Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Basuki Minta Pembangunan Bendungan Cipanas Selesai 2022

Pembangunan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang untuk mendukung ketahanan air dan pangan nasional.

17 Juli 2020 | 14.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, saat tinjau bendungan Cipanas, Sumedang, Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL-- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta pembangunan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang selesai lebih cepat dalam rangka mendukung ketahanan air dan pangan nasional. Progres pekerjaan fisik Bendungan Cipanas saat ini mencapai 59,72% dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Berdasarkan laporan jadwal pelaksanaan, bendungan direncanakan selesai tahun 2023. Namun hari ini saya minta agar pelaksanaan pekerjaan bisa dipercepat dan diselesaikan lebih cepat, yakni pada tahun 2022," kata Menteri Basuki saat meninjau, pembangunan Bendungan Cipanas, Sumedang, Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bendungan Cipanas mulai dikerjakan sejak 2017 dengan masa pelaksanaan hingga 2021. Bendungan yang termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung ketahanan air dan pangan nasional ini memiliki daya tampung cukup besar yakni 250 juta m3. Dengan daya tampung sebesar itu, Bendungan Cipanas akan mampu mengairi jaringan irigasi seluas 7. 432 hektare untuk lahan pertanian di Kabupaten Sumedang dan sebagian Kabupaten Indramayu.

Diharapkan suplai air irigasi dari Bendungan Cipanas dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.

Pembangunan bendungan Cipanas Sumedang, Jawa Barat.

Bendungan ini merupakan tipe urugan batu inti tegak yang dilengkapi dengan terowongan pengelak sepanjang 400 meter. Sumber air berasal dari Sungai Cipanas yang merupakan bagian dari Satuan Wilayah Sungai Cimanuk - Cisanggarung dengan luas lahan dibutuhkan seluas 1.703 hektare.

Bendungan multifungsi ini juga memiliki fungsi lain untuk memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas sebesar 850 liter per detik dan berpotensi menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar 3 MW.

Bendungan dengan total luas genangan 1.315 hektare ini juga akan dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir untuk wilayah Indramayu dan sekitarnya karena mampu mengurangi debit banjir sebesar 250 m3/detik serta memiliki potensi untuk wisata.

Biaya pembangunan bendungan sebesar Rp 1,3 triliun bersumber dari APBN yang dilaksanakan dengan dua paket konstruksi. Paket pertama dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya - PT. Jaya Konstruksi KSO. Sementara paket 2 dikerjakan PT. Brantas Abipraya (Persero).

Turut mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Direktur Operasi dan Pemeliharaan Lilik Retno, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (***)

Abdul Jalal

Abdul Jalal

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus