Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

"ratu muslim" ?

Bintang film italia, gina lollobrigida, membuat film di filipina selatan. oleh penduduk yang mayoritas islam, lolobrigida dinobatkan jadi ratu muslim. golongan islam di johor dan jakarta protes. (ln)

22 Mei 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BINTANG film Gina Lolobrigida terkenal juga dengan nama La Lollo mulai beredar di Pilipina awal tahun ini. Ia diundang oleh istana Malacanang untuk menghadiri pesta tahun baru yang amat mewah dengan suami isteri Marcos-Imelda sebagai tuan rumah. Sudah itu tidak banyak kabar yang terdengar mengenai bintang film sexy asal Italia yang kini lebih asyik dengan kamera fotonya. Tapi tiba-tiba saja pekan silam ia membuat berita penting dari Pilipina Selatan. Ini tidak ada hubungannya dengan perjuangan kaum Muslimin Moro yang di selatan Pilipina itu bergolak untuk lepas dari Manila. La Lollo masih tetap membuat berita sebagai bintang film. Di selatan sana itu, kabarnya ia lagi bikin film, meski tidak jelas benar film apa dan dengan siapa ia bekerja. Perempuan secantik itu tentu saja amat menarik perhatian orang-orang di kawasan Pilipina yang penduduknya mayoritas Islam dan tidak terlalu banyak kontak dengan dunia luar entah bagaimana kisahnya, tapi tiba-tiba saja tersiar berita bahwa Gina dinobatkan sebagai Ratu Muslim oleh penduduk di sana. Bisa diduga bahwa akan timbul protes keras golongan Islam dari kawasan lain. Mula-mula dari Johor Selatan, Malaysia. Partai UMNO di kawasan itu mengirimkan protes lewat kedutaan Pilipina di Kuala Lumpur. "Tidak ada itu tradisi ratu-ratuan dalam Islam. Lagi pula Gina itu kan bukan orang Islam",kata seorang pengurus UMNO Johor Selatan. Di Jakarta juga muncul tanggapan. Di sini Drs Lukman Harun yang ikut marah.Adanya lebih kurang sama dengan kedongkolan yang tersiar dari Johor itu. Belum ada tanggapan dari Gina maupun orang-orang Islam Pilipina Selatan nengenai protes-protes tersebut. Tapi sejumlah peninjau di Jakarta cenderung untuk tidak memisahkan penobatan La Lollo itu dengan pergolakan Islam di Pilipina Selatan. "Pokoknya ummat Islam jangan mudah terpancing untuk dipecah-belah, deh". kata seorang tokoh Islam di Jakarta pekan silam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus