Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO BISNIS –Kementerian Pertanian mendorong agar Kelompok Wanita Tani (KWT) dapat memaksimalkan lahan pekarangan. Sehingga mampu mengasah kreativitas untuk menciptakan media baru yang lebih sederhana dan berbiaya rendah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam kondisi apa pun pertanian tidak boleh berhenti. "Dalam suasana pandemi ini, bisa jadi krisis ekonomi berlangsung lama dan pertanian adalah tumpuan perekonomian kita, untuk itu harus selalu didorong jangan sampai berhenti,” ujar Mentan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan pentingnya membangun SDM pertanian. "Kita harus membangun SDM pertanian yang berkualitas, kreatif dan memiliki jiwa berdaya saing. Sehingga pembangunan pertanian bisa berjalan cepat," kata Dedi.
Salah satu SDM pertanian yang inovatif ditunjukkan oleh Sarlota Bijuni, anggota kelompok tani KWT Melati. Ia mampu memanfaatkan barang bekas untuk bertani di lahan pekarangan. Bahan yang digunakan seperti ban mobil/motor, kaleng susu, botol air mineral, bahkan bekas kemasan sabun detergen diolah menjadi pengganti polybag.
"Dengan luas lahan 10×15 m di samping rumahnya dimanfaatkan untuk kreatifitas dalam mengolah lahan pekarangan yang sempit," ucap Fetra, Fasilitator Desa yang mendampingi Kelompok Melati Desa ilohuuwa, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango.
KWT Melati termasuk dalam Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) yang merupakan inisiasi perluasan Proyek Rural Empowerment and Agricultural Development (READ) yang dilaksanakan pada tahun 2008 sampai dengan 2014 di 5 Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah dengan pendanaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) dari International Fund for Agricultural Development (IFAD).
“Saya bersyukur ada Program READSI seperti ini di Desa Ilohuuwa, sebab ini sangat membantu kami para ibu rumah tangga dalam mengakses berbagai informasi tentang pertanian serta cara memaksimalkan pemanfaatan lahan pekarangan," ujar Sarlota Bijuni yang berterima kasih kepada fasilitator desan dan penyuluh telah mendampingi.
Sarlota menjelaskan, pemanfaatan botol bekas untuk media tanam juga berguna untuk mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan yang mengurangi keindahan lingkungan itu sendiri.
"Apalagi sampah plastik ini tidak dapat diurai oleh mikroba pengurai sehingga sangatlah sulit untuk membusuk, jika memilih untuk membakarnya justru akan mencemari udara dan apabila terhirup dapat membahayakan kesehatan tubuh penghirup termasuk manusia," kata dia. (*)