Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO TEMPO - Jika mendengar kata mantri, yang terbersit adalah pembantu dokter. Namun mantri yang satu ini berbeda. Namanya mantri BRI. Tugasnya mencari nasabah simpanan, nasabah pinjaman, mengenalkan berbagai produk BRI, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan layanan laku pandai agen BRI Link.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang mantri BRI di Unit Kerja Tanah Miring, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Agustina Etwiory menjalankan tugas yang lebih dari itu. Agustina memiliki usaha binaan di sejumlah perkampungan. Dia mendampingi dan memberdayakan kelompok usaha kecil, menjadi tempat mengadu bagi nasabah yang kesulitan membayar pinjaman, memberikan edukasi keuangan, dan menjadi konsultan apabila ada masyarakat yang membutuhkan saran finansial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Banyak nasabah yang awalnya enggan menabung atau meminjam. Tetapi setelah mendapatkan pemahaman, mereka mulai percaya dan merasa nyaman bekerja sama dengan BRI," kata Agustina. Sebagai mantri, dia punya harapan besar untuk nasabah binaannya. Agustina ingin melihat mereka berkembang dan mampu meningkatkan taraf hidup melalui usaha yang dijalankan.
Agustina juga berharap BRI terus memberikan dukungan melalui program-program inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Di Kampung Isenombias misalkan. Di wilayah ini, Agustina membina kelompok usaha CV Barokah Sayur, sebuah klaster usaha pertanian hortikultura. Kelompok usaha ini mendapatkan pendampingan dalam bentuk literasi keuangan, penyuluhan pertanian, hingga pemberian peralatan dan mesin pertanian.
Perempuan yang resmi bergabung dengan BRI pada 2010 ini menceritakan tantangan yang dia hadapi sebagai mantri BRI. Wilayah kerjanya yang berada sekitar 30-45 menit dari Merauke sering kali menjadi kendala. Selain itu, infrastruktur jalan yang sebagian besar masih berupa tanah membuat perjalanan menjadi sulit, terutama saat hujan. Namun, tantangan ini tidak menyurutkan semangat Agustina.
"Suka duka pasti ada, terutama saat mencari debitur untuk menjadi nasabah," katanya. "Terkadang ada penolakan, tetapi setelah dua atau tiga kali kunjungan, mereka akhirnya mau menabung. Itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya."
Dengan semangat tersebut, Agustina bertekad terus menjadi jembatan antara BRI dan masyarakat kecil, membantu mereka meraih mimpi, dan mencapai kemandirian ekonomi. Kisah Agustina sebagai mantri BRI menunjukkan perjuangan yang menginspirasi. Dengan dedikasi, kerja keras, dan semangat melayani, Agustina telah membuktikan bahwa peran seorang mantri bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah panggilan untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat di sekitarnya. (*)