Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMANGGUNG- Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali menekankan pentingnya peningkatan layanan lebih luas kepada masyarakat. Untuk mencapai hal itu, ia berharap unit pelayanan teknis (UPT) milik Kemensos bisa melayani berbagai keperluan masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi kalau ada balai netra, tidak hanya netra saja. Tapi juga bisa lansia dan sebagainya. Nanti akan diaktifkan semacam call center. Lalu ada mobil jenazah yang nanti bisa membantu masyarakat yang membutuhkan," kata Risma saat meresmikan Sentra Kreasi Atensi Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) “Kartini” Temanggung, Jumat 5 Maret.
Mensos tidak ingin, masyarakat kurang mampu yang keluarganya meninggal harus membawa-bawa jenazahnya dengan motor karena tidak mampu menyewa ambulance. Balai juga diharapkan bisa membantu masyarakat yang mengeluh terkait tidak cairnya bantuan sosial yang menjadi haknya.
Fungsi lain dari UPT Kemensos adalah meningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu dengan pembinaan vokasi dan wirausaha. Salah satu gebrakan itu dengan mendirikan Sentra Kreasi Atensi (SKA) di Bekasi dan kini di Temanggung.
Sebelum dua SKA tersebut, Kemensos memberdayakan lima anak yang ketergantungan Napza di Mojokerto, Jawa Timur. Mereka atas kemauan sendiri mengelola kafe yang kini makin ramai pelanggan. Dengan memperluas layanan sosial, akan lebih banyak anggota masyarakat yang membutuhkan akan terlayani.
Kemensos menyadari besarnya tantangan menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari setahun. Salah satu dampak pandemi adalah banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggalnya. “Kami membuat Rusunawa untuk tempat tinggal para eks pemulung dan tunawisma, serta membuka lapangan kerja melalui Sentra Kreasi ATENSI,” kata Mensos.
Di kesempatan sama, Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat menyatakan, melalui (SKA), kelompok marjinal mendapatkan peluang kerja. Di Balai Kartini Temanggung, SKA melibatkan penyandang disabilitas intelektual, sensorik netra dan fisik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Galeri ATENSI Batik Ciprat melibatkan tiga orang penyandang disabilitas intelektual, Kafe Kartini terdiri dari empat orang penyandang disabilitas intelektual dan seorang penyandang disabilitas fisik. Sementara itu, Galeri Atensi Laundry melibatkan tiga orang penyandang disabilitas intelektual.
“Selain itu, Sheltered Workshop Peduli (SWP) telah mengembangan produksi Batik Ciprat dan produk turunannya di 30 titik pada 23 Kabupaten. Secara keseluruhan SKA Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung telah memberdayakan 580 orang penyandang disabilitas,” katanya.
Menurut Harry, sebelumnya penyandang disabilitas kesulitan untuk melakukan pemasaran, maka kini SKA menjadi wadah menyediakan galeri, melakukan promosi dan pemasaran. Sebelumnya para Penyandang Disabilitas yang sudah mendapatkan pelatihan barista, tetap kesulitan untuk bekerja. “Dengan adanya Cafe Kartini mereka bisa langsung bekerja, menghasilkan uang,” katanya.
Selain membangun SKA dan rusunawa, Kemensos bekerja sama dengan Ditjen Administrasi Kependudukan, Kementerian Dalam Negeri membuat KTP bagi 65 eks pemulung dan tunawisma
Kemensos juga menyalurkan tenaga siap kerja yang merupakan eks pemulung dan tunawisma melalui beberapa tahap ke berbagai perusahaan seperti Grand Kamala Lagoon Bekasi, PT Waskita Karya Tbk, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, PT Otsindo Prima Raya, dan PT. Kamadjaja Logistics.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq, perwakilan Komisi VIII DPR, perwakilah DPD RI, dan pejabat di lingkungan Kemensos.