Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasar Mulai Lirik Varian Kopi Unik di Teluk Bintuni

Industri kopi di Teluk Bintuni berpotensi dikembangkan hingga mancanegara.

29 Oktober 2020 | 18.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi buah kopi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL-Kabupaten Teluk Bintuni sangat cocok untuk mengembangkan potensi perkebunan kopi sebagai salah satu komoditas unggulan masyarakat. Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw, mengatakan banyak lahan-lahan tidur yang harus digarap untuk mengembangkan potensi kopi masyarakat Teluk Bintuni.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan pengembangan potensi Kopi di Kabupaten Teluk Bintuni sempat menjadi diskusi semi-riset saat ia berkunjung ke beberapa Fakultas pertanian di Pulau Jawa beberapa waktu lalu. "Ternyata Teluk Bintuni ini punya potensi untuk memiliki varian kopi yang unik,” ujar Petrus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Petrus mengatakan pengembangan perkebunan kopi sebagai upaya penyelarasan visi misi Pemerintah dalam mewujudkan Teluk Bintuni yang maju, produktif, mandiri, dan berdaya saing. Oleh karena itu, diperlukan riset mendalam di beberapa distrik yang miliki potensi mengembangkan perkebunan kopi.

Menurutnya, potensi perkebunan kopi harus didorong hingga pengembangan industri kopi asli Teluk Bintuni. "Industri Kopi Teluk Bintuni harus diwujudkan ke depan untuk mengisi pasar di balik keramaian Kota Teluk Bintuni dengan hadirnya industri petrokimia dan industri-industri lainnya," ujarnya.

Bupati Teluk Bintuni sekaligus calon petahana ini menambahkan, potensi industri kopi bisa menjadi geliat ekonomi baru yang diselaraskan dengan perubahan demografi Teluk Bintuni setelah hadirnya industri petrokimia dan masuknya investor di industri lainnya.

Hal tersebut diperkuat dengan menjamurnya kedai-kedai kopi baru yang berpotensi melahirkan barista andal di Teluk Bintuni. "Industri kopi di Indonesia bahkan dunia dari dulu tidak pernah mati. Sekarang begitu banyaknya coffee shop yang menjamur tumbuh di Tanah Air," katanya.

 

Setelah terwujud perkebunan kopi, langkah selanjutnya menyediakan sumber daya manusia dalam mengembangkan industri kopi. Salah satunya dengan mendatangkan tenaga-tenaga ahli tentang tanaman kopi, juga coffee connoisseur atau ahli tester kopi, dan peracik-peracik kopi untuk melakukan transfer pengetahuan kepada masyarakat.

 "Jika transfer pengetahuan itu sudah berjalan, Teluk Bintuni akan punya potensi profesi baru. Dari pelaku-pelaku perkebunan kopi baru, ahli tester baru, dan barista-barista baru," ujarnya.

Menurut Petrus, Bintuni bergeliat bukan hanya dari industri sumber daya alam tak terbarukan melainkan didukung potensi palawija dan pariwisata. "Apalagi sekarang kita sedang bangun hotel bintang empat, tentu melirik industri kopi asli," katanya.

Petrus juga mengajak masyarakat terutama anak-anak muda untuk membuat terobosan di industri kopi dan terus mengembangkan potensi diri. Ia menegaskan, pemuda-pemudi Teluk Bintuni jangan takut mencoba hal baru. Misalnya, menjadi barista atau ahli kopi yang akan memandu untuk wisatawan mengunjungi dan mengenal perkebunan kopi asli Teluk Bintuni.

Ke depannya, Petrus optimis dan akan mendorong barista-barista dari Teluk Bintuni dalam perhelatan kopi nasional dan mancanegara untuk memperkenalkan varian kopi asli dari kota mangrove ini. "Memang butuh waktu, tapi kita bisa. Saya lihat potensi ini sangat menjanjikan," ujarnya.

Dirinya juga berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir, agar rencana menggarap potensi kopi dapat berjalan secepatnya. "Kita doakan pandemi ini supaya segera berakhir, agar potensi kopi bisa tergarap. Saya harap masyarakat konsisten dan patuh pada protokol kesehatan, ingat 3M, Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak. Tuhan sayang Teluk Bintuni,” katanya. (*)

 

 

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus