Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

5 Kontroversi Presiden AS Donald Trump setelah Dilantik

Kontroversial-kontroversi tersebut dikeluarkan Donald Trump tak lama setelah dilantik jadi presiden.

23 Januari 2025 | 07.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump melempar pena setelah menandatangani perintah eksekutif pada parade pengukuhan Presiden Amerika Serikat di Capital One Arena, Washington, DC, Amerika Serikat, 20 Januari 2025. REUTERS/Mike Segar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden ke-47 AS pada Senin, 20 Januari 2025. Tak lama setelah dilantik, Trump menandatangani serangkaian perintah atau kebijakan eksekutif yang telah memicu kontroversi baik di Amerika Serikat (AS) maupun di luar negeri. Apa saja kebijakan kontroversi itu?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Menarik Diri dari WHO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang memenuhi janji kampanyenya untuk menarik diri dari organisasi kesehatan dunia (WHO). Trump sebenarnya telah mendorong AS untuk meninggalkan organisasi kesehatan dunia itu menjelang akhir masa jabatan pertamanya pada 2020 dengan alasan penanganan pandemi Covid-19 yang gagal. Tetapi Biden membatalkan penarikan tersebut saat ia menjabat pada 2021.

Trump secara konsisten menyebut WHO sebagai boneka Beijing. Ia mengklaim bahwa badan kesehatan dunia itu lebih mendengarkan kepentingan Cina daripada melindungi kepentingan global. Trump juga mengeluhkan WHO yang terus menuntut pembayaran yang tidak adil dan memberatkan AS, jauh melebihi proporsi pembayaran yang dinilai negara lain.

"Cina, dengan jumlah penduduk 1,4 miliar, memiliki 300 persen jumlah penduduk Amerika Serikat, namun memberikan kontribusi hampir 90 persen lebih sedikit kepada WHO," kata dikutip dari Sky News, Selasa, 21 Januari 2025.

2. Kesepakatan Iklim Paris

Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang secara efektif menarik AS dari Perjanjian Paris yang penting yang berfokus pada pengurangan emisi karbon negara-negara. Dikutip dari Majalah Time, kebijakan itu juga memerintahkan penarikan AS dari pakta iklim internasional lainnya serta komitmen keuangan apa pun yang dibuat AS untuk Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, dan segera mencabut Rencana Keuangan Iklim Internasional AS.

3. Menunda Larangan TikTok

Trump secara efektif menunda larangan AS, yang disahkan dengan dukungan bipartisan yang luas oleh Kongres dan ditegakkan dengan suara bulat oleh Mahkamah Agung, atas aplikasi video pendek milik Cina, TikTok, selama 75 hari. Kebijakan itu dikeluarkan setelah penutupan singkat aplikasi tersebut selama akhir pekan sebelumnya.

4. Mengganti Nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika

Trump memerintahkan Menteri Dalam Negeri untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika dan mengembalikan nama Denali, gunung tertinggi di Amerika Utara, ke nama lamanya, Gunung McKinley. 

Mantan Presiden Barack Obama mengumumkan penggantian nama Gunung McKinley menjadi Denali pada 2015, merujuk pada permintaan 1975 oleh negara bagian Alaska, tempat gunung itu berada, untuk menghormati kesakralan gunung itu bagi penduduk asli Alaska.

5. Hanya Mengakui 2 Jenis Kelamin

Donald Trump menegaskan dalam pidato pelantikannya bahwa Amerika Serikat hanya akan mengakui dua jenis kelamin, yakni pria dan wanita. "Pada hari ini, ini akan menjadi kebijakan resmi Amerika Serikat, bahwa hanya ada dua jenis kelamin; pria dan wanita," kata Trump di Capitol Rotunda, Washington DC, seperti diberitakan Antara.

Trump berencana menghentikan kebijakan pemerintah yang mencoba merekayasa ras dan jenis kelamin secara sosial dalam sejumlah aspek, baik kehidupan umum maupun pribadi. "Kami akan membentuk masyarakat yang tidak memandang warna kulit dan sesuai prestasi," tegas Trump.

Sita Planasari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus