Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kedutaan Besar Jepang Tawarkan Beasiswa untuk Guru di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang membuka penawaran beasiswa non-gelar kepada guru Indonesia untuk belajar di universitas di Jepang

27 Desember 2024 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Universitas Kedokteran Tokyo di Jepang [Nikkei Asian Review]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Jepang pada 24 Desember 2024 membuka penawaran beasiswa pelatihan kepada guru Indonesia untuk belajar di universitas di Jepang. Pelamar yang terpilih akan mendapat pelatihan dalam cara mengajar, pembuatan rencana belajar-mengajar yang efektif, serta hal lain untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan para guru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beasiswa ini non-gelar dan berlangsung selama 1 tahun 6 bulan, yang dimulai pada September/Oktober 2025 hingga Maret 2027. Mereka yang lolos, akan mendapatkan tiket pergi-pulang Indonesia-Jepang, uang masuk universitas dan biaya kuliah atau pelatihan dari Pemerintah Jepang (Monbukagakusho). Bukan hanya itu, peserta yang lolos juga akan menerima biaya hidup setiap bulan untuk kehidupan sehari-hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun persyaratan untuk melamar adalah berstatus sebagai WNI, berusia maksimal 34 tahun pada 1 April 2025, guru yang aktif mengajar di sekolah/lembaga pendidikan formal dan memiliki pengalaman
mengajar minimal 5 tahun 0 bulan pada 1 Oktober 2025 (akumulatif). Peserta yang lolos mengikuti pelatihan gratis di Jepang, harus berkomitmen mau kembali ke Indonesia dan melanjutkan profesinya sebagai guru setelah program beasiswanya selesai.

Informasi lengkap terkait persyaratan, prosedur pendaftaran, dan dokumen yang diperlukan dapat diperoleh pada website Kedutaan Besar Jepang. Batas akhir pendaftaran selambatnya 22 Januari 2025

Sebelumnya, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi optimis kerja sama bilateral antara Jepang dan Indonesia akan semakin kuat di bawah pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto. Sebab Prabowo memiliki keinginan kuat untuk mengembangkan hubungan dengan Jepang. Masaki mengatakan dia sudah berdiskusi tentang kerja sama bilateral, pertahanan dan keamanan dengan Prabowo, sekaligus menggarisbawahi pentingnya kerja sama maritim.

Indonesia dan Jepang pertama kali menjalin hubungan diplomatik pada April 1958. Pada tahun ini menandakan 66 tahun hubungan bilateral keduanya. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Oktober 2024 mengutarakan kepada Prabowo keinginan untuk melanjutkan kerja sama kedua negara. Prabowo pun menjawab keinginan untuk memperkokoh hubungan di berbagai bidang termasuk ekonomi, pertahanan dan keamanan dengan Jepang.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus