Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kisah Ibu Elly Nasabah PNM Mekaar Perintis Usaha Nastar Semanggi

Elly menemukan ide untuk membuat nastar dengan tambahan daun semanggi. Ia mengeringkan daun semanggi, menggilingnya hingga menjadi bubuk, lalu mencampurnya dengan adonan nastar

5 Juni 2024 | 10.59 WIB

Kisah Ibu Elly Nasabah PNM Mekaar Perintis Usaha Nastar Semanggi
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL - Bagi warga Surabaya, semanggi bukanlah tanaman yang asing. Biasanya, daun semanggi diolah menjadi pecel sayur dengan bentuk daun menyerupai clover. Setelah dikukus, daun ini disiram dengan bumbu kacang yang khas, menciptakan cita rasa yang melekat di hati warga Kendung, Surabaya. Namun, justru popularitas pecel semanggi inilah yang mendorong seorang perempuan berambut panjang untuk melakukan inovasi yang tak biasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Tinggal di Kampung Semanggi sejak tahun 2006, Elly Ermawati sudah sangat akrab dengan tanaman jenis paku air tersebut. Sebagai penjual pecel semanggi, ia sering menghadapi masalah dengan kerusakan bahan baku. Diakui Elly, daun semanggi mudah rusak jika tidak segera dikonsumsi setelah dipetik. "Daun semanggi itu nggak tahan lama kalau sudah dipetik dan dikukus. Saya kepikiran gimana ya caranya ngabisin semanggi dari tengkulak supaya nggak kebuang-buang," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Elly kemudian menemukan ide untuk membuat nastar dengan tambahan daun semanggi. Ia mengeringkan daun semanggi, menggilingnya hingga menjadi bubuk, lalu mencampurnya dengan adonan nastar. Tentu saja, perjalanan pertama tidaklah mulus. Banyak komplain datang karena rasa pahit yang muncul dari nastar semanggi buatannya. Namun, Elly tidak menyerah. Ia terus mencoba hingga pembelinya mulai memuji rasa nastar yang lezat. Tantangan untuk menjual produk yang tidak biasa ini justru menjadi motivasi bagi Elly.

"Dibilang susah jualinnya ya susah, tapi saya bangga bisa membuat olahan yang beda dari yang lain. Siapa lagi yang melestarikan kuliner Surabaya kalau bukan kita," ujar Elly.

Sejak bergabung dengan PNM Mekaar, Elly merasakan pertumbuhan luar biasa pada usaha Nasgi (Nastar Semanggi) miliknya. Ia sering mengikuti pelatihan pengembangan usaha secara gratis dari PNM dan bertemu banyak orang baru. "Apalagi kemarin ikut peserta nasabah mikro, saya bisa jualan dan untungnya, puji Tuhan, banyak. Sekarang saya juga lagi proses sertifikasi halal gratis, loh itu," tambahnya. Selain itu, Elly juga mendapat bantuan untuk membuat kemasan yang menarik, yang membuatnya merasa lebih percaya diri dalam menjajakan produk jualannya.

Kreativitas Elly dalam usaha kulinernya mendapat perhatian dari Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi. Ia menjadi juara lomba Pernak-Pernik (Produk Usaha Nasabah Keren dan Unik) dalam pra-HUT PNM yang ke-25. Arief merasa bangga atas perjuangan para nasabah ultra mikro yang semangat berinovasi dan rajin mengikuti program pengembangan usaha yang diberikan oleh PNM. "Nasabah Mekaar perlu mencontoh Ibu Elly, kreatif dan solutif. Tugas kami hanya memberikan program-program yang bisa membantu usaha ultra mikro agar naik kelas, namun tumbuhnya usaha kembali pada perjuangan masing-masing," ujar Arief.

PNM berkomitmen memberikan tiga modal usaha kepada nasabahnya: modal finansial berupa uang untuk usaha, modal intelektual berupa pelatihan dan pendampingan, serta modal sosial untuk membangun jejaring dan bertukar ide antar sesama anggota. Melalui program Mekaar, pembiayaan kepada nasabah ultra mikro dilakukan secara berkelompok, bersamaan dengan pendampingan berkelanjutan. Program ini bertujuan untuk memberdayakan dan memajukan usaha mikro yang ada di masyarakat, seperti yang dialami oleh Elly Ermawati dengan Nastar Semangginya.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus