Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementan Siapkan Keerom Jadi Sentra Komoditas Jagung Nasional

Presiden Joko Widodo mengatakan Provinsi Papua akan disiapkan kurang lebih 10.000 hektar untuk penanaman jagung.

22 Maret 2023 | 10.30 WIB

Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Plh Gubernur Papua, Bupati Keerom, saat meninjau lahan di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Perbesar
Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Plh Gubernur Papua, Bupati Keerom, saat meninjau lahan di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL - Kementerian Pertanian melaksanakan penanaman jagung di Kampung Wambes, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Papua, pada Selasa, 21 Maret 2023. Kegiatan ini merupakan salah satu misi untuk 'membangunkan' lahan-lahan tidur menjadi lebih produktif sebagai penghasil komoditas pangan strategis nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Penanaman jagung di Kampung Wambes ini turut dihadiri Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Plh Gubernur Papua, Bupati Keerom, serta jajaran pemerintah daerah dan pemangku kepentingan.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Presiden Joko Widodo mengatakan, di Provinsi Papua akan disiapkan kurang lebih 10.000 hektar untuk penanaman jagung. Untuk saat ini yang sudah land clearing dan pengolahan tanah baru 500 hektar. Tahun depan ditarget 2500 hektar.

Tetapi, menurut Jokowi, yang baru ditanam saat ini adalah 100 hektare. Hasil pertanian Jagung ini akan terlihat pada Juni nanti saat panen yang pertama. "Saya lihat ini visible karena tanahnya rata dan datar. Hanya memang tidak mungkin sekali tanam menghasilkan 10 atau 11 ton," kata Jokowi.

Untuk panen pertama, kata Jokowi, paling tidak 4 atau 5 ton. Panen kedua bisa 6 ton dan setelah panen ketiga baru bisa pada posisi yang baik. 

"Tetapi saya mengingatkan ke Bapak Bupati, Mentan juga, agar yang beli ini siapa harus jelas, pengeringnya yang nyiapin siapa harus jelas, pasca panen juga harus jelas harganya berapa, sehingga petani jangan sampai dirugikan setelah panen," tegas Jokowi. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa lahan yang digunakan merupakan eks areal lahan sawit yang tak lagi produktif. Total ada 3.000 hektare yang semuanya dimiliki petani plasma setempat sejak 1980-an. "Sekarang sudah dibuka land clearing 500 hektare," ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa dari 500 hektare tersebut sekitar 75 hektare telah diolah, dengan rincian 25 hektare sudah ditanami jagung dengan usia kurang lebih satu bulan, dan 50 hektare-nya sisanya siap ditanam jagung. "Kami menargetkan setidaknya dalam waktu dekat sudah 100 hektare (lahan siap tanam)," lanjut menteri asal Sulawesi Selatan tersebut. 

SYL menjelaskan selepas 100 hektare lahan siap tanam rampung, pihaknya menargetkan 500 hektare lainnya bisa segera tergarap. "Tahap ketiga mudah-mudahan bisa kita lakukan land clearing (pembukaan lahan) sekitar 1000-3000 hektare.”

Ia pun optimistis target tersebut bisa terealisasikan. Sehingga misi menjadikan Kabupaten Keerom sebagai salah satu lumbung jagung nasional dapat diwujudkan. "Tak sekadar menanam jagung tapi juga mengintegrasikan tanaman lain pada pematang dan lahan sekitar," ujarnya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kementan, Suwandi menyatakan setiap hektare lahan ditargetkan mampu menghasilkan setidaknya 5 ton jagung. adapun hasil panen nanti diutamakan untuk memenuhi kebutuhan lokal. 

"Off-taker nya masih UMKM untuk pakan ayam petelur, pedaging dan ternak babi. Di Jayapura itu misalnya ada salah satu peternak butuh jagung 10 ton/hari," ucapnya. Selama ini, kebutuhan pakan ayam dan babi masih dipasok dari luar daerah. Karena itu, dengan masifnya penanaman jagung di Kabupaten Keerom diharapkan suplai jagung maupun produk olahannya mampu memenuhi kebutuhan setempat.

Bupati Keerom Piter Gusbager mengatakan, pihaknya menyambut baik wilayahnya menjadi lahan pengembangan budidaya jagung menuju lumbung jagung nasional dalam rangka peningkatan ketahanan pangan nasional.

Menurut dia, di tapal batas dengan potensi lahan yang sangat luas dan subur sangat menjanjikan bagi pertanian. Dia pun berharap ada gerakan kolaborasi dan gerakan partisipatif bersama masyarakat Kabupaten Keerom. "Biarkan masyarakat memberikan harapan dan mimpi tentang masa depan petani dan pertanian di daerah ini, saya berharap pertanian di tapal batas, lebih maju," katanya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua, Semuel Siriwa mengatakan, kedatangan Presiden dan Menteri Pertanian serta bapak Dirjen Tanaman Pangan adalah momen yang ditunggu. Kehadiran pemerintah pusat menjadi motivasi tersendiri bagi petani di Papua. 

"Kami mengharapkan ke depan dari pemerintah pusat terus memotivasi dan membimbing warga Papua agar pertanian dengan komoditas lainnya juga bisa berkembang," katanya. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus