Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pos Indonesia Bertekad Kembalikan Kejayaan Bisnis Kurir

Pos Indonesia memiliki infrastruktur yang memadai dalam pengiriman barang.

23 Januari 2018 | 15.47 WIB

Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi W. Setijono dan Direktur PT Tempo Inti Media Tbk Gabriel Sugrahetty.
Perbesar
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi W. Setijono dan Direktur PT Tempo Inti Media Tbk Gabriel Sugrahetty.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL - PT Pos Indonesia (Persero) semakin gencar melakukan inovasi pada 2018 sebagai upaya transformasi bisnis menjadi perusahaan yang lebih modern. Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi W. Setijono mengatakan perubahan lanskap bisnis dan disrupsi digital menjadi pendorong utama Pos Indonesia agar relevan kembali dalam persaingan bisnis yang baru.

“Pos Indonesia memiliki infrastruktur yang memadai dalam pengiriman barang. Tinggal bagaimana mengubah infrastruktur tersebut menjadi relevan dengan kebutuhan konsumen seperti transaksi e-commerce,” ujar Gilarsi saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo, beberapa waktu lalu.

Pengembangan teknologi dilakukan Pos Indonesia demi menjadi tulang punggung logistik e-commerce Indonesia. Gilarsi menjelaskan, pasar e-commerce di Indonesia masih di bawah dua persen dari total nilai perdagangan retail domestik, sementara penetrasi e-commerce di Cina sudah sekitar 17 persen.

“Apabila mengantisipasi penetrasi pertumbuhan e-commerce Indonesia dari dua persen ke 20 persen, artinya terdapat peningkatan volume pengiriman barang sebanyak 10 kali lipat. Kalau sekarang kapasitas Indonesia mampu menangani 2 juta kiriman paket per hari, artinya kalau tumbuh 20 persen, akan ada 20 juta paket per hari. Harus ada investasi yang berani untuk mengubah infrastrukturnya,” ucapnya, menambahkan.

Pada 2017, Pos Indonesia mampu melayani pengiriman sebanyak 180 ribu paket per hari. Sementara, tahun ini, telah meningkat menjadi 280 ribu paket per hari. Adapun Pos Indonesia membangun pusat logistik di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, dengan automatic sorting machine yang mampu menyortir 3.000 paket per jam. Dan tahun ini ditargetkan akan ada delapan processing center yang dibangun.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jasa Kurir Pos Indonesia Agus F. Handoyo menjelaskan, pada 2017, volume pengiriman surat menurun 18 persen, sedangkan volume pengiriman paket tumbuh 36-38 persen. “Driver-nya adalah teknologi digital. Banyaknya kiriman dari e-commerce tidak hanya tumbuh eksponensial, tapi juga eksplosif,” katanya. Inovasi terbaru Pos Indonesia pada 2018 ini adalah memperkenalkan layanan menjemput paket dari pelanggan melalui tim O-Ranger. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Esra Dopita Meret

Esra Dopita Meret

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus