Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Langkah Strategis Mewujudkan Pembelajaran Berbasis Digital

Kreativitas dan kolaborasi menjadi kunci menemukan strategi efektif pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan.

4 Agustus 2020 | 16.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Strategi Efektif Membangun Sistem Pendidikan Online.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS-- Pandemi Covid-19 di Indonesia membuat banyak sekolah dan perguruan tinggi melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring memanfaatkan teknologi. Dalam sekejap dunia pendidikan menghadapi dilema perubahan sistem pembelajaran dari tradisional menjadi digital.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di sisi lain, situasi ini menjadi disruptor terbesar yang membawa kepada lompatan transformasi digital dan adopsi teknologi untuk proses pembelajaran daring. Dalam proses adaptasi tentunya banyak tantangan dan kendala yang dihadapi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menyikapi hal ini, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI, Nizam, menjelaskan bahwa Kemdikbud menyiapkan SPADA sebagai platform pembelajaran daring bersama. Perguruan tinggi dapat saling berbagi pengetahuan, modul pembelajaran dan perkuliahan secara daring. Untuk pendidikan dasar dan menengah bisa memanfaatkan program tayangan “Belajar dari Rumah” sebagai media alternatif pembelajaran.

“Selama masa pandemi ini Kemdikbud menjadikan SPADA sebagai salah satu platfrom untuk perguruan tinggi yang belum mempunyai Learning Management System (LMS) sistem pembelajaran daring,” ujarnya dalam Dialog Industri “Strategi Efektif Membangun Sistem Pendidikan Online” di YouTube Tempodotco, Rabu, 29 Juli 2020.

Hal senada juga diungkapkan Rektor Universitas Gadjah Mada, Panut Mulyono, yang menyiapkan platform pembelajaran daring dan mengembangkan rumah produksi untuk membantu dosen menyiapkan materi penunjang perkuliahan. Dari sisi mahasiswa, menurutnya tak ada perbedaan signifikan antara menerima materi di kelas dan secara daring. Namun, tenaga pengajar menghadapi kendala terkait penyediaan konten, video animasi, dan bagaimana mengukur capaian pembelajaran (learning outcome) dari mahasiswa.

Meskipun demikian, berkaca pada kenyataan di lapangan saat ini pengamat kebudayaan Itje Chodijah menilai ada kesenjangan nyata. Seperti masalah keterjangkauan, infrastruktur, hingga stabilitas jaringan. Di samping itu, perlu pemaknaan bahwa pembelajaran digital bukan semata perubahan instrumen, tetapi menjadi bagian dari budaya dan pendidikan harus dimaknai sebagai proses menyiapkan kehidupan.

“Kampus mungkin lebih melek teknologi, tapi bicara pendidikan dasar dan menengah banyak yang harus direformasi untuk pemahaman teknologi pada murid dan guru. Infrastrukturnya juga belum semuanya siap,” ujarnya.

Menjawab berbagai persoalan ini, Presiden Direktur Lintasarta, Arya Damar sepakat teknologi informasi memegang peranan penting dalam pendidikan. Untuk mewujudkan pembelajaran digital kuncinya adalah kolaborasi dari sisi infrastruktur, aplikasi, dan content creator.

“Pertama, akses internet wajib dimiliki dan menjadi backbone. Kedua, universitas harus membuka data untuk pertukaran konten pengajaran. Ketiga, mahasiswa didorong dengan sekali ‘klik’ bisa mengakses mata kuliah yang disediakan,” ujar Arya.

Ia menambahkan, investasi untuk penyediaan infrastruktur, internet, dan platform memang terbilang mahal, tetapi biaya bisa ditekan jika dilakukan bersama-sama.

“Bicara kampus bermutu pasti sudah punya infrastruktur, tapi banyak kampus yang belum memiliki. Perlu kolaborasi, penyediaan satu cloud bersama untuk dipakai sekolah atau kampus. Akses internet juga dibangun bersama dengan provider agar bisa lebih murah hingga daerah 3T. Gotong royong ini penting supaya cost makin turun. Perlu kita dorong juga pelibatan anak bangsa untuk membuat aplikasi pendidikan,” katanya.

Dengan kolaborasi tentunya mutu pendidikan akan semakin baik dan proses pembelajaran daring dapat berlangsung efektif.(*)

Abdul Jalal

Abdul Jalal

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus