Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Siti Buka Pameran Foto Jelajah Terumbu Karang

Sekitar 30 persen dari emisi karbon yang dihasilkan manusia diserap laut.

22 Februari 2018 | 15.06 WIB

Menteri LHK Buka Pameran Foto Jelajah Terumbu Karang
Perbesar
Menteri LHK Buka Pameran Foto Jelajah Terumbu Karang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menghadiri pameran foto jelajah terumbu karang bertema “Laut Kita, Ibu Kita” di Jakarta, Kamis, 21 Februari 2018. Potret kekayaan alam bawah laut yang ditampilkan dalam bingkai foto pada pameran ini merupakan hasil ekshibisi di delapan lokasi perairan di Indonesia. Empat di antaranya merupakan wilayah taman nasional (TN) laut , seperti TN Teluk Cendrawasih, TN Komodo, TN Wakatobi, dan TN Taka Bonerate.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ekshibisi jelajah terumbu karang ini menunjukkan berbagai situasi nyata di seluruh Indonesia saat ini. “Melalui potret-potret tersebut, kita semua sesuai dengan peran masing-masing secara berimbang dan kolaboratif berkontribusi menjaga laut kita, menjaga bumi kita,” kata Siti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menteri Siti mengatakan lebih dari 3 miliar penduduk bumi menggantungkan hidupnya pada laut dan keanekaragaman hayatinya serta ekosistemnya. Sekitar 30 persen dari emisi karbon yang dihasilkan manusia diserap laut. “Maka tidaklah berlebihan jika dikatakan laut kita seperti ibu kita yang selalu menjaga, memelihara kesejahteraan, juga keberlanjutan kehidupan umat manusia,” ujarnya.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan terumbu karang. Luas terumbu karang di seluruh Indonesia diperkirakan 8,5 juta hektare. Terumbu karang menjadi tempat hidup dan berkembang biaknya berbagai jenis ikan karang, crustacea, moluska, mamalia, dan reptilia, yang berpadu satu sama lain membentuk tipe ekosistem bawah laut yang sangat unik dan indah.

Dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya alam pesisir dan laut, Pemerintah Indonesia telah menetapkan sebagian wilayah tersebut menjadi kawasan konservasi, yakni seluas 17 juta hektare kawasan suaka alam serta kawasan pelestarian alam, di wilayah perairan dan laut sebagai kawasan perairan yang dilindungi juga dikelola dengan sistem zonasi demi mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan serta lingkungan secara berkelanjutan.

Dari 17 juta hektare tersebut, 4 juta hektare kawasan konservasi merupakan tujuh TN laut dengan paradigma pengelolaan yang terintegrasi antara ekosistem daratan dan laut sebagai satu bentangan alam yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya.

Ketujuh TN tersebut adalah TN Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, TN Karimun Jawa di Jawa Tengah, TN Bunaken di Sulawesi Utara, TN Kepulauan Togean di Sulawesi Tengah, TN Taka Bonerate di Sulawesi Selatan, TN Wakatobi di Sulawesi Tenggara, juga TN Teluk Cenderawasih di Papua dan Papua Barat. 

Kawasan taman nasional laut di Indonesia terkenal dengan keindahan terumbu karangnya. Terumbu karang sendiri merupakan struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia. Pada umumnya, terumbu karang hanya tumbuh beberapa milimeter saja per tahunnya, sehingga untuk sampai ke kondisi terumbu karang yang dimiliki Indonesia saat ini, paling tidak terbentuk sekian juta tahun silam.

Menteri Siti berpesan agar pameran foto tentang terumbu karang ini hendaknya mengingatkan lagi bangsa Indonesia akan amanah dari Yang Maha Kuasa. “Kita diperbolehkan mengambil manfaat sebesar-besarnya dari sumber daya alam yang kita miliki, tapi juga kita memikul tanggung jawab besar untuk terus melestarikan bagi kepentingan generasi yang akan datang dan bagi komunitas global,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, hadir juga Menteri BUMN Rini Soemarno; duta besar Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis; Pimpinan Kompas Gramedia Group; dan Direksi Bank BRI. (*)

Esra Dopita Meret

Esra Dopita Meret

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus