan datang ke Wakatobi sekaligus menikmati pesonanya. “Wakatobi merepresentasikan keindahan alam Indonesia yang cukup kompleks dan bukti bahwa alam laut mampu berkontribusi di sektor pariwisata,” ujarnya.
Wisatawan dapat ambil bagian dalam berbagai aktivitas menarik selama peringatan Hari Nusantara pada 10-14 Desember 2022. Di antaranya kegiatan bersih laut, kampanye gemar makan ikan dan lomba kuliner Nusantara, pameran UMKM dan panggung hiburan rakyat. Ada pula acara panen raya rumput laut, menanam mangrove, melepas tukik, demonstrasi paramotor dengan membawa bendera Hari Nusantara 2022, serta pergelaran tari kolosal.
Tentara Angkatan Laut dan Angkatan Udara ambil bagian dengan menampilkan demonstrasi kekuatan alat utama sistem senjata atau alutsista serta ketangkasan prajurit. Hari Nusantara merupakan refleksi dari Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia saat itu, Djuanda Kartawidjaya. Deklarasi Djoeanda menyerukan kepada dunia bahwa laut Indonesia di antara dan di dalam kepulauan menjadi satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Batas ukurannya adalah sepanjang 12 mil dari titik terluar pulau, bukan 3 mil seperti yang tersebut dalam Peta Kolonial Belanda bernama Teritoriale Zeeen en Maritieme Kringen Ordonantie (TZMKO) terbitan 1939.
PBB kemudian menetapkan konsep negara kepulauan dalam konvensi hukum laut internasional atau United Nations Convention On The Law of The Sea (UNCLOS) pada 1982. Singkat kata, UNCLOS mengakui isi Deklarasi Djuanda. Berdasarkan Deklarasi Djuanda tadi, luas wilayah Republik Indonesia saat itu menjadi 2,5 kali lipat dari luas sebelumnya, yaitu dari 2.027.087 kilometer persegi menjadi 5.193.250 kilometer persegi. (*)