Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kolaborasi Indonesia-Prancis: AFD Kucurkan Dana 6,5 Juta Euro untuk Transisi Energi PLN

PLN dan AFD Prancis menandatangani kerja sama hibah 6,5 juta Euro dari Uni Eropa untuk mendukung transisi energi Indonesia melalui Indonesia Energy Transition Facility (IETF) demi mencapai NZE 2060 atau nol emisi karbon.

11 Februari 2025 | 17.27 WIB

Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly (ketiga dari kiri) dengan Country Director AFD, Yann Martres (kedua dari kanan) dalam penandatanganan perjanjian kerja sama antara PLN dengan lembaga keuangan Prancis, AFD pada Rabu, 5 Februari 2025. Dok. PLN
Perbesar
Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly (ketiga dari kiri) dengan Country Director AFD, Yann Martres (kedua dari kanan) dalam penandatanganan perjanjian kerja sama antara PLN dengan lembaga keuangan Prancis, AFD pada Rabu, 5 Februari 2025. Dok. PLN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – PT PLN (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama dengan lembaga keuangan Prancis, Agence Française de Développement (AFD) untuk program hibah senilai 6,5 juta Euro dari Uni Eropa. Kesepakatan ini berlangsung saat peluncuran Indonesia Energy Transition Facility (IETF) di Jakarta, Rabu, 5 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, menyampaikan bahwa kolaborasi Indonesia-Prancis sebagai wujud komitmen bersama untuk menjalankan transisi energi di Indonesia. Sesuai dengan misi pemerintah mewujudkan swasembada energi dan memastikan keberlanjutan energi nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

”Dalam menjalankan program prioritas (Asta Cita) tersebut, Kementerian ESDM tetap menjaga komitmen untuk memenuhi kewajiban dalam mencapai target di Nationally Determined Contribution (NDC) tahun 2030 dan juga Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat,” ucap Dadan.

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Fabien Penone, menjelaskan bahwa peluncuran IETF merupakan langkah krusial dalam mempercepat transisi energi di Indonesia. Fasilitas ini menjadi wadah bagi lembaga keuangan global, termasuk AFD, menyalurkan pendanaan untuk mendukung berbagai proyek transisi energi yang ada di Indonesia.

”Seperti kita ketahui, transisi energi adalah isu yang kompleks dan transformatif. Ini tidak hanya membutuhkan investasi besar, tetapi juga kemitraan yang kuat, inovasi, dan komitmen jangka panjang untuk menyeimbangkan target dari aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial,” tutur Fabien.

Diana Acconcia, Director of International Affairs and Climate Finance, Directorate-General for Climate Action (CLIMA) Uni Eropa juga menyampaikan bahwa IETF merupakan inisiatif bersama dalam rangka mempercepat transisi energi dan mendukung investasi berkelanjutan.

“Uni Eropa tetap berkomitmen untuk mempercepat energi bersih dan menciptakan lingkungan yang mendukung investasi berkelanjutan. Peran Indonesia dalam transisi energi global sangat penting, dan kami tetap terlibat penuh untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan ketahanan energi,” ucapnya.

Senada dengan Diana, Country Director AFD, Yann Martres mengatakan peluncuran IETF untuk membantu Indonesia. “Dengan inisiatif ini, AFD, EU, dan mitranya menegaskan kembali peran strategis mereka dalam memerangi perubahan iklim dan mendukung pemerintah Indonesia menuju transisi energi yang adil, berkelanjutan, dan inklusif,” kata dia.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, di kesempatan terpisah menyampaikan kerja sama antara Indonesia dan Prancis ini merupakan wujud nyata kolaborasi global dalam upaya memitigasi dampak perubahan iklim, salah satunya melalui transisi energi.

Darmawan menegaskan PLN siap menjadi garda terdepan dalam memastikan keberlangsungan transisi energi di Indonesia. Kerja sama ini juga diyakini akan memperkuat upaya PLN dalam menghadirkan energi bersih dan berkelanjutan bagi negeri ini sejalan dengan target swasembada energi. “Kolaborasi ini menandakan komitmen komunitas internasional untuk mengatasi krisis perubahan iklim global," ujar Darmawan.

Adapun, Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly menjelaskan, total komitmen melalui kerangka IETF sebesar 6,5 juta Euro ini dialokasikan oleh AFD untuk PLN guna mendukung program transisi energi dan dekarbonisasi perusahaan menuju NZE 2060 atau nol emisi karbon 2060.

"Dukungan ini akan dimanfaatkan PLN untuk antara lain asistensi teknis proyek pembangkit energi terbarukan dan transmisi, serta capacity building dan institutional support. Ini bukan hanya tentang investasi, namun tentang membangun masa depan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang," ujar Sinthya.

Transisi energi, Sinthya melanjutkan, bukan saja berperan dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga berdampak luas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan menciptakan multiplier effect, transisi energi dapat mendorong investasi, membuka lapangan kerja, serta memperkuat industri lokal.

"Komitmen terhadap transisi energi harus kita jalankan demi keberlanjutan masa depan generasi bangsa. Lebih dari itu, upaya menghadirkan energi bersih juga berpotensi menggerakkan perekonomian nasional dan mewujudkan kemandirian energi," ucap Synthya. (*)

Sandy Prastanto

Sandy Prastanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus