Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kami ada untuk anda

Bank artha graha, paduan antara semangat prajurit yang pantang menyerah & ketrampilan perbankan yang dimiliki para pengelola. sejak diambil alih yayasan kartika eka paksi, total aktivanya rp 38 milyar.

21 Oktober 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbekal semangat prajurit yang tak kenal menyerah, dan dipadukan dengan profesionalisme manajemen perbankan modern, bank kecil yang termasuk papan bawah ini bertekad memberikan pelayanan yang terbaik. Pelan tapi pasti Bank Artha Graha memperbaiki citra bank angkatan darat. Dengan suntikan modal baru dan manajemen baru, peringkatnya pun mulai bergerak ke atas. SUATU sejarah baru di bidang perbankan kini tengah diciptakan. Awalnya adalah kebijaksanaan pimpinan Angkatan Darat untuk menmgkatkan kesejahteraan prajurit. Keinginan ini diwujudkan dengan dibentuknya Yayasan Kartika Eka Paksi. Melalui yayasan ini lahirlah beberapa badan usaha yang terus berkembang dan kini telah mencapai 20 buah. Keberhasilan ini mendorong timbulnya gagasan untuk memperluas usaha dan merintis ke bidang perbankan. Maka dilakukan konsultasi dengan Bank Indonesia. Atas petunjuk BI, dipilihlah PT Bank Propelat. Saat itu Bank Propelat terdaftar sebagai bank TNI Angkatan Darat dan bernaung di bawah Yayasan Kartika Siliwangi. Gejolak perkembangan usaha di sektor perbankan -- khususnya perbankan swasta nasional -- akibat deregulasi pada tahun 1983 membuat persaingan menjadi luar biasa ketat. Terjunnya bank-bank pemerintah secara aktif ke pasar jasa keuangan, membuat bank-bank kecil menggelepar. Pangsa pasar bank-bank papan bawah semakin menciut, baik dari sudut alokasi kredit, rentabilitas, asset maupun kemampuan menghimpun dana pihak ketiga. Dari 4% pada bulan Desember 1987, pangsa pasarnya melorot menjadi hanya 3% saja di tahun 1988. Banyak bank swasta yang dinilai memprihatinkan kondisinya, termasuk di antaranya Bank Propelat. Kondisi kesehatan b?nk ini pernah begitu memburuk dan nyaris tersingkir dari percaturan bisnis. Pada saat itulah muncul uluran tangan Yayasan Kartika Eka Paksi. Mengingat Bank Propelat didirikan dalam lingkungan Kodam III Siliwangi, maka untuk menjaga citra korps, Yayasan Kartika Eka Paksi pun mengambil langkah-langkah penyelamatan. Alasan utamanya adalah karena bank ini terdaftar sebagai bank TNI Angkatan Darat. "Adalah kewajiban moral bagi TNI Angkatari Darat untuk memperbaiki citra Bank Propelat," kata Tiopan Bernhard Silalahi, Ketua Pelaksana Harian Yayasan Kartika Eka Paksi yang juga adalah Komisaris Utama Bank Artha Graha. Sejarah Bank Artha Graha (BAG), sebenarnya dimulai dengan berdirinya Bank Bandung, 12 Mei 1967. Sesuai dengan namanya, bank ini memang berkedudukan dl kota kembang Bandung. Lima tahun kemudian masuk PT Propelat membeli saham mayoritas. Sejak 1 April 1972 nama bank ini pun berganti menjadi Bank Propelat. Walau dilanda topan dan badai selama pasang surutnya iklim duma usaha, serta mengalami perubahan manajemen yang silih berganti, Bank Propelat sempat memperluas jaringan usahanya hingga ke Cirebon dan Tasikmalaya, tahun 1983 dan 1984. Sebagai bank lokal di kota Bandung, Bank Propelat memikul tanggungjawab moral sebagai bank milik korps Siliwangi. Setiap gerak langkahnya selalu menjadi sorotan masyarakat. Maka ketika bank itu megap-megap diterjang ketatnya persaingan antar bank langkah penyelamatan pun segera dilakukan. Bank Propelat beralih tangan, masih sesama korps Angkatan Darat, dari Yayasan Kartika Siliwangi ke Yayasan Kartika Eka Paksi. Selain bertujuan menjadi unit usaha komersial yang punya tanggungjawab sosial, secara tersirat sebenarnya BAG juga mengemban misi khusus yang tak kalah penting. "Misi khusus kami ialah meningkatkan kesejahteraan prajurit Angkatan Darat serta keluarganya, termasuk juga para purnawirawan dan warakawuri," ungkap Silalahi. Eksistensi BAG merupakan titik awal usaha Yayasan Kartika Eka Paksi di dunia perbankan. Langkah awal ini dilakukan dengan mengambil alih seluruh saham Bank Propelat pada bulan Agustus dan Oktober 198. Seluruh modal dasar yang Rp 3 milyar disetor penuh. Bank ini pun kembali bisa bernafas, meski masih terasa sesak. Menyadari bahwa manajemen yang baik merupakan awal keberhasilan suatu organisasi, maka pembenahan manajemen pun tak boleh ditunda lagi. Manajemen yang handal tentunya harus didukung oleh profesionalisme yang tingi. Karena Yayasan Kartika Eka Paksi tak mempunyai tenaga profesional di bidang perbankan, maka mereka pun merekrut tenaga-tenaga profesional untuk mengelola bank ini. Paduan antara semangat prajurit yang pantang menyerah dan ketrampilan perbankan yang dimiliki para pengelola diharapkan akan menjadi landasan pokok bagi pengembangan BAG di masa mendatang. Dalam mengelola bisnis ini, Yayasan Kartika Eka Paksi punya komitmen untuk tidak mencampuri urusan teknis perbankan manajemen baru ini. "Yayasan bukan ahlinya di bidang tersebut," ujar Silalahi. Bagi jenderal berbintang dua ini bukanlah suatu sikap profesional bila yayasan campur tangan dalam urusan teknis perbankan. Dan ini sesuai dengan pengarahan Ketua Umum Yayasan Kartika Eka Paksi, Jenderal Edi Sudradjat, ketika meresmikan pemakaian gedung baru di Bandung. "Tiada pilihan lain, Bank Artha Graha harus dikelola secara profesional dengan manajemen yang handal, sehingga dapat tercipta sistem pelayanan yang memuaskan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, para nasabah maupun dunia usaha yang berkepentingan." "Bisnis yang kami jalankan adalah murni bisnis jasa keuangan yang normal. Sama dengan bank-bank umum swasta nasional lainnya,"ujar Drs. F.X. Tiardja Indrapradja, Direktur Utama bank ini. "Hal tersebut perlu kami tekankan, agar para nasabah maupun calon nasabah tidak merasa khawatir karenanya," tambahnya. Untuk mengubah dan mencerminkan gairah pembaruan nama bank Propelat pun diganti menjadi Bank Artha Graha, artinya rumah uang. Di sinilah tempat uang tersimpan dengan aman dan produktif. Sejalan dengan itu, diperkenalkan pula citra, warna, suasana dan logo baru. Mereka memilih warna biru sebagai corporate colour, melambangkan cinta kasih, kesetiaan, kejujuran dan cakrawala yang luas. Logonya bisa ditafsirkan sebagai anak panah, yang akan melesat tepat menuju sasarannya. Lokasi gedung di Bandung pun dipindahkan dari Jl. Naripan no. 24-26 ke Jl. Asia Afrika no. 123 A, bulan Juli lalu. Dengan gedung baru seluas 1100 meter yang bertingkat 6 dan terletak di lokasi strategis, diharapkan pelayanan kepada masyarakat pun dapat semakin ditingkatkan. Tak mau berhenti hingga di situ, Bank Artha Graha pun melangkah ke Jakarta. Kantor pusat dialihkan ke Jakarta, sedangkan kantor Bandung akan menjadi cabang. Mereka melangkah ke kancah perbankan nasional, mendekati dan menyemaraki pusat bisnis Indonesia. Selain itu, kepindahan ini juga dalam rangka mempermudah komunikasi dengan tempat kedudukan Yayasan. Kalau peresmian gedung baru di Bandung itu diibaratkan suatu langkah kecil, maka peresmian bangunan kantor pusat di Jl. Suryopranoto no. 1-9, Jakarta Pusat, pada tanggal 13 Oktober ini dapatlah dipandang sebagai langkah berikutnya. Guna melanjutkan langkah-langkah pengembangan berikutnya, tentu saja perlu dukungan modal yang memadai. Maka modal dasar pun ditingkatkan menjadi Rp 15 milyar, dengan modal yang telah disetor sejumlah Rp 10 milyar. Persaingan memang tak mungkin dihindari. Namun persaingan yang sehat justru akan menciptakan dinamika yang akan menjadi dasar kehidupan suatu organisasi. Lagi pula, bak kata pepatah, kalau takut dilanda banjir, jangan berumah di tepi air. Kalau takut berkompetisi, lebih baik mohon diri. Prajurit yang takut bertempur, seyogianya amit mundur. Walaupun persaingan semakin ketat, peluang bisnis akan tetap terbuka bagi yang tangguh dan profesional. "Kalau kita bijak memanfaatkannya, tantangan bisa diubah menjadi peluang," ujar Asep laskar, Direktur Operasi BAG. Sistem otomasi perkantoran pun diterapkan, sehingga pelayanan menjadi semakin cepat dan cermat. Sesuai dengan tuntutan perubahan dan kebutuhan nasabah, produk-produk baru pun diperkenalkan. Dengan dukungan tenaga muda yang segar dan terampil serta dilandasi profesionalisme dan dedikasi tinggi, ditambah dengan sarana gedung dan peralatan yang memadai, suatu rencana besar dapat terwujudkan. Maka BAG pun melangkah dengan penuh percaya diri. Kepercayaan diri BAG kiranya tidak terlalu berlebih-lebihan. Di perusahaan ini bergabung orang-orang yang selain berpendidikan tinggi juga memiliki pengalaman yang sangat luas. Para pimpinan teras mereka pun bukan orang kemarin sore di bidang perbankan maupun lembaga keuangan umumnya. Asep, misalnya, sebelum bergabung dengan BAG adalah orang yang pernah menduduki berbagai posisi penting di 5 bank terkemuka. Djohan Suryana, Direktur Kredit, juga punya pengalaman di 6 perusahaan, 2 di antaranya perusahaan perbankan. Pengalaman Herman Gunadl, Direktur Marketing, juga tak kalah banyaknya. "Kami semua berpengalaman dalam menangani kredit macet," ujar Frans sambil tertawa. "Pengalaman di masa yang lalu itu kami manfaatkan untuk meningkatkan kualitas pinjaman," ia bertekad. Bank Artha Graha mungkin memang lebih kecil dan kurang berarti bila dibandingkan dengan tempat-tempat kerja para direksi di waktu-waktu sebelumnya. "Namun justeru di situlah letak tantangannya," kata Djohan Suryana. Di tempat ini ia mengaku lebih bisa menyumbangkan segenap karsa dan karyanya, segenap pikiran dan kemampuannya. Apalagi semua itu ditunjang dukungan dari pihak Yayasan. "Di sini kami dituntut senantiasa mengembangkan inovasi dan kreativitas," katanya. Bagi BAG, karyawan adalah asset yang sangat penting untuk pengembangan di masa mendatang. "Di sinilah letak kekuatan kami," ujar Drs. Djohan Suryana. Lebih dari 52% karyawan BAG adalah sarjana atau sarjana muda. Melalui suatu perencanaan yang masak dan terarah, para kader pun disiapkan untuk semakin mengembangkan perusahaan. Di sini kemampuan dan kemauan dikombinasikan. Hasilnya adalah entusiasme dan profesionalisme. Sekadar gedung yang mentereng dan peralatan yang canggih memang tak akan ada artinya kalau tak didukung oleh profesionalisme karyawan. "Kuncinya adalah, pilihlah manusia yang tepat untuk posisi yang tepat," kata Asep. Maka untuk mewujudkan misi bank ini, yakni menjadi bank andalan yang dapat dibanggakan, ketrampilan dan mutu pelayanan para karyawan pun senantiasa ditingkatkan secara berkesinambungan. Untuk itu diselenggarakan program peningkatan pengetahuan dan keterampilan perbankan melalui pendidikan ekstern maupun intern. Secara internal, misalnya, dilaukan in house training mengenai pengetahuan dasar-dasar perbankan oleh para pimpinan dan staf senior BAG yang notabene memang mempunyai pengalaman di berbagai bank asing dan swasta lainnya, maupun dari berbagai semmar di dalam dan di luar negeri. Tiardja, Direktur Utama, misalnya, selain dosen Jurusan Ilmu Administrasi FISIP-UI juga pernah menduduki berbagai jabatan kunci di bank-bank dan lembaga keuangan lainnya. Direktur-direktur lainnya -- yang juga mempunyai segudang pengalaman yang telah terbukti berhasil diterapkan di tempat-tempat lain -- dan para staf senior juga menurunkan jurus-jurus andalan mereka kepada para karyawan. Beberapa karyawan juga ditugaskan mengikuti pendidikan di luar, misalnya di LPPI (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Indonesia) Saling asah dan saling asuh ini merupakan pencerminan dari keinginan berbagi pengalaman dan berkembang bersama. Semua ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan BAG kepada para pemakai jasanya. Bank-bank besar yang menempati peringkat atas seringkali menjadi tumpuan kepercayaan masyarakat. Sebaliknya, bank-bank kecil tak jarang diragukan orang. Padahal, besar-kecilnya ukuran belum tentu identik dengan tingginya kualitas personal, kredit, pengembangan bisnis, kompetitifnya biaya dana, rendahnya kredit macet dan tingginya loyalitas debitur. Suatu bank kecil yang menggaet nasabah kelassatu, maka kualitas kreditnya pun akan kelas satu pula. Dengan earning asset yang baik, maka capital adequacy-nya pun dapat mengimbangi resiko bank secara memadai pula. BAG adalah contoh yang tepat. Meski dari sudut asset Perbanas menempatkan peringkat bank ini di antara bank-bank swasta lainnya pada urutan ke-61 (per 30 Juni 1989), namun dari sudut ratio nalysis majalah Infobank menempatkan perkembangan solvabilitas BAG di anak tangga teratas di antara bank-bank papan bawah. Dengan ciri-ciri uniknya, baik pangsa pasarnya, jenis produknya, maupun kualitas layanan yang personal, bukanlah mustahil bank-bank kecil ini mempunyai keunggulan tersendiri. Bahkan, boleh dibilang, dengan kekecilannya ini bank-bank papan bawah bisa menjadi lebih lincah dan cekatan dalam memburu dan melayani nasabahnya -- baik nasabah kredit maupun nasabah dana. Ibarat sepeda motor yang lincah menyelip-nyelip di antara kemacetan lalu lintas, dengan jalan yang berliku-liku, menerobos celah-celah sempit yang tak mungkin dilalui bankbank besar, si sepeda motor bank kecil ini dapat menyeruak kemuka, meninggalkan si besar terjebak kemacetan. Bukti kelincahan gerak BAG terlihat dalam upayanya merebut nasabah tersendiri. Dengan mengkonsentrasikan diri kepada retail consumer bank ini tak perlu bersaing dengan bank-bank raksasa. "Namun tokh kami tak menolak corporate client," ujar Tiardja. Pangsa pasar yang digelutinya sekarang ialah perdagangan (81%) dan jasa (11%). Tapi mereka juga tak menampik sektor industri, pertanian, maupun sektor-sektor lainnya sesuai dengan saran-saran yang telah ditetapkan. Marketing concept BAG bukanlah product concept atau semata-mata menjual dan meningkatkan kualitas produk-produk yang telah ada, melainkan justru menyesuaikan produknya dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. Kelincahan gerak ini terbukti membawa hasil. Dalam tempo hanya setahun sejak pengambilalihan oleh Yayasan Kartika Eka Paksi, Artha Graha telah melesat maju. Per 30 September lalu, total aktivanya hampir mencapai Rp 38 milyar. Atau lebih dari empat kali dibandingkan sebelum pengambilalihan, sekitar Rp 8,8 milyar. Begitu pun total kredit dan penyertaan dana pihak ketiganya telah melonjak drastis. Dari Rp 6 milyar total kreditnya telah menjadi lebih dari Rp 27 milyar. Sedangkan penyertaan dana pihak ketiganya yang semula lebih dari Rp 4 milyar kini telah menjadi lebih dari 25 milyar. Dilihat dari angka mutlaknya, mungkin perolehan itu belum bisa dibilang besar. Tapi mengingat semua itu diperoleh dalam waktu yang relatif singkat, agaknya keberhasilan mengubah bank yang sekarat menjadi seperti kondisinya kiwari merupakan suatu prestasi tersendiri. Dan peluang bagi BAG tampaknya memang masih cukup besar. Di Jawa Barat saja, misalnya, menurut Gubernur Yogie S. Memet, animo masyarakat untuk menggunakan jasa perbankan masih sangat besar Gubernur menunjuk laju pertumbuhan ekonomi pada Pelita IV yang rata-rata 8,34% untuk minyak bumi dan 9,30% tanpa minyak bumi sebagai indikatornya. Indiator lainnya adalah investasi pemerintah yang hanya seperempat dari investasi masyarakat. "Ini jelas merupakan peluang bagi kalangan bank untuk mengembangkan diri dan memantapkan usahanya," ujar Gubernur Jawa Barat ini sewaktu peresmian gedung baru BAG di Bandung tempo hari. Kini, dengan kepindahan kantor pusatnya ke Jakarta, ke jantung dunia usaha Indonesia, Artha Graha pun memasuki arena perbankan nasional. Peluang di kota-kota lainnya pun semakin terbuka. Artha Graha memang kian mantap melangkah. Sebuah Rumah yang Ramah DULU bank seringkali dianggap sesuatu yang angker dan hanya didatangi kalangan tertentu. Bahkan ada anggapan, hanya orang-orang kayalah yang berurusan dengan bank. Tapi itu suatu pandangan yang keliru. Dalam dunia modern sekarang ini, bank adalah mitra bagi siapa saja. Bukan hanya bagi dunia usaha, tapi juga untuk perorangan, untuk keluarga. Di Bank Artha Graha, Anda akan memperoleh pelayanan yang ramah, profesional dan personal untuk berbagai jasa perbankan. REKENING KORAN: aman dan praktis Keamanan dan kecepatan dalam transaksi usaha saat ini merupakan tuntutan utama dunia usaha. Jangan biarkan diri Anda menanggung risiko dengan membawa uang tunai dalam jumlah besar. Rekening Koran BAG dapat dibuka atas nama pribadi, perusahaan, atau bersama. Anda hanya perlu menunjukkan surat rekomendasi dan tanda kenal diri, dengan menyertakan setoran awal Rp 200.000 untuk pribadi, atau Rp 500.000 untuk perusahaan. Untuk saldo rata-rata di atas Rp 5.000.000 Anda akan memperoleh kemudahan pemantauan dan jasa giro. DEPOSITO BERJANGKA: aman dan berbunga Jangan biarkan uang Anda tidak produktif. Simpanlah dalam bentuk Deposito Berjangka BAG. Keamanan dan kerahasiaannya terjamin penuh. Tersedia berbagai pilihan jangka waktu: 1, 3, 6 bulan, atau 1 tahun. Pilih aneka cara menuai bunganya: dipetik sendiri, langsung dimasukkan ke rekening koran pada tabungan-Anda, atau Automatic Roll Over (ARO) TABUNGAN GEMILANG: 10 kali dalam sebulan Dengan setoran awal Rp 15.000 Anda sudah dapat membuka Tabungan Gemilang. Bunganya dihitung dari saldo rata-rata dan dibayarkan setiap bulan. Anda bisa menarik hingga 10 kali dalam sebulan. Bebas bea meterai dan dapat dijadikan jaminan kredit pada BAG. Saldonya dapat dipantau secara pribadi dengan mudah. TABANAS: menabung sambil membangun Siapa saja bebas membuka Tabanas. Selain menabung dan memperoleh keuntungan dan hadiah, Anda turut serta dalam pembangunan nasional. Tabanas BAG dijamin penuh oleh Bank Indonesia. Bebas bea meterai pajak kekayaan atas simpanan pokok tabungan maupun pajak penghasilan atas bunga tabungan. Dan, jangan lupa, Anda pun diikutsertakan dalarn undian berhadiah. KREDIT SARPRAS: melengkapi kebutuhan keluarga Kebutuhan akan sarana dan prasarana kelengkapan keluarga seringkali muncul mendesak dan tak dapat ditangguhkan. Perbaikan rumah, kendaraan, pemasangan telepon, biaya masuk sekolah, dan sebagainya, tak jarang memusingkan. Gunakan saja fasilitas kredit Sarpras (Sarana Prasarana) untuk mengatasinya. Kredit Sarpras BAG tersedia untuk umum. Proses penyiapannya pun sederhana dan praktis. Besar kredit yang minimal Rp 200.000 dapat ditingkatkan hingga Rp 1.000.000. Tingkat bunganya rendah, 18% per tahun. Jangka waktunya disesuaikan, maksimal 12 bulan. KREDIT KOMERSIAL: sarana pengembangan usaha Kalau dana yang menjadi masalah Anda, mengapa tidak menghubungi Artha Graha? Bicarakan masalah keuangan Anda, maka BAG akan mengatur jangka waktu kredit dan cara pembayaran yang sesuai. Tersedia dalam bentuk pinjaman tetap (fixed loan), revolving loan, sampai pinjaman Rekening Koran. Kredit komersial BAG dapat dimanfaatkan untuk menambah modal kerja, perluasan usaha maupun investasi baru di sektor perdagangan, jasa, industri, pertanian, konstruksi, dan lain-lain. KREDIT PROGRAM PEMERINTAH: syaratnya ringan, bunganya rendah Ada dua pilihan yang tersedia, Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP). Keduanya merupakan kredit murah dengan syarat lunak dan prosedur yang praktis. GARANSI BANK: menjamin kepercayaan mitra usaha Kelancaran usaha Anda tak perlu terganggu meski garansi bank merupakan persyaratan dalam kontraknya. Ajukan saja permohonan Garansi Bank BAG. Anda hanya perlu menunjukkan surat perjanjian kontrak, akte pendirian, ijin usaha, dan membuka rekening koran di bank ini. Maka garansi bank pun akan disiapkan untuk Anda. Cepat dan tak bertele-tele. Segala jenis usaha dan pekerjaan dapat memperoleh dukungan langsung garansi bank BAG dengan jangka waktu yang sesua. REFERENSI BANK: memperlancar usaha Anda Kepuasan nasabah adalah tujuan utama Bank Artha Graha. Itulah sebabnya bank ini senantiasa siap melayani para nasabahnya, termasuk dalam memberikan referensi bank untuk memperlancar usaha mereka. Hubungi saja kantor-kantor mereka yang ada di kota Anda. "Dalam waktu singkat apa yang nasabah perlukan akan terpenuhi," ujar seorang petugas BAG. PENGIRIMAN UANG: cepat, murah, aman Mengirim uang untuk transaksi dagang, biaya sekolah anak, uang bulanan ke orangtua, dan sebangsanya, tak jarang menimbulkan kerepotan tersendiri. Resiko kelambatan atau bahkan hilang di jalan senantiasa mengancam. Maka biarkan BAG melakukannya untuk Anda. Dukungan kerjasama BAG dengan bank-bank terkemuka uang Anda akan lebih cepat dan aman tiba ditujuan. Sesuaikan kebutuhan Anda dengan aneka pilihar yang tersedia. Dengan teleks, pos udara transfer antar rekening, wesel atau inkaso. Anda pun dapat rnenyerahkan penyelesai an tagihan di kota-kota lain kepada BAG. Masih banyak jasa-jasa perbankan lainny yang diberikan BAG bagi Anda. Misalnya pelayanan pembayaran uang kuliah, gaji karyawan, dan lain sebagainya. Selain itu masih ada berbagai produk yang sedang dipersiapkan. Di antaranya, jasa layana kartu kredit (credit card dan kemudahan pelaksanaan pembayaran dalam berbagai tagihan rutin nasabah seperti pembayaran rekening telepon dan listerik -- serta jas konsultasi hukum dan lain-lainnya. Jadi mengapa Anda tidak hubungi saja kantor-kantornya di Jakarta, Bandung, dan Cirebon Mereka Siap Berkarya BANK Artha Graha memang belum menjadi bank besar, tapi ia bertekad untuk menjadi bank besar -- dalam omset maupun harkatnya. Dan dengan semangat prajurit yang pantang menyerah, dipadukan dengan kesungguhan perjuangan dan kepiawaian para pengelolanya, agaknya tekad itu bukannya sesuatu yang mustahil. Tiopan Bernhard Silalahi, Komisaris Utama Lahir di Pematang Siantar, tahun 1938. Kariernya di bidang militer mengantarkannya ke dalam posisi sebagai Ketua Pelaksana Harian Yayasan Kartika Eka Paksi. Sebagai seorang profesional tulen ia selalu bersikap tegas menurut bidang masing-masing. "Tantangan berat justeru akan membangkitkan jiwa prajurit kami yang pantang menyerah. Seluruh daya dan kemampuan kami kerahkan secara maksimal guna menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut." F.X. Tiardja Indrapradja, Direktur Utama Lahir di Jakarta tahun 1944. Lulusan FE-UI dan Graduate School of Business Administration, New York University, ini adalah orang yang telah mengikuti begitu banyak seminar dan workshop di dalam dan luar negeri. Pengalamannya di berbagai posisi begitu luasnya. Antara lain ia pernah menjadi Vice President di salah satu bank swasta asing di New York dan Manlia. Pernah menjadi dosen Fakultas Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya, ia kini masih mengajar di FISIP-UI. "Banking is people business. Berbeda dengan produk biasa, perbankan menjual jasa, menjual profesionalisme dan keramahtamahan pelayanan. Dan kami bukan orang baru di bidang itu." Asep Maskar, Direktur Operasi Lahir di Sumedang tahun 1944. Mengenyam pendidikan di FE-UI, ia punya pengalaman di 5 bank swasta dan 1 bank pemerintah. Ia memulai kariernya dari tingkat paling bawah. Pengalamannya di bidang perbankan lebih kurang 18 tahun. Meski juga pernah bergerak di bidang lain, namun bidang operasi bank merupakan spesialisasinya. "Disiplin dan semangat prajurit yang dipadukan dengan kebebasan usaha swasta yang profit motive akan membuahkan suatu model baru. Hal-hal yang baru biasanya penuh dengan berbagai peluang untu maju." Djohan Suryana, Direktur Kredit Lahir di Bekasi tahun 1939. Lulusan FE-UI ini tergolong orang yang sering mengikuti berbagai seminar di dalam dan di luar negeri Pengalamannya di berbagai perusahaan -- antara perbankan -- juga cukup luas, khususnya di bidang perkreditan. Lebih dari 17 tahun ia berkecimpung di bidang ini. "Dengan kekompakan kerja, semangat juang yang tinggi, idealisme yang menyala-nyala serta daya pemikiran yang kreatif dinamis, kami akan mampu menyeruak di antara bank-bank pesaing." Herman Gunadi, Direktur Pemasaran Lahir di Balikpapan tahun 1941. Lulusan FE Universitas Krisnadwipayana ini pernah menjelajahi mancanegara untuk memperdalam ilmunya di bidang keuangan dan perdagangan. Sejak lebih dari 20 tahun ia juga telah bergelut dengan pekerjaan di bidang keuangan dan perbankan. "Buat saya yang terpenting adalah keterbukaan dan kebersamaan. Dengan saling percaya, kita akan dapat bekerjasama dengan baik untuk menundukkan tantangan da mencapai keberhasilan. Itulah perwujudan bakti kita kepada bangsa dan negara."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus