Tahun 1999 di Rusia dibuka de ngan penderitaan lama. Krisis eko nomi, seperti halnya penyakit yang tengah diderita negara kawasan Asia, tampaknya masih menjadi penyakit utama di Negara Beruang Merah itu. Dan niscaya Presiden Boris Yeltsin akan makin limbung. Sebab, selain perseteruan lamanya dengan parlemen Rusia kembali menghangat, kelompok kejahatan terorganisasi juga ikut menggerogoti wibawanya. Bayangkan, pasar tetap berjalan meski harga melonjak dengan drastis. Ini karena, secara de facto, mafiya alias mafia Rusia sudah dianggap sebagai pemerintah bayangan. Adalah mafiya yang memegang kontrol dalam banyak sendi kehidupan Rusia masa kini. Siapa mafiya?
Dinas intelijen Amerika, FBI, mengindikasikan, saat ini ada sekitar 12 ribu kelompok mafiya. Jumlah ini berarti tiga kali lipat lebih banyak dari angka di tahun 1992. Kelompok ini tumbuh dengan subur sejak ambruknya Uni Soviet, pada 1991, sebagai kelompok kriminal terorganisasi. Sebenarnya, sejarah mafiya jauh lebih panjang daripada titik keruntuhan Uni Soviet. Secara tradisional, kelompok ini mulai terbentuk pada 1600-an dengan nama Vorovskoi Mir, yang artinya dunia para pencuri. Setelah revolusi Bolshevik yang melahirkan Uni Soviet, organisasi kelompok ini justru makin rapi.
Bekas Wakil Presiden Lituania, Algirdas, menyatakan bahwa cikal-bakal mafia Rusia dibentuk, diorganisasikan, serta dijalankan oleh KGB, dinas rahasia Soviet. Bahkan ada pendapat yang menyamakan Negara Soviet sebagai organisasi mafia terbesar dalam sejarah. Otari Kvantrishvili, pemimpin mafia Georgia, pada 1995 pernah berkoar, "Orang menulis bahwa saya adalah seorang godfather, sedangkan Vladimir Lenin adalah gembong mafia yang sebenarnya karena dia telah mendirikan sebuah negara kriminal."
Yuri Matsev, bekas penasihat Mikhail Gorbachev, setuju dengan hal ini. Kepada New American, Matsev menyatakan bahwa ketika Soviet terbentuk, para petugas keamanannya diambil dari penjara-penjara Rusia. "Pendeknya, Soviet adalah negara kriminal yang menggunakan para penjahat sebagai alat penegak hukum," ujar Matsev. Maka, ketika Soviet runtuh, organisasi kejahatan itu mulai berubah bentuk. Dengan kondisi demikian, rasanya hampir mustahil bila pemerintah Rusia mampu menanggulangi kiprah mafiya ini.
Seperti organisasi lain, mafiya yang menyebut dirinya pencuri yang beradab ini juga memiliki hierarki. Rujukannya adalah cosa nostra, mafia Sisilia. Di tingkat teratas, bertengger Vory V. Zakone, sang pemimpin, seorang pencuri dengan otoritas tertinggi. Untuk level ini, yang dikuasai adalah pasar gelap. Orang kedua disebut sovetnik alias penasihat. Lapis berikutnya adalah smotryaschiyat atau "brigadir", yang pangkatnya setara dengan letnan. Tugasnya sebagai manajer tingkat menengah. Bawahan para letnan ini disebut boevik atau okhrannik, yang bertugas sebagai serdadu lapangan. Di tingkat terendah ada shestorka, seorang rekanan atau agen bebas.
Menjadi anggota mafiya adalah simbol status yang membanggakan bagi anak-anak muda Moskow. Mereka melihat profesi ini sebagaimana para pemuda di era Breshnev melihat kader partai komunis. Apalagi keanggotaan mafiya sangat selektif. Bila tanpa koneksi, tidak mudah menjadi anggota. Peluang terbesar untuk menjadi anggota mafiya diberikan kepada para mantan anggota KGB. Sementara semasa perang dingin chekist alias polisi rahasia sangat ditakuti, kini para pengusaha asing justru merasa aman bila didampingi oleh mantan petugas tersebut.
Dari ribuan kelompok mafiya, yang paling tenar adalah kelompok Moskow Narco. Pendirinya Filipp Bobkov, mantan orang kedua di KGB. Setelah berhenti pada 1991, Bobkov mengembangkan kelompoknya. Anggota inti yang direkrut adalah mantan anggota KGB di Myanmar, Kamboja, Laos, dan Korea. Modal dasar yang luar biasa inilah yang menyebabkan perkembangan mafiya tak terbendung. Wilayah operasinya merambah ke seluruh dunia. Di Amerika Serikat saja diperkirakan ada 25 kelompok. Kontak dengan mafia Amerika Latin, Triad, dan Yakuza dengan segera terjalin karena mereka adalah pemain lama di jaringan bawah tanah. Omzet yang dicatat pun tidak main-main, yakni US$ 500 miliar per tahun. Angka sebesar ini, selain dari bisnis legal, didapat dari usaha perdagangan senjata, pelacuran, obat bius, penculikan, bahkan sampai pembunuhan. Yang membuat uang segunung ini makin terasa gurih, lewat pencucian uang, mereka tak perlu lagi menyetor pajak kepada negara.
Mafiya juga mampu menyetir pemerintahan. Sogokan akan mendatangkan proyek bagus pada mereka, sementara anggota Duma (parlemen Rusia) bisa dipilih sesuai dengan selera para petinggi mafiya. Maka, untuk sementara, yang bisa melawan mereka masih berkisar pada jagoan-jagoan dalam film Hollywood.
Yusi A. Pareanom (sumber: Associated Press dan sumber lain)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini