Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ajarkan Disko, Guru Tari di Korea Utara Ditangkap

Seorang guru tari di Korea Utara ditangkap karena mengajarkan para siswa disko atau tarian ala Barat.

8 Februari 2022 | 07.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Orang-orang menari dalam parade paramiliter untuk menandai HUT ke-73 Republik Korea Utara di alun-alun Kim Il Sung, Pyongyang. Parade ini dimeriahkan dengan pertunjukan kembang api. KCNA via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Seorang guru tari di Korea Utara ditangkap karena mengajarkan para siswa disko atau tarian ala Barat. Selain sang guru, beberapa muridnya juga turut ditangkap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir Daily Mail Senin 7 Februari 2022, instruktur di sekolah provinsi Pyongsong itu menggunakan video yang disimpan di USB berisi tayangan tarian asing lalu mengajarkannya kepada para siswa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia kemudian ditangkap petugas keamanan pemerintah dengan barang bukti USB tersebut. Seorang sumber penduduk Korut mengatakan kepada jaringan radio RFA, Grup Inspeksi Anti-Sosialisme menangkap perempuan guru tari berusia 30 tahunan yang sedang mengajar disko kepada siswa yang masih remaja di Yangji Dong, Pyongsong.

"Grup Inspeksi Anti-Sosialisme, sebuah operasi gabungan dari Departemen Keamanan Negara dan polisi, secara intensif menindak orang-orang yang menonton film Korea Selatan dan mendistribusikan media (hiburan) asing," kata sumber tersebut.

Sumber itu menambahkan, guru tari yang ditugaskan mengajar di SMA Okchon itu memiliki gelar koreografi dari Universitas Seni Pyongsong. Laporan menyebutkan dia mengenakan biaya sekitar US$10 untuk per jam untuk tambahan atas gajinya yang sekitar 3.000 won.

Sumber tersebut mengklaim bahwa biasanya ada pelonggaran aturan di sekitar Seollal, liburan Tahun Baru Imlek di Korea Utara. Namun, tahun ini aturan itu kembali diterapkan dengan keras.

Sumber lainnya mengatakan, guru itu mengajar sesuai keinginan para siswa. Mereka lebih suka belajar menari seperti di Korsel, Cina, dan Amerika Serikat, ketimbang tarian Korut. "Jadi, dia mengajari mereka caranya," kata sumber lainnya kepada RFA.

Pada akhir 2020, Korea Utara mengesahkan UU Penghapusan Pemikiran Reaksioner dan UU Budaya untuk menindak pendistribusian media asing, terutama dari negara-negara kapitalis seperti Korsel dan AS. UU itu menjatuhkan hukuman mati bagi para pelaku yang dianggap melakukan pelanggaran berat.

SUMBER: DAILY MAIL

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus