Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat kembali dikejutkan dengan peristiwa penembakan massal yang terjadi pada Jumat, 6 Desember 2019 waktu setempat. Pelaku penembakan seorang anggota militer Arab Saudi yang sedang melakukan pelatihan militer di pangkalan udara Angkatan Laut Pensacola, Florida, Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari reuters.com, pelaku penembakan bernama Mohammed Saeed Alshamrani, yang berpangkat letnan dua. Keterangan pers yang disampaikan Angkatan Laut Amerika Serikat menjelaskan ada 18 penerbang dan dua awak pesawat dari Angkatan Laut Kerajaan Arab Saudi yang melakukan pelatihan di Angkatan Laut Amerika Serikat, termasuk di area Pensacola. Masih diselidiki apakah pelaku penembakan bagian dari rombongan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rombongan dari Kerajaan Arab Saudi itu datang ke Amerika Serikat melalui sebuah program yang menawarkan pelatihan bagi para sekutu Negara Abang Sam. Timothy Kinsella, Komandan Pensacola menjelaskan ratusan peserta asing sedang mengikuti program ini saat insiden penembakan terjadi.
Sebuah sumber menjelaskan Angkatan Udara Arab Saudi yang mengikuti program ini harus menjalani proses seleksi. Seleksi yang ketat tahap selanjutnya dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat. Personel yang terpilih mengikuti program ini disebut sumber itu, biasanya berasal dari kalangan keluarga terpandang, dimana militer Arab Saudi yang memilih siapa-siapa yang boleh mengikuti proses seleksi ini.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mengatakan pihaknya ingin melihat apakah pemeriksaan yang dilakukan pihaknya terhadap militer asing sudah memadai.
“Saya ingin memastikan kalau kami melakukan dengan baik terhadap prosedur dan apakah yang kami lakukan ini sudah cukup? Kami akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada setiap orang yang datang untuk memastikan kehidupan mereka normal dan kesehatan mental mereka memadai,” kata Esper.
Empat orang dinyatakan tewas dan total delapan orang dilarikan ke Rumah Sakit Baptist akibat penembakan ini. Pelaku melepaskan tembakan membabi buta menggunakan sebuah pistol, sebelum akhirnya dia ditembak mati demi menghentikan aksinya.