Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mas Dhito Berharap Pengelolaan Sampah di Kabupaten Kediri Dapat Maksimal

Pengelolaan sampah harus dilakukan secara terpadu, dari hulu, tengah, sampai hilir

7 September 2024 | 18.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan para penerima penghargaan berfoto bersama setelah memberikan penghargaan kepada 6 kelompok pengelola sampah TPS 3R dan 6 bank sampah di Taman Terbuka Hijau, Simpang Lima Gumul, Sabtu, 7 September 2024. Dok. Pemkab Kediri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Pengelolaan sampah di Kabupaten Kediri diharapkan dapat dimaksimalkan sehingga mengurangi sampah yang masuk tempat pembuangan akhir (TPA) Sekoto. Hal itu disampaikan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat pembukaan workshop pengurangan sampah melalui TPS 3R (tempat pengelolaan sampah reuce, reduce and recycle) dan Bank Sampah yang diadakan di Taman Terbuka Hijau, Simpang Lima Gumul, pada Sabtu, 7 September 2024.

Pengelolaan sampah, kata lelaki yang kerap disapa Mas Dhito itu, harus dilakukan secara terpadu, dari hulu, tengah, sampai hilir. Supaya mengurangi sampah masuk ke TPA perlu diperbesar peran pengelolaan baik di tempat penampungan sampah sementara (TPS), tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), rumah kompos atau yang lain. Tak terkecuali pengurangan sampah di masyarakat melalui peran pelaku pengelola sampah di tempat pembuangan sampah reduce, reuse, dan recycle (TPS 3R), bank sampah, dan kelompok pengelola sampah lain.

"Pengelolaan sampah ini akan menjadi isu yang sangat krusial, 2025, 2026, 2027, 2028 itu akan menjadi tantangan kalau tidak di manage dari sekarang," kata dia.

Mas Dhito pun menargetkan pengelolaan sampah 70 persen penanganan dilakukan oleh pemerintah dan 30 persen pengurangan yang dilakukan oleh masyarakat dan produsen. Di sisi lain, melihat realita yang terjadi kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dinilai juga masih perlu ditingkatkan. “Terkadang masih sering terjadi di beberapa tempat, terutama di daerah-daerah yang memiliki sungai, warganya masih buang sampah ke sungai,” kata dia.

Berdasarkan data SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional) jumlah TPS 3R di Kabupaten Kediri terdapat 35 unit. Adapun bank sampah dan komunitas lain seperti gerakan sodaqoh rosok, sedekah barang bekas dan lainnya lebih dari 35 unit. Keberadaan kelompok pengelolaan sampah di TPS 3R, bank sampah dan komunitas lain itu diakui membantu mengurangi timbulan sampah dan beban sampah yang masuk ke TPA.

Berdasarkan data SIPSN tahun 2023, estimasi timbulan sampah di Kabupaten Kediri 662,408 ton/hari atau 241.778,92 ton/tahun. Dari jumlah itu, terjadi pengurangan sebanyak 21.698,17 ton/tahun (9 persen), dan penanganan 50.063,40 ton/tahun (21 persen).

Dalam kesempatan itu Mas Dhito juga menyerahkan penghargaan kepada enam kelompok pengelola sampah TPS 3R dan enam bank sampah serta memberikan bantuan hibah berupa kendaraan angkut sampah roda tiga untuk meningkatkan kinerja kepada 7 kelompok pengelola sampah di TPS 3R.

Melalui workshop yang digelar, Mas Dhito berharap dapat meningkatkan kapasitas para pelaku pengelola sampah di TPS 3R dan bank sampah. Baik pengetahuan managemen maupun pengetahuan teknis pengelolaan sampah skala kawasan atau berbasis desa. Lebih dari itu, melalui kegiatan tersebut nantinya dapat memaksimalkan nilai pengurangan sampah termasuk yang masuk ke TPA. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fifia Asiani

Fifia Asiani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus