Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Medical Director Semarang 10K Run Sebut Mineral Esensial Le Minerale Bantu Pelari Terhindar Dari Heatstroke

Le Minerale terpilih sebagai official mineral water pada ajang lari Semarang 10K Run bertema 'Step Up Your Limit' di pusat Kota Semarang, pada Ahad, 15 Desember 2024.

23 Desember 2024 | 12.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Le Minerale terpilih sebagai official mineral water pada ajang lari Semarang 10K Run bertema ‘Step Up Your Limit’ di pusat Kota Semarang, pada Ahad, 15 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memang, lari kini menjadi olahraga yang digandrungi karena persiapannya yang cukup mudah dan tidak perlu banyak peralatan tambahan. Meski banyak manfaatnya untuk kesehatan, para pelari perlu memperhatikan kondisi baik pada diri sendiri maupun lingkungan sekitar saat olahraga lari, karena beberapa kondisi yang membahayakan seperti heatstroke bisa saja timbul akibat berolahraga di kondisi lingkungan yang tidak tepat, salah satunya ketika tubuh kekurangan cairan atau mineral esensial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Le Minerale dengan kualitas mineral esensialnya kembali dipercaya diberbagai ajang lari baik tingkat nasional maupun internasional. Keberadaan Water Station yang disediakan tim penyelenggara dan Le Minerale telah terbukti efektif bantu penuhi mineral tubuh sehingga mampu meminimalisir dehidrasi dan terjadinya heatstroke pada ribuan pelari yang menjadi peserta.

Medical Director Semarang 10K, Wawan Budi Susilo mengatakan, Heatstroke merupakan peningkatan suhu panas tubuh secara drastis dan tiba-tiba hingga mencapai 40 celcius. Meski demikian, heatstroke bisa diminimalisir dengan terpenuhinya kecukupan cairan dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Ia menyebut, kebutuhan mineral jadi salah satu cara untuk mencegah heatstroke peserta saat berlari.

"Perhatikan kondisi kita sendiri yang menjadi faktor internal dan lingkungan sekitar yang merupakan faktor eksternal. Seperti kasus saat ini, suhu cukup bagus 24 sampai 26 derajat celcius, namun kelembapan tinggi 85 sampe 90 persen sehingga menyebabkan panas tubuh tidak bisa keluar. Jadi, meskipun suhu enak dan nyaman, tetapi ada juga pelari yang mengalami heatstroke," ujarnya.

Menurut Wawan, keberadaan Water Station Le Minerale di berbagai titik selama Semarang 10K ini terbukti meminimalisir kasus heatstroke parah. Para peserta pelari dapat memanfaatkannya untuk minum dan mengisi kembali cairan dan mineral tubuh yang terkuras selama berlari. Dari ribuan peserta, tercatat hanya ada lima peserta yang mengalami heatstroke parah dan selanjutnya bisa tertangani dengan baik.

"Tips supaya pelari tetap bugar adalah menghidrasi diri dengan cukup. Hal ini harus dilakukan saat akan memulai lari, kemudian saat pelaksanaan lari selanjutnya usai lari. Tidak mengapa terus-terusan minum, toh sudah disediakan Water Station dengan jumlah yang sangat cukup," katanya.

Wawan pun berpesan, jenis air mineral yang baik dikonsumsi untuk mengatasi dehidrasi adalah air mineral yang steril, kemasan bagus, tertutup rapat, telah teruji BPOM dan tidak ditempatkan secara terbuka pada paparan sinar matahari langsung. Le Minerale pun telah memenuhi kriteria tersebut.

Coach komunitas lari Indorunners, Harris Silaban, yang ikut serta dalam Semarang 10K pun mengatakan terbantu dengan hadirnya Water Station Le Minerale, "Sangat membantu, melimpahnya Water Station Le Minerale memudahkan untuk break sejenak dan mengambil hidrasi untuk memulihkan kondisi tubuh,” ujarnya.

"Overall, thank you support-nya Le Minerale, latihan yang konsisten dan tepat sangat penting untuk meningkatkan daya tahan dan kekuatan tubuh dan tentunya mineral esensial Le Minerale membantu meningkatkan performance masing-masing runners," tambah Harris.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Natalia, anggota Indorunners, yang mengaku segar kembali setelah meneguk Le Minerale. "Le Minerale merupakan air minum yang menyegarkan berbeda dengan air minum kemasan lain. Rasanya kayak ada manis-manisnya," kata Natalia.

Dengan menempuh waktu lari 1 jam 20 menit, perempuan asal Surabaya ini mengaku lancar tak terkendala dehidrasi berkat penempatan Water Station di setiap titik tertentu. (*)

Bestari Saniya Rakhmi

Bestari Saniya Rakhmi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus