Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Bupati Sumba Timur Khristofel Praing tersenyum lebar. Seakan beban berat yang mengimpit pundaknya sirna sudah. Berdasarkan Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 490 Tahun 2024, Kabupaten Sumba Timur resmi keluar dari status daerah tertinggal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keberhasilan ini merupakan puncak dari kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak sejak penetapan status daerah tertinggal melalui Perpres Nomor 63 Tahun 2020. “Perjalanan panjang ini melibatkan peningkatan di berbagai sektor pembangunan yang secara signifikan telah mengubah wajah Kabupaten Sumba Timur,” kata Khristofel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tantangan keras untuk mengentaskan daerahnya dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur dengan mengadopsi sejumlah kebijakan strategis yang juga menjadi kriteria penilaian lndeks Komposit Kabupaten Daerah Tertinggal.
Empat kebijakan strategis yang dijalankan yaitu:
- Peningkatan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan (jalan Selatan dan Utara), listrik (jaringan PLN dan Non PLN seperti PLTS dan PLTMH), dan akses air bersih menjadi prioritas utama untuk meningkatkan mobilitas dan konektivitas antarwilayah. Perbaikan infrastruktur lain juga dalam membuka akses ke layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, serta mendorong aktivitas ekonomi lokal.
- Penguatan Perekonomian Lokal
Berbagai program pemberdayaan ekonomi, khususnya di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, telah berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat. Pendekatan holistik yang mencakup pelatihan, akses permodalan, dan dukungan pemasaran membantu menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi angka kemiskinan.
- Optimalisasi Pajak Daerah
Salah satu kebijakan yang memberikan dampak langsung terhadap pembangunan adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi pajak dan retribusi. Kebijakan ini memungkinkan pemerintah daerah untuk mendanai program dan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
- Peningkatan Akses Pendidikan dan Kesehatan
lnvestasi besar dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan. Berbagai program peningkatan fasilitas sekolah telah meningkatkan angka partisipasi sekolah, sementara perluasan akses layanan kesehatan dasar, terutama di daerah terpencil, berhasil menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Khristofel Praing menuturkan bahwa, “Keberhasilan Sumba Timur keluar dari status daerah tertinggal adalah bukti bahwa pembangunan sejati tidak hanya soal angka, tetapi tentang memulihkan martabat, membangkitkan harga diri, dan memberikan masyarakat kemampuan untuk bermimpi lebih tinggi dan membangun masa depan yang lebih cerah. Sebagaimana dijelaskan Michael Paul Todaro (pakar ekonomi pembangunan), pembangunan sejati tercapai ketika manusia merasa dihargai dan memiliki kendali atas nasib mereka sendiri."
Ada dampak signifikan ketika Kabupaten Sumba Timur tidak lagi menyandang status daerah tertinggal. Diantaranya:
- Peningkatan Daya Saing Ekonomi
Dengan keluarnya Sumba Timur dari status daerah tertinggal, daya tarik investasi di berbagai sektor, seperti pariwisata, pertanian, dan ekonomi kreatif, akan meningkat. Investor akan melihat Sumba Timur sebagai daerah yang lebih stabil dan memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang kuat, sehingga membuka peluang lapangan kerja baru dan mendorong ekonomi lokal.
- Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Seiring dengan perbaikan infrastruktur dan aksesibilitas, kualitas hidup masyarakat juga meningkat. Program pembangunan berkelanjutan, seperti peningkatan akses pendidikan, kesehatan, dan air bersih, memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal ini diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan dan memperbaiki status kesehatan masyarakat, termasuk menurunkan tingkat stunting.
- Penguatan infrastruktur dan Konektivitas
Terentaskannya Sumba Timur mendorong peningkatan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, listrik, dan telekomunikasi. Konektivitas yang lebih baik membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk mengakses layanan dasar dan terhubung dengan pusat-pusat ekonomi, yang pada akhirnya mendorong mobilitas ekonomi dan sosial.
- Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Status baru ini memberi peluang bagi peningkatan PAD melalui berbagai sektor, termasuk pariwisata dan retribusi daerah. Peningkatan pendapatan ini memungkinkan pemerintah daerah untuk terus berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur dan program-program yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
- Pengakuan dan Peningkatan Kepercayaan Masyarakat
Keberhasilan ini meningkatkan rasa bangga dan kepercayaan diri masyarakat Sumba Timur. Pengakuan dari pemerintah pusat dan peningkatan status daerah juga memperkuat semangat kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam menjaga momentum pembangunan yang berkelanjutan.
- Stabilitas Sosial dan Pembangunan Berkelanjutan
Dengan infrastruktur yang lebih baik dan kesempatan ekonomi yang lebih luas stabilitas sosial juga akan terjaga. Pengentasan status daerah tertinggal ini memberi Sumba Timur kesempatan untuk merencanakan pembangunan jangka panjang yang berfokus pada keberlanjutan, inovasi, dan pemerataan hasil pembangunan di seluruh wilayah. (*)