Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika Serikat yaitu B-1B Lancer, yang terbang melintasi Semenanjung Korea kemarin, 10 Oktober 2017.
Iring-iringan pesawat pengebom ini merupakan bagian dari unjuk kekuatan pasukan koalisi gabungan Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang dalam menghadapi kemungkinan serangan rudal balistik dan nuklir dari Korea Utara.
Baca: 2 Pesawat Pengebom Amerika Terbang di Atas Semenanjung Korea
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 13 September 2017, Angkatan Udara Korsel meluncurkan rudal penjelajah Taurus sebagai respon atas peluncuran rudal balistik Korea Utara. Peluncuran rudal jelajah ini dilakukan dari pesawat tempur F-15K, yang tepat mengenai target sasaran berupa bunker dan menghancurkannya.
"Ini adalah bagian dari latihan yang telah digelar selama bertahun-tahun untuk bersiap menghadapi serangan militer Korea Utara, misalnya, mengamankan ibu kota Seoul," begitu tulis media National Interest, 29 September 2017.
Baca: Ingin Selamat dari Perang Dunia III? Pindahlah ke Negara Ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak informasi yang belum diketahui publik mengenai senjata andalan militer Korea Selatan yang bernama lengkap F-15K Slam Eagle. Berikut 5 poin menarik mengenai pesawat tempur ini:
1. Ini merupakan pesawat tempur yang khusus dibuat perusahaan manufaktur pesawat dan perlengkapan militer Boeing untuk militer Korea Selatan. Pesawat ini dilengkapi sensor canggih dan sistem perang elektronik (electronic warfare system) serta rudal penghancur bunker untuk menghajar tempat-tempat peluncuran rudal balistik Korea Utara dengan mudah.
2. Ini merupakan jenis pesawat multi-role supercanggih, yang bisa melakukan pertempuran udara dengan pesawat tempur lain dan menggempur titik-titik target musuh baik di darat dan laut.
3. Ini merupakan pengembangan canggih dari pesawat F-15E Strike Eagle. Ini membuatnya mampu melakukan misi jarak jauh pada malam dan siang hari dalam semua kondisi cuaca.
4. Pemerintah Korea Selatan memutuskan F-15K ini sebagai pesawat andalan untuk kategori Next Generation Fighter Programme pada April 2002. Pesawat ini mulai terbang pada Maret 2005.
5. Pemesanan I untuk 40 unit pesawat dan pemesanan II untuk 21 unit. Saat ini, Korea Selatan bersama Indonesia bekerja sama merancang pesawat tempur yang bakal mulai digunakan sekitar 2030.
AIRFORCE TECHNOLOGY | BUDIRIZA