Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Nasrullah, menyampaikan ketersediaan pangan asal ternak, seperti daging sapi, ayam dan telur di Jawa Timur terpantau aman dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keyakinan itu diperoleh saat meninjau ketersediaan pangan asal ternak di Pasar Wonokromo dan beberapa sentra peternakan di Provinsi Jawa Timur. "Kami kesini ditugaskan oleh Bapak Menteri Pertanian untuk terus memantau ketersediaan pangan asal ternak, yaitu daging sapi, daging ayam dan telur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Jawa Timur tercukupi, terutama untuk kebutuhan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri nanti. Kita dapat melihat saat ini baik di pasar maupun di sentra-sentra peternakan di Jawa Timur untuk ketersediaan daging, sapi ayam dan telur semua aman.” ujarnya, Kamis, 31 Maret 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jawa Timur adalah sentra produksi ternak dengan populasi sapi terbesar nomor 1 di Indonesia saat ini. Populasi ternak saat ini sebanyak 4.928.987 ekor. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Dinas Peternakan Jawa Timur saat ini terdapat 61.109 ekor sapi/kerbau siap potong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Nasrullah melanjutkan, Kementan dalam menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga daging sapi/kerbau menjelang puasa dan Idul Fitri tahun ini terus melakukan validasi data prognosa ketersediaan dan kebutuhan daging sapi/kerbau bersama kementerian dan lembaga terkait, serta asosiasi peternakan.
Kemudian, bersama dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan terus mendata ketersediaan sapi/kerbau lokal sesuai nama dan jenisnya pada 10 provinsi sentra. Salah satunya Provinsi Jawa Timur.
“Selain itu, kami juga menghubungkan antara pemotong, pedagang, BUMN, dan BUMD dengan sumber sapi/kerbau lokal, tentunya hal ini bertujuan untuk memudahkan akses jual-beli,” kata Nasrullah. “Pemantauan terus kami lakukan dengan melibatkan Kementerian/Lembaga terkait dan Dinas Provinsi/Kab/Kota, serta kita buat laporan setiap hari.
Karena itu, ia berharap masyarakat tidak panik dengan ketersediaan daging. "Stok kita cukup, dan saatnya sapi peternak rakyat dapat mengisi sentra-sentra konsumen yang ada di Indonesia," tuturnya.
Berdasarkan data laporan dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, ketersediaan komoditas daging sapi pada bulan April 2022 sebanyak 12.161 ton, sedangkan kebutuhannya sebanyak 11.428 ton, sehingga terdapat suplus sebesar 733 ton. Untuk bulan Mei 2022 ketersediaannya mencapai 12.387 ton, sedangkan kebutuhannya sebanyak 11.428 ton, sehingga terdapat suplus sebesar 959 ton.
Sedangkan untuk komoditas daging ayam, di bulan April 2022 ketersediaannya sebanyak 34.923 ton, dengan kebutuhannya sebanyak 34.025 ton, sehingga terdapat surplus sebesar 898 ton. Adapun di bulan Mei 2022, kebutuhannya mencapai 35.199 ton dengan kebutuhan 34.025, sehingga terdapat surplus sebesar 1.175 ton.
Sementara itu, komoditas telur ayam ras di bulan April 2022 mencapai 64.200 ton dengan kebutuhan 48.813 ton, sehingga surplus 15.387 ton. Kemudian untuk kebutuhan di bulan Mei 2022 mencapai 58.894 ton dengan kebutuhan 48.813 ton, sehingga terdapat surplus sebesar 10.081 ton.
"Di Jawa Timur ini, baik daging sapi, ayam, dan telur semuanya surplus," ucap Nasrullah. "Kecukupan pangan asal ternak kita sangatlah cukup jelang Ramadhan, Insya Allah akan semuanya cukup dan aman."
Sejumlah pedagang yang ditemui juga menyatakan stok bahan pangan aman. Misalnya Anisa, pedagang daging di pasar Wonokromo, optimistis aman untuk Ramadan dan Idul Fitri. Demikian pula pedagang telur, Agus, mengatakan pasokan telur ayam ras lancar dan aman.
Didik, peternak sapi lokal di Desa Mulyodadi, Kabupaten Sidoarjo, menuturkan bahwa ia bersama anggota kelompoknya kini telah berhasil berkat bantuan program Kementerian Pertanian. "Alhamdulillah peternakan kami saat ini berkembang dengan baik karena dapat bantuan dari Kementan, baik itu melalui layanan kesehatan, layanan reproduksi dan bimbingan teknis lainnya,” ujarnya. (*)