Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Sistem pengendali konveyor menjadi kebutuhan penting dalam industri manufaktur saat ini. Hal ini menjadi permasalahan yang dihadapi oleh PT. Sumitomo Wiring System Batam karena masih menggunakan konveyor manual/konvensional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk menjawab tantangan tersebut, Diono bersama tim Program Studi Teknik Mekatronika Politeknik Negeri Batam mengembangkan inovasi untuk menciptakan sistem kendali konveyor wire harness terkomputerisasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diono berkolaborasi dengan pihak-pihak kompeten baik dari pihak industri maupun dari perguruan tinggi seperti departemen Satuan Hilirisasi Inovasi dan Layanan Usaha, dosen manajemen bisnis serta dosen keuangan dan akuntansi.
Untuk urusan teknis, dosen teknik elektro yang juga dilibatkan memiliki bidang keahlian yang berbeda, yakni industrial automation, AI control, dan pemrograman. Tidak luput juga, keterlibatan para mahasiswa untuk membantu mengembangkan inovasi ini.
Sebelum menerima bantuan pendanaan melalui program Matching Fund - Kedaireka dari Kemendikbudristek, Politeknik Negeri Batam sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan dari bidang yang berbeda, yakni bidang desain 3D yang berfokus pada industri serta perusahaan di bidang Internet of Things (IoT). Kerja sama yang dilakukan berupa sharing mengenai desain konsep baik mekanikal maupun konektivitas jaringan dan database.
Hadirnya pendanaan program Matching Fund - Kedaireka membuat inovasi ini berkembang sangat pesat. Karena pada fase sebelumnya, produk masih berada dalam fase pengembangan dan pengonsepan. Diakui Diono, saat menerima dana Matching Fund, produk langsung dieksekusi dengan lebih matang dan detail. Pendetailan yang dimaksud adalah meliputi mekanikal, elektrikal, dan pemrograman. Selain itu, program juga dapat direalisasikan dan dibuat konstruksinya.
Adapun proses pembuatan konveyor wire harness terkomputerisasi memakan waktu sekitar 8 bulan. Pengembangan dimulai dari fokus pada detail pengonsepan 3 unsur, yakni elektronikal, mekanikal, dan komunikasi, dilanjut dengan komunikasi database, konstruksi mekanik dan elektrik, pembuatan UI/UX, server, pemasangan, uji coba, commissioning, dan diakhiri oleh trial. Setelah trial rampung, tim dapat menghasilkan sebuah panel kendali konveyor yang sudah terkomputerisasi.
Peran aktif mitra DUDI
Kolaborasi antar pihak ini menurut Diono tidak akan terwujud tanpa adanya peran aktif PT. Sumitomo Wiring System Batam sebagai mitra DUDI, terutama dalam upayanya menunjukkan referensi-referensi alat sebelumnya yang berkaitan dengan pengembangan ini.
Mitra DUDI juga menunjukkan rujukan mengenai pengembangan teknologi baru yang dapat dipatenkan, sehingga kini, konveyor wire harness memiliki satu tema yang dipatenkan yakni link konveyor untuk papan wire harness.
Kerja sama erat serta kolaborasi pembelajaran antara mitra DUDI dan perguruan tinggi ini juga turut menghasilkan sebuah transformasi pembelajaran yang signifikan. Mahasiswa yang terlibat juga turut merasakan supervisi dari perusahaan sekaligus mendapatkan ilmu di luar kampus yang langsung dievaluasi oleh mitra DUDI. (*)