Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

19 Tahun Buron, Pasangan Penipu asal Singapura Ditangkap di Malaysia

Seorang pria Singapura dan istrinya ditangkap di Malaysia pada Selasa terkait kasus penipuan setelah buron 19 tahun

4 Desember 2024 | 11.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Singapura dan istrinya ditangkap di Malaysia pada Selasa terkait dengan kasus penipuan yang melibatkan lebih dari US$51 juta setelah buron selama 19 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir Channel NewsAsia pada Rabu 4 Desember 2024, Ng Teck Lee, CEO perusahaan daur ulang elektronik Citiraya Industries, dan istrinya, Thor Chwee Hwa, diserahkan ke Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) oleh Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) pada hari yang sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam siaran persnya pada Rabu 4 Desember 2024, CPIB mengatakan Ng, 58 tahun, telah meninggalkan Singapura pada 2005 bersama Thor, 55 tahun, ketika penyelidikan dimulai.

“Berbagai upaya dilakukan oleh pihak berwenang untuk menemukan Ng sehubungan dengan penyelidikan CPIB,” kata CPIB, seraya mencatat bahwa daftar pemberhentian imigrasi dan surat kabar polisi telah dikeluarkan, serta pemberitahuan merah Interpol dan surat perintah penangkapan.

Ng akan didakwa di pengadilan pada Rabu. Dia menghadapi satu tuduhan pidana pelanggaran kepercayaan dan dituduh menyalahgunakan potongan-potongan elektronik dari berbagai perusahaan, yang dipercayakan kepadanya, untuk digunakan sendiri.

Thor, yang juga akan didakwa pada hari yang sama, menghadapi satu dakwaan membantu orang lain untuk mendapatkan keuntungan dari tindakan kriminal.

Dia diduga mengatur dengan suaminya untuk membuka rekening cabang Credit Suisse Hong Kong atas namanya, mengetahui bahwa rekening tersebut akan digunakan untuk menyimpan keuntungan dari dugaan tindakan kriminal suaminya.

Direktur Investigasi CPIB Vincent Lim berkata: "Keberhasilan penangkapan dua buronan Singapura yang terlibat dalam kasus korupsi besar ini setelah hampir dua dekade membuktikan hubungan jangka panjang dan kerja sama yang erat antara CPIB dan MACC."

“Tidak ada toleransi dan tidak ada tempat yang aman bagi mereka yang memilih untuk melanggar hukum kita dengan melakukan kegiatan korupsi atau kriminal.”

Lim menambahkan bahwa CPIB akan melakukan segala upaya untuk melacak para buronan di mana pun mereka bersembunyi dan membawa mereka ke pengadilan di Singapura, dan penyelidikan sedang berlangsung.

KASUS CITIRAYA

Dalam keputusan Pengadilan Tinggi yang dikeluarkan pada 2011, Citiraya terlibat dalam bisnis daur ulang dan pemulihan logam mulia dari barang bekas elektronik.

Berdasarkan pernyataan tertulis yang diajukan oleh petugas CPIB pada 2008, Ng dipercayakan dengan barang bekas elektronik yang dikirim ke Citiraya oleh pelanggannya untuk dimusnahkan.

Namun, Ng, dengan bantuan saudara laki-lakinya, yang merupakan manajer umum Citiraya, pada 2003 dan 2004 diduga menyalahgunakan sebagian barang elektronik yang telah dikirim untuk dimusnahkan oleh produsen chip tersebut.

Beberapa dari barang bekas tersebut malah dikemas ulang dan dijual kepada pembeli di Hong Kong dan Taiwan dengan harga sekitar US$51,2 juta, dan uangnya ditransfer ke tiga rekening bank di Hong Kong.

Perintah pengadilan dibuat pada 2011 untuk menyita beberapa aset Ng, termasuk uang di rekening First Commercial Bank miliknya, serta bungalow di Binjai Park dan Paya Lebar Crescent yang dimiliki bersama oleh pasangan tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus