Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Bus-bus listrik telah menjadi keseharian di jalan-jalan Jakarta. Direktur Utama Transjakarta, M. Yana Aditya, menyatakan, jumlah bus listrik Transjakarta sudah mencapai 30 buah. Saat ini sedang diupayakan penambahan jumlah armada bus listrik, demi upaya mewujudkan langit biru Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hingga akhir tahun ini akan dioperasikan 100 unit pertama bus listrik, dan untuk saat ini sisa 70 unit bus listrik sedang kita mulai proses pengadaannya,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kehadiran 30 bus listrik Transjakarta telah tersedia sejak awal 2022. Gubernur Anies Baswedan meresmikannya pada Maret silam. Saat peresmian, Anies mengatakan, keberadaan bus listrik menjadi solusi terhadap dua masalah di Jakarta, yakni polusi udara dan kemacetan.
Pengadaan bus listrik yang terus ditambah merupakan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan kota yang berkelanjutan. Jakartaq mengarah kepada pengurangan emisi karbon, sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan komitmen pemerintah dalam mencapai target nol emisi karbon pada 2060.
Karena itu, Anies mendorong seluruh warga beralih dari penggunaan kendaraan pribadi dan memanfaatkan transportasi publik berbasis listrik. Dengan demikian, dapat mencegah kemacetan, sekaligus mengurangi polusi.
Adapun rute yang dilalui bus listrik untuk saat ini adalah Senen-Bundaran Senayan (1P), Senen-Tanah Abang (1R), Tanah Abang-Blok M (1N), dan Blok M-Ragunan (6N). Pada tahap awal, bus listrik Transjakarta ini hanya melintas di rute non-BRT (Bus Rapid Transit) atau nonkoridor. Jam operasionalnya mulai pada pukul 06.00-21.00 WIB.
Selain mendatangkan armada bus listrik baru, Transjakarta juga mengupayakan konversi, atau mengganti mesin bus Transjakarta konvensional dengan mesin bertenaga listrik. Pada Kamis, 18 Agustus silam, Transjakarta menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Equipmake Holdings Plc, spesialis elektrifikasi kendaraan komersial yang berbasis di Inggris dan PT VKTR Teknologi Mobilitas. Penandatanganan itu dilakukan dalam rangka mempercepat peralihan ke armada bertenaga listrik.
“Salah satu cara adalah mengganti mesin konvensional menjadi mesin yang digerakkan listrik. Cara ini disebut sebagai retrofit, yang juga sudah digunakan di berbagai negara,” ujar Yana.
Equipmake dan Vektor saat ini sedang mempersiapkan pembuatan mesin bus listrik dengan cara retrofit untuk memenuhi kebutuhan Transjakarta. Kerja sama tiga pihak ini diharapkan dapat memenuhi target elektifikasi 10 ribu bus Transjakarta pada 2030 dan meningkatkan kemampuan manufaktur dalam negeri.
Mengganti seluruh transportasi dengan kendaraan listrik menjadi sebuah keniscayaan di tengah upaya mengatasi krisis iklim. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, kecenderungan memakai kendaraan listrik sudah dijalankan di berbagai negara. Jadi, Jakarta juga harus membuat langkah serupa. "Saya kira, Jakarta karena sebagai kota global, kita juga harus bisa dan memang harus bisa," ucapnya. (*)