Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Cegah Ancaman Radikalisme

Mantan narapidana terorisme, Kiki Muhammad Iqbal, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keamanan.

18 Desember 2024 | 18.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, perlu kewaspadaan terhadap berbagai ancaman bangsa, termasuk ideologi radikalisme yang perlu ditingkatkan. Mantan narapidana terorisme, Kiki Muhammad Iqbal, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keamanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jika ada ancaman seperti hoaks tentang bom, kita harus menyikapinya dengan seimbang. Tetap waspada, tapi jangan takut. Masyarakat harus percaya pada pemerintah dan pihak berwajib. Kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah adalah kunci dalam membangun kewaspadaan ini,” ujar Kiki yang kini tinggal di Bandung, Jawa Barat, pada 19 November 2024.

 

Kiki juga menguraikan poin-poin penting terkait ideologi terorisme yang harus diwaspadai, termasuk pemahaman radikal yang mudah mengkafirkan orang lain. “Misalnya, pemahaman yang mudah mengkafirkan orang lain. Pemahaman ini berpotensi berujung pada aksi teror, sehingga harus diwaspadai,” ujarnya.

 

Meski demikian, Kiki optimis bahwa upaya penanggulangan terorisme yang telah dilakukan pemerintah dan masyarakat akan membuahkan hasil. Di era pemerintahan Prabowo yang baru ini, Kiki mengajak masyarakat untuk mendukung dan mendoakan agar pemerintah mampu menjaga keamanan nasional, termasuk menangani ancaman terorisme.

 

Namun, ia mengingatkan bahwa semua pihak tidak boleh lengah dan harus tetap melakukan pengawasan bersama. Sejalan dengan hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah melakukan serangkaian pemantauan terhadap penyebaran paham radikalisme di dunia siber menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

 

“Kami melakukan dua langkah utama, pertama, monitoring penyebaran paham radikalisme di ruang siber. Jika ditemukan konten atau narasi seperti anti-NKRI atau menolak demokrasi, kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo untuk melakukan pemutusan akses atau takedown agar penyebarannya bisa direduksi,” kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono.

 

Kedua, BNPT juga menjalin kerja sama dengan lembaga intelijen dan aparat penegak hukum untuk memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru berlangsung aman. Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut menegaskan bahwa tim Densus 88 AT Polri akan bekerja sama dengan BIN, BAIS, dan BNPT untuk mengantisipasi ancaman teror. “Densus 88 akan bekerja sama dengan BIN, BAIS, dan BNPT untuk melakukan pengamanan yang lebih optimal. Mudah-mudahan semuanya bisa berjalan terkendali,” ujar Listyo. (*)

Afrilia Suryanis

Afrilia Suryanis

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus