Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelompok Pandan Wangi, UMKM Binaan BRI yang Kian Berkembang

BRI membantu kelompok usaha Pandan Wangi mulai dari menyediakan akses pasar hingga permodalan.

28 Maret 2022 | 15.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS - Pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI semakin berkembang. Salah satunya, terlihat pada usaha dari Bali yang dimotori oleh Ketua Kelompok Pandan Wangi, I Made Pasek.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lewat kelompok usaha Pandan Wangi tersebut, ia mengumpulkan sekitar 70 perempuan di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem untuk membuat kerajinan tangan (handcraft). Awalnya, para perajin ini hanya fokus pada anyaman tikar. Namun, mulai tahun 1996 merambah ke produk lain, seperti tas dan peralatan home décor lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam pembuatannya, bahan baku yang diolah sampai menjadi produk jadi semuanya dilakukan dengan cara tradisional. “Kebetulan untuk bahan baku, diambil di masing-masing rumah. Setelah itu dikerjakan untuk menjadi sebuah produk kerajinan,” kata I Made Pasek.

Dalam proses pembuatan, bahan baku pandan dibelah menjadi dua bagian, kemudian dijangka atau dibuat bagian-bagian kecil. Selanjutnya dihaluskan dan dijemur hingga daun pandan menjadi kering sehingga dapat dianyam sesuai kebutuhan.

I Made Pasek mengatakan, semua proses dilakukan secara manual. Untuk satu produk biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga hari. Adapun pemasaran art shop didistribusikan di sekitar Denpasar, Kuta, Sukawati dan Bona di Gianyar, serta pasar lokal di Karangasem.

Berkembangnya kelompok usaha Pandan Wangi tersebut tak terlepas dari peran BRI yang membantu menyediakan akses pasar hingga permodalan. Dengan demikian, usaha yang dimotori oleh I Made Pasek itu bisa terus berinovasi dan naik kelas. Ia menyebut, pendampingan dan pembinaan oleh BRI didapatnya sejak 2010. Semua akses permodalan dibantu secara total, termasuk fasilitas mesin jahit dan beberapa sarana penunjang lainnya.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan, BRI terus berupaya memberdayakan UMKM dan membantu usahanya agar naik kelas. Permodalan yang diberikan bermacam-macam, mulai dari Kupedes, Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga pinjaman kemitraan. Tentunya hal ini disesuaikan dengan assessment dan kelayakan usaha.

“Pelaku usaha segmen ultra mikro pun dapat mengajukan kredit Ultra Mikro (UMi) lebih dekat, aman, dan cepat melalui AgenBRILink. Kredit Ultra Mikro merupakan fasilitas pembiayaan dengan nilai pinjaman sampai dengan Rp10 juta,” ujarnya.

Seperti diketahui, hal ini merupakan bagian dari sinergi holding Ultra Mikro antara BRI, Pegadaian, dan PNM. Akses pembiayaan untuk pelaku usaha ultra mikro yang disalurkan tersebut merupakan upaya BRI untuk mendukung para pelaku usaha go global. Peran ini terus didorong BRI, sebagaimana tampak dari komitmen perseroan yang menjadi induk Holding BUMN Ultra Mikro.

Upaya-upaya BRI dalam melakukan program pemberdayaan pelaku usaha agar dapat resilience di situasi pandemi dan dapat terus tumbuh berkembang ini nyatanya selaras dengan presidensi G20 dengan tema Recover Together, Recover Stronger pada tahun ini. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus