Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

Berikut ini deretan negara dengan paket internet termahal di dunia, sebagian besar didominasi oleh negara-negara Afrika dan wilayah Karibia.

10 Mei 2024 | 14.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Base Transceiver Station (BTS) Universal Service Obligation (USO) BAKTI Aksi (Akes Internet) Kominfo di Desa Waworope, Kecamatan Wawonii Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara. (TEMPO/Lourentius EP).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Internet telah memberi banyak kemajuan bagi kehidupan. Penguasaan teknologi, termasuk persebaran jaringan internet kini banyak dijadikan salah satu tolok ukur kemajuan negara. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasalnya, perkembangan teknologi berdampak positif bagi berbagai bidang, mulai dari transportasi hingga memengaruhi cara berkomunikasi manusia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk teknologi informasi dan komunikasi atau ITU mengungkapkan masih ada sekitar 2,9 miliar orang yang belum pernah tersentuh internet pada 2021. Jumlah itu setara 37 persen populasi dunia, dan diperkirakan 96 persennya tinggal di negara-negara berkembang. 

Penyebab mereka terkucil secara digital karena menghadapi beberapa tantangan berat, termasuk kemiskinan, buta huruf, terbatasnya akses terhadap listrik, serta kurangnya keterampilan terhadap teknologi informasi atau kurang melek digital. 

Cable.co.uk melakukan riset terhadap rata-rata tarif data seluler untuk satu gigabita (Gb) dari sekitar 5.600 paket internet di 237 negara. Riset dilakukan mulai Juni sampai September 2023. 

Adapun top 10 negara yang mempunyai harga paket internet paling mahal untuk setiap satu Gb sebagai berikut.

Daftar Negara dengan Paket Internet Termahal

1. Zimbabwe

Rata-rata harga paket internet di Zimbabwe mencapai US$43,75 atau sekitar Rp656.250 (kurs Rp15.000) per gigabita. 

Tingginya uang yang harus dikeluarkan penduduk setempat karena Zimbabwe memiliki wilayah daratan yang luas dengan populasi relatif kecil. Artinya, diperlukan jaringan fiber yang sangat kuat untuk mencakup seluruh area, sehingga banyak sumber daya yang menjadi mahal. 

2. Kepulauan Falkland

Kepulauan Falkland atau dikenal juga sebagai Kepulauan Malvinas tidak terhubung dengan kabel bawah laut. 

Akibatnya, negara di kawasan Samudra Atlantik selatan itu bergantung dengan koneksi satelit di mana bandwidth menjadi mahal dan terbatas. Untuk setiap satu gigabita internet, penduduk Kepulauan Falkland harus merogoh kantong hingga US$40,58 atau Rp608.700. 

3. Saint Helena

Dengan uang sebesar US$40,13 atau Rp601.950, penduduk Saint Helena hanya mendapatkan akses internet berukuran satu gigabita. 

Wilayah yang dikuasai Inggris itu bergantung pada satelit geostasioner Intelsat 23 untuk menghubungkan sekitar 4.500 penduduknya dengan dunia luar. 

Penggunaan kapasitas satelit dan basis pelanggan yang rendah itulah menjadi penyebab tingginya harga paket internet di Saint Helena. 

4. Sudan Selatan

Rata-rata uang yang perlu disiapkan penduduk Sudan Selatan untuk membeli paket internet sebesar satu gigabita mencapai US$23,7 atau Rp355.550. 

Perekonomian negara yang rapuh akibat dilanda perang saudara menyulitkan dunia usaha dalam negeri untuk berinvestasi. Persaingan antarpenyelenggara jasa internet (ISP) memungkinkan tingginya tarif data internet di Sudan Selatan. 

5. Tokelau

Sebagai salah satu negara dengan paket internet termahal, penduduk Tokelau harus merogoh kantong sebesar US$17,24 atau Rp258.600 untuk mendapatkan satu gigabita. 

Negara terpencil yang terdiri dari tiga atol terpencil yang tersebar di Samudra Pasifik itu juga merupakan tempat terakhir di bumi yang dapat terhubung dengan telepon pada 1997. 

6. Yaman

Monopoli internet oleh perusahaan seluler membuat rata-rata harga data internet di Yaman mencapai US$15,68 atau Rp235.200 per gigabita. 

Tingginya tarif paket internet tersebut dipengaruhi oleh terbatasnya infrastruktur, seperti kabel serat optik yang menghubungkan Yaman secara internal dan kabel bawah laut secara global. 

7. Turkmenistan

Perusahaan jasa telekomunikasi di Turkmenistan menawarkan tarif data internet sebesar US$11,42 atau Rp171.300 per gigabita. 

Tak hanya itu, cable.co.uk juga menempatkan Turkmenistan sebagai negara dengan kecepatan internet paling lambat di antara 220 negara. Kecepatan jaringannya hanya 0,77 Mbps di mana rata-rata global sebesar 34,79 Mbps. 

8. Republik Afrika Tengah

Untuk membeli paket internet sebesar satu gigabita, penduduk Republik Afrika Tengah harus mengucurkan dana hingga US$10,9 atau Rp163.500. 

Faktor-faktor yang memicu tingginya harga data internet di Republik Afrika Tengah di antaranya infrastruktur yang tidak memadai, persaingan terbatas, tantangan geografis, dan industri telekomunikasi yang terbebani pajak tinggi.

9. Svalbard dan Jan Mayen

Penduduk Svalbard dan Jan Mayen harus menyiapkan uang sebesar US$9 atau Rp135.000 untuk mendapatkan akses internet satu gigabita. 

Melansir High North News, kabel fiber bawah laut di negara itu sempat mengalami kerusakan pada Januari 2022. Pemerintah Svalbard dan Jan Mayen pun berencana menambah kabel fiber baru dari daratan Norwegia. 

10. Kepulauan Cayman

Sebagai salah satu negara yang masuk dalam daftar negara dengan paket internet termahal, penduduk Kepulauan Cayman harus menukarkan uang sebesar US$8,39 atau Rp125.850 per satu gigabita. 

Persoalan tingginya tarif layanan internet di Kepulauan Cayman sebagian besar diakibatkan oleh kondisi geografis. 

MELYNDA DWI PUSPITA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus