Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

2 Ribu Artefak Bersejarah Diperkirakan Dicuri dari British Museum

Kepal Dewan Perwakilan British Museum memperkirakan sekitar 2 ribu artefak bersejarah telah dicuri dari museum itu.

28 Agustus 2023 | 12.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
British Museum. Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - George Osborne, Kepal Dewan Perwakilan British Museum, memperkirakan sekitar 2 ribu artefak bersejarah telah dicuri dari British Museum, yang berlokasi di Ibu Kota London, Inggris. Sebelumnya, British Museum pada awal Agustus 2023, mengungkap koleksi batu perhiasan pada abad ke-15 sebelum masehi hingga tahun 1800-an, hilang dari tempat penyimpanan, yang selama ini disimpan untuk tujuan akademis dan penelitian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya akan memberi Anda perkiraan kalau sekitar 2 ribu (artefak bersejarah yang hilang dicuri). Namun harus saya katakan itu adalah angka sementara. Ada sejumlah barang yang sudah ditemukan,” kata Osborne dalam wawancara dengan BBC pada Sabtu, 26 Agustus 2023.     

 

Osborne menyadari reputasi Brisih Museum sekarang sudah rusak. Di museum itu, juga menyimpan patung dari marmer yang ikonik yakni Patung Parthenon dari Yunani. Menurut Osborne, barang-barang yang dicuri dari museum adalah perhiasan yang ukurannya kecil-kecil, seperti batu permata dan beberapa benda yang terbuat dari emas, bukannya benda bersejarah yang sedang dipajang untuk publik. Dia memastikan pihak British Museum telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan dan staf yang bertugas saat ini fokus membenahi kekacauan dan menyusun daftar artefak – artefak yang hilang dari katalog.

 

Sebelumnya pada Jumat, 25 Agustus 2023, Direktur British Museum Hartwig Firscher mengundurkan diri dari jabatan. Dia mengakui ada sejumlah kebijakan yang tidak diambil untuk mencegah pencurian. Para penjaga museum pertama kali diberi tahu soal kejadian pencurian ini pada Februari 2021 ketika makelar barang-barang antik Ittai Gradel mengirimkan sepucuk surat pemberitahuan kalau ada sejumlah barang pada tahun 1814 yang didonasikan ke museum itu, dijual ke Ebay. Sayang, pemberitahuan itu dianggap sebagai kebohongan, di mana Fischer kemudian mengatakan hasil investigasi pihaknya menemukan kalau barang-barang itu telah diperhitungkan.

Akibat kejadian ini, Yunani kembali meminta Inggris agar memulangkan patung Parthenon yang sangat ikonik yang diambil dari Kota Athena pada abad ke-19. Menteri Kebudayaan Yunani Lina Mendoni sepakat kalau kejadian pencurian itu memperkuat keinginan Yunani yang ingin patung-patung pemersatu dari Yunani dikembalikan. 

 

Sumber: RT.com

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus