Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 10 orang tewas, termasuk lima jurnalis, dan puluhan orang luka-luka akibat sejumlah serangan Israel pada Kamis pagi, 26 Desember 2024 di Gaza. Tim medis mengatakan lima orang yang tewas berada di Kota Zeitoun. Jumlah korban tewas kemungkinan bertambah karena masih ada yang terperangkap dalam puing-puing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan tim medis juga menyebutkan lima orang tewas dan 20 orang luka-luka saat sebuah serangan Israel menghantam sebuah rumah. Insiden terpisah menewaskan lima wartawan saat kendaraan mereka diserang di sekitar rumah sakit Al-Awda di Nuseirat, Gaza tengah. Otoritas di Gaza mengatakan wartawan yang gugur itu bekerja untuk televisi Al-Quds Al-Youm. Sedangkan media di Palestina dan wartawan setempat menyebut kendaraan yang menjadi sasaran tentara Israel itu padahal sudah bertanda media dan digunakan oleh para wartawan untuk melaporkan kejadian dari dalam rumah sakit dan kamp Nuseirat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer Israel mengakui Angkatan Udara Israel menyerang kendaraan para jurnalis lewat target yang terarah karena menduga ada sejumlah anggota kelompok Jihad Islam dalam kendaraan itu. Sebelumnya para Rabu, 25 Desember 2024, kelompok Hamas dan Israel saling menyalahkan atas kegagalan mewujudkan kesepakatan gencatan senjata yang sedang diupayakan kedua belah pihak dalam beberapa hari terakhir.
Kementerian Kesehatan Gaza mengungkap sampai Rabu, 25 Desember 2024, lebih dari 45.361 warga Palestina tewas akibat serangan membabi-buta Israel di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023.
Sebelumnya pada 23 Desember 2024, Israel memerintahkan penutupan dan evakuasi rumah sakit Kamal Adwan yakni salah satu rumah sakit yang masih berfungsi di utara Jalur Gaza. Perintah Israel ini memaksa tim medis menyusuri ratusan pasien dan staf untuk pindah ke tempat yang lebih aman. Kepala Rumah Sakit Kamal Adwan, Husam Abu Safiya, mengatakan perintah Israel ini mustahil dilakukan karena tak ada cukup ambulan untuk mengeluarkan pasien dari rumah sakit, yang jumlahnya hampir 400 pasien.
Rumah sakit adalah satu dari segelintir fasilitas umum yang masih beroperasi di Gaza utara secara parsial di tengah tingginya tekanan militer Israel selama hampir tiga bulan. Perang Gaza sudah 14 bulan berkecamuk.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Taiwan Minta Indonesia Waspada soal Klaim Kedaulatan Cina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini