Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Calon perdana menteri Jepang Shigeru Ishiba pada Senin, 30 September 2024, mengutarakan rencana untuk menyelenggarakan pemilu pada 27 Oktober 2024. Ishiba tinggal selangkah lagi menuju kursi perdana menteri Jepang, di mana dia dipilih oleh politikus Partai Liberal Demokrat yakni partai berkuasa di Jepang saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemilu Jepang nantinya akan memutuskan partai mana yang akan mengendalikan majelis rendah Jepang. Jika tidak ada aral melintang, anggota parlemen Jepang akan rapat pada Selasa, 1 Oktober 2024, untuk mengkonfirmasi kemenangan Ishiba sebagai perdana menteri Jepang yang baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Penting bagi pemerintahan yang baru untuk dinilai oleh masyarakat secepatnya,” kata Ishiba.
Ishiba pada Senin, 30 September 2024, mulai memilih anggota pemerintah dan politikus partai yang akan duduk bersamanya dipemerintahan. Sejauh ini, dua nama yang mencuat adalah Katsunobu Kato Menteri sebagai Keuangan Jepang dan Yoshimasa Hayashi yang masih akan ditempatkan sebagai kepala sekertaris kabinet berdasarkan keterangan dua sumber yang akrab dengan isu.
Sekutu dekat Ishiba yakni Takeshi Iwaya yang merupakan mantan menteri pertahanan Jepang akan mengambil alih jabatan sebagai menteri luar negeri Jepang. Sedangkan Gen Nakatani akan kembali menduduki jabatan menteri pertahanan Jepang yang sudah dipegangnya sejak 2016, berdasarkan keterangan sejumlah sumber karena mereka tidak diizinkan bicara ke media.
Yoji Muto, mantan junior menteri dikabarkan akan bertanggung jawab mengurusi perekonomian, perdagangan dan industi Jepang. Akan tetapi, Sanae Takaichi yang seorang konservatif dan lawan Ishiba dalam pemilu perdana menteri Jepang pada Jumat, 27 September 2024, dikabarkan tidak masuk dalam daftar orang-orang yang akan dipilih Ishiba. Ketidak hadiran Ishiba bisa mempersulit Ishiba mengelola sebuah kelompok penguasa yang terpecah belah dan dilanda skandal yang melemahkan dukungan Partai Liberal Demokrat dari masyarakat.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Shanghai Disapu Topan Bebinca
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini