Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Kamis, 28 November 2024, mengumumkan ada lebih dari 37 ribu orang terdampak banjir di enam negara bagian Malaysia pada pekan ini akibat musim hujan. Negara bagian Kelantan yang berbatasan dengan Thailand menjadi area paling parah dengan 30.582 orang terdampak dari 9.223 keluarga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dihadapan anggota parlemen, Anwar mengatakan ada 322 tempat penampungan sementara yang sudah dibuka di negara bagian Kelantan, Terengganu, Kedah, Perlis, Johor dan Perak untuk menampung warga yang rumahnya terdampak oleh banjir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banjir adalah hal yang umum di area pantai timur Malaysia selama musim hujan pada Oktober sampai Maret 2024. Setiap tahunnya, ada ribuan orang harus mengungsi selama periode ini.
Badan Meteorologi Malaysia pada Rabu, 27 November 2024, menerbitkan peringatan terhadap ancaman hujan lebat yang terus-menerus, di mana ini mengindikasikan hujan lebat bisa menimbulkan bahaya, khususnya di negara bagian Kelantan, Pahang dan Terengganu. Diperkirakan hujan lebat akan berlangsung sampai Jumat, 29 November 2024.
Badan Penanganan Bencana Nasional Malaysia sudah mengarahkan agar seluruh badan milik pemerintah dimobilisasi demi keamanan warga selama periode musim hujan ini.
Sebelumnya pada Maret 2023, Malaysia juga disapu banjir, di mana Johor ketika itu menjadi area yang paling parah dengan lebih dari 44.800 orang mengungsi. Otoritas Johor mengatakan sekitar 13.000 keluarga telah dievakuasi ke 260 pusat bantuan di 10 distrik. Batu Pahat adalah kabupaten yang terkena dampak terparah diikuti oleh Segamat dan Kluang. Curah hujan yang tinggi menyebabkan seluruh distrik di Johor kebanjiran yang melibatkan 105 lokasi
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Jumlah Pengungsi di Afrika Naik 3 Kali Lipat dalam 15 Tahun
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini