Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemensos Beri Motivasi dan Edukasi 32 Remaja Dampak ‘Klitih’ di Yogyakarta

Pelayanan yang diberikan kepada ABH antara lain pemeriksaan dan konseling psikologis, pendampingan dan advokasi sosial, serta penyuluhan sosial

22 Juli 2022 | 04.33 WIB

Kemensos Beri Motivasi dan Edukasi 32 Remaja Dampak ‘Klitih’ di Yogyakarta
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
INFO NASIONAL -- Kementerian Sosial memberikan motivasi dan edukasi kepada 32 Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Yogyakarta dampak dari 'klitih' (kejahatan jalanan) beberapa waktu lalu. 'Klitih' merupakan perilaku agresivitas yang dilakukan sekelompok orang dengan sengaja untuk melukai seseorang. Dalam konteks kenakalan remaja, 'klitih' dilakukan sekelompok pelajar berkeliling menggunakan kendaraan dengan target pelajar sekolah lain yang dianggap sebagai musuh.

“Kami membantu rehab anak-anak itu melalui penyuluhan dengan pendekatan anak muda,” kata Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta Eva Rahmi Kasim. Hal ini merupakan wujud konkret Kemensos dalam memperkuat komitmen dan dukungan terhadap layanan rehabilitasi sosial kepada ABH.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Komitmen dan dukungan kami terhadap layanan rehabilitasi sosial kepada ABH ini berawal dari keprihatinan akan maraknya kenakalan remaja di Yogyakarta, yang disebut 'klitih',” ujar Eva. Menurut data dari Jogja Police Watch (JPW), hingga Juli 2022, tercatat 12 kali aksi 'klitih' di Yogyakarta dengan korban terluka dan meninggal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Eva menyebut, usia remaja identik dengan masa-masa rawan lantaran tingkat emosi mereka belum stabil. Remaja juga berada di rentang usia yang sarat akan tuntutan pencarian jati diri. "Hal ini membuat mereka mudah terpengaruh oleh perilaku menyimpang, seperti kasus 'klitih', yang terjadi di Kota Gudeg ini beberapa waktu lalu," kata dia.

Para penerima manfaat, yang rata-rata usia remaja ini, dikatakan Eva, lantas diberikan motivasi dan edukasi agar meninggalkan perilaku yang melanggar hukum. Pelayanan yang diberikan kepada ABH antara lain pemeriksaan dan konseling psikologis, pendampingan dan advokasi sosial, serta penyuluhan sosial untuk merubah perilaku para penerima manfaat ke arah yang lebih baik.

Dikemas Menyenangkan
Pemberian motivasi dan edukasi kepada para penerima manfaat, yang bertajuk 'Penyuluhan Sosial Milenial' ini, dikemas dalam bentuk fun games  dengan menggabungkan aktivitas fisik outdoor  yang interaktif dan santai.

"Kami berupaya untuk mengeksplorasi semangat dan keceriaan anak-anak Indonesia, khususnya yang berada di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Sleman," kata Kepala Bagian Tata Usaha BBPPKS Yogyakarta, Ujang Taofik Hidayat, selaku pembina kegiatan.

Kegiatan juga diselingi dengan permainan kelompok dan aksi reflektif. "Diharapkan melalui fun games ini, para penerima manfaat dapat belajar pentingnya kerja sama, kekompakan, juga semangat pantang menyerah, sehingga dapat mendukung terwujudnya komitmen 'Anak Indonesia Hebat'," tutur dia.

Motivasi dan komitmen sebagai Anak Indonesia Hebat, yang ditanamkan tim fasilitator kepada para penerima manfaat, selaras dengan tema Hari Anak Nasional (HAN) 2022, yaitu 'Anak Terlindungi, Indonesia Maju'. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyemarakkan peringatan HAN 2022, yang diperingati tanggal 23 Juli setiap tahunnya.(*)

 

 
Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus