Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyebab Kelurahan Ilir Kota di Sanggau Jadi Desa Sadar Toleransi

Gereja katedral Hati Kudus Yesus berdiri di permukiman suku Melayu Sanggau yang mayoritas beragama Islam.

16 Desember 2022 | 11.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Keuskupan Sanggau yang menaungi beberapa kabupaten baru saja berganti pucuk pimpinan pada 11 November 2022 lalu. Dari Uskup kelahiran Italia Mgr Julius Giulio Mencuccini CP yang telah sepuh, digantikan putra daerah Mgr Valentinus Saeng CP Katedral. Dalam pentahbisan di Katedral Hati Kudus Yesus tersebut, hadir ribuan umat Katolik, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, dan 34 Uskup di Indonesia serta Uskup dari Sarawak-Malaysia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gereja katedral tersebut berdiri megah di Jl Jenderal Sudirman, Kelurahan Ilir Kota, Kecamatan Kapuas. Uniknya gereja katedral yang menaungi gereja-gereja Katolik di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau berdiri di tengah-tengah mayoritas suku Melayu Sanggau yang mayoritas beragama Islam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak heran, tahun ini Kelurahan Ilir Kota terpilih sebagai Desa Sadar Kerukunan di Provinsi Kalbar. Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Ridwansyah mengatakan salah satu pertimbangan dipilihnya Kelurahan Ilir Kota karena ada rumah ibadah yang berdekatan, kemudian masyarakatnya bisa hidup berdampingan, rukun dan damai. "Beberapa tahun terakhir kita sudah memantau bagaimana kerukunan di Sanggau ini," ujarnya.

Ditetapkannya Kelurahan Ilir Kota sebagai Desa sadar kerukunan diharapkan dapat mengangkat kembali kearifan lokal yang selama ini sudah melekat di tengah masyarakat. "Jadi kita ingin merawat kerukunan ini supaya masyarakat kita khususnya di Kabupaten Sanggau terbangun rasa kebersamaannya. Kegiatan ini bisa menjadi pesan moral untuk inspirasi bagi kita menjaga dan merawat kerukunan di tempat kita," kata Ridwansyah.

Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot menyebut kesadaran masyarakat untuk tetap rukun sudah ada sejak dulu. Tidak hanya di Ilir Kota, melainkan di seluruh wilayah Kabupaten Sanggau. "Pemerintah daerah terus mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pro kerukunan. Kami menilai kalau membanguan daerah ini tanpa kebersamaan dan kerukunan tentu akan sangat sulit. Oleh karena itu sangat penting kerukunan ini kita jaga," tuturnya.

Sementara itu Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan bahwa pada era globalisasi seperti saat ini, peran imam sangat dibutuhkan untuk menangkal radikalisme dan rasisme. "Saya berharap agar Kalbar khususnya Kabupaten Sanggau dapat menjadi contoh dalam moderasi beragama di tengah keberagaman yang dimiliki," katanya dalam sambutan tertulis saat pentahbisan Uskup Sanggau .

Bukan hanya di Sanggau saja, gambaran toleransi dan moderasi beragama ini terlihat di seluruh Kalimantan Barat yang masyarakatnya heterogen. Kota Singkawang misalnya, menjadi Kota Toleran Nomor Satu se-Indonesia. Predikat ini disematkan berdasarkan Indeks Kota Toleran 2021 yang dilansir oleh Setara Institute. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus