Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Koperasi Konsumen Katala Batu Hijau Rasakan Manfaat LPDB-KUMKM

LPDB-KUMKM memberi bantuan pembiayaan untuk sektor riil agar koperasi bisa terus hidup.

25 Agustus 2022 | 12.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Pada masa transisi pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, banyak pelaku usaha yang masih menghadapi guncangan likuiditas, tak terkecuali yang dialami oleh sejumlah koperasi di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tantangan tersebut menjadi pendorong bagi peningkatan manajemen koperasi yang erat kaitannya dengan pengelolaan manajemen kelembagaan, peningkatan kapasitas SDM, pemanfaatan teknologi informasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu contoh yang menjalankan peningkatan manajemen dan kelembagaan adalah Koperasi Konsumen Katala Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Koperasi ini termasuk koperasi primer tingkat provinsi yang berlokasi di Complex 2100 Building #620 Townsite Batu Hijau Project Desa Sekongkang Atas NTB.

Koperasi yang berdiri sejak tahun 1995, awal pembentukan bernama Koperasi Karyawan Katala PT New Mont NTB. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2017 terdapat Perubahan Anggaran Dasar (PAD) dan mengganti namanya menjadi Koperasi Katala Batu Hijau. Kemudian pada tahun 2022, berganti lagi namanya menjadi Koperasi Konsumen Katala Batu Hijau.

Senior Manajer Koperasi Konsumen Katala Batu Hijau, Ruliana, mengatakan bahwa koperasi menjalankan beberapa usaha, antara lain unit simpan pinjam (USP), waserda, kuliner, pelayanan pack meal (paket makan), pengelolaan Radio Suara Amman dan pengelolaan lapangan golf.

Koperasi juga memiliki sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasional usaha seperti, kantor, lokasi lapak kuliner, studio radio, gudang untuk penyimpanan bahan waserda, dan lapangan golf. 

“Tahun 2022, Koperasi Konsumen Katala Batu Hijau memutuskan untuk mengajukan pembiayaan ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). Hal yang menjadi pertimbangan dalam mengajukan pembiayaan yaitu dalam upaya memenuhi kebutuhan modal usaha pengadaan pack meal (paket makan) security dan bahan persediaan waserda dalam rangka meningkatkan kapasitas usaha, modal usaha pengadaan makanan tambahan kalori security dan pengelolaan lapangan golf,” tutur Ruliana.

Menurutnya, komitmen LPDB-KUMKM untuk membantu UMKM sektor riil sangat besar, apalagi tarif layanan bagi hasil sangat murah. Hal ini yang mendasari Koperasi Konsumen Katala Batu Hijau mengajukan proposal pembiayaan ke LPDB-KUMKM. Pada Juni 2022, koperasi mendapatkan persetujuan pembiayaan sebesar Rp4,5 miliar. 

“Melalui sistem online, kami mengajukan proposal pembiayaan dengan melengkapi semua berkas dan syarat yang dibutuhkan seperti dokumen legalitas, fix asset, dan lain sebagainya” kata Ruliana.

Pada tahun 2005, Ruliana melanjutan, koperasi pernah mendapatkan pembiayaan dari beberapa perbankan dengan total plafond sebesar Rp320 miliar dalam penyaluran pembiayaan ke anggota. Seluruh pembiayaan tersebut telah lunas pada 2020.

Namun, untuk pembiayaan sektor riil, koperasi belum pernah menikmati fasilitas pembiayaan apa pun dari perbankan, hingga akhirnya untuk kebutuhan pembiayaan ini dapat dipenuhi oleh LPDB-KUMKM.

Dengan adanya pembiayaan LPDB-KUMKM ini, kata Ruliana, koperasi merasakan dampak dan manfaat khususnya dalam pengembangan usaha, mulai dari office supply ke perusahaan, kemudahan pengadaan barang dari vendor dan UMKM-UMKM koperasi, serta pembayaran pengadaan yang tepat waktu.

Ke depan, koperasi yang memiliki anggota sebanyak 598 orang dan total karyawan 35 orang, berencana untuk mengembangkan usaha produktif. “Dalam waktu dekat kami akan mengembangkan usaha-usaha produktif, seperti empat mini commisari (waserda) di area administrasi mining (lokasi tambang) yaitu di lokasi proses pemurnian hasil mineral dan di area pelabuhan perusahaan, serta pembangunan tempat peleburan logam (smelter). Dengan bertambahnya pengelolaan commisari ini diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan sebanyak 15 orang. Oleh sebab itu, kami membutuhkan tambahan modal usaha,” kata Ruliana. 

Selama 20 tahun berkiprah, Koperasi Konsumen Katala Batu Hijau akhirnya merasakan dampak sentuhan pemerintah melalui LPDB-KUMKM. Melalui usaha sektor riil yang dikelola, koperasi dapat terus melanjutkan usaha dalam mengelola waserda dan enam cabang waserda lainnya apalagi setelah mendapat pembiayaan dari LPDB-KUMKM.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan untuk memaksimalkan pelayanan dan mendapatkan mitra-mitra potensial agar mendapat akses dana bergulir, LPDB-KUMKM terus melakukan upaya “jemput bola”. Upaya ini untuk mendorong koperasi agar tumbuh dan berkembang, baik dari sisi produksi maupun skala bisnis, yang akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota sekaligus perekonomian nasional. 

“Koperasi juga berperan sebagai agregator bagi anggotanya, sehingga LPDB-KUMKM memiliki tanggung jawab dalam mendorong pelaku usaha khususnya koperasi sektor riil untuk meningkatkan produktivitas anggota. Selain itu, pada tahun 2024 pemerintah menargetkan pertumbuhan koperasi modern sebanyak 500 unit koperasi, sehingga melalui Kementerian Koperasi dan UKM diterapkan beberapa strategi di antaranya koperasi berbasis closed loop. Model ini dikembangkan sebagai koperasi ‘multipihak’, dengan fokus pada koperasi sektor riil, pembiayaan, serta digitalisasi,” tutur Supomo. 

Pada tahun ini, LPDB-KUMKM menyasar pada koperasi-koperasi sektor riil di daerah khususnya wilayah yang masih rendah penyaluran dan koperasi-koperasi baru yang belum merasakan manfaat dana bergulir LPDB-KUMKM. Selain memberi dukungan permodalan, LPDB-KUMKM juga mengoptimalisasi Program Inkubator Wirausaha. Strategi ini merupakan cara untuk menjaring mitra-mitra baru, khususnya pelaku UMKM yang akan diinkubasi untuk bergabung ke dalam wadah koperasi. (*)

 

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus