Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Adikku sayang

Billy carter adik presiden carter tercatat sebagai agen libya karena telah terbukti menerima pinjaman dari pemerintah libya sebesar us$ 220 ribu.

26 Juli 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BILLY Carter sekali lagi membikin heboh dan membuat malu Jimmy, abangnya. Berdasarkan hukum yang berlaku di AS ia diharuskan mencatatkan diri sebagai agen bayaran pemerintah Libya. Soalnya, Billy terbukti telah menerima pinjaman dari pemerintah Libya sebesar US$ 220 ribu (Rp 138,6 juta). Supaya terhindar dari kemungkinan hukuman badan atau pun denda karena kegiatannya membantu Libya, Billy pekan lalu mencatatkan dirinya. "Saya akan mencari pekerjaan untuk mengembalikan uang itu," katanya. Namun sejak membantu Libya selama dua tahun terakhir ini, Billy mengaku ia tidak pernah melakukan hal yang bertentangan dengan hukum. Apa yang diterimanya dari pemerintah Libya itu, menurut keterangannya adalah sebagian dari pinjaman sebesar US$ 500 ribu yang dijanjikan. Rupanya Billy pernah berkunjung ke Libya tahun 1978. Sejak itu hubungannya dengan negara itu semakin erat. Bahkan ia menghadiri peringatan HUT Revolusi Libya, Agustus tahun lalu. dan kemudian mendirikan Lembaga persahabatan Libya-Arab-Georgia di Atlanta, kota asalnya. Dan ia juga menjadi tuan rumah bagi suatu delegasi Libya yang berkunjung ke AS, Januari 1979. "Mereka adalah teman saya yang terbaik di dunia ini," kata Billy. Ia diberitakan membikin kampanye agar AS melakukan kerjasama yang lebih erat dengan negara Arab. "Bagaimana pun penderitaan orang Arab jauh lebih besar ketimbang penderitaan orang Yahudi," ujarnya. Maka seorang tokoh Partai Republik, Bill Brock, berang dan menuduh Billy melakukan kampanye tersembunyi antiYahudi. Tapi Billy hanya menjawab, "saya akan terus mendukung Arab meskipun ada tekanan dari kaum Zionis." Menteri Luar Negeri Libya, Ali Treki, ketika berada di Nicosia, Cyprus, menatakan pada pers bahwa pemerintahnya hanya menggunakan adik Presiden Carter itu untuk menjelaskan kepada rakyat Amerika tentang kesalahan politik luar negeri AS dalam menghadapi masalah Timur Tengah. Ketika ditanya apakah masih ada orang Amerika lainnya yang dibayar untuk tugas serupa itu, Treki menjawab: "Anda jangan membayangkan bahwa kami memiliki uang untuk dibagikan di mana-mana." Billy Carter, 43 tahun, semula membikin heboh karena bisnisnya, antara lain mempromosikan suatu merek minuman bir. Dan ia sendiri suka mabuk. Ia menggerutu karena harus mencatatkan dirinya resmi sebagai agen Libya itu. "Saya catatkan nama saya ini dengan protes," ujarnya. Tentang uang yang diterimanya dari Libya, katanya, telah habis, sebagian besar untuk biaya perawatan antialkohol. Presiden Carter, ketika ditanya pers, mengatakan "Saya sama sekali tidak mengetahui tentang uang itu."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus