Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pemimpin Kota Amerika Janjikan Reformasi Kepolisian

Kota Minneapolis akan membangun kembali departemen kepolisian.

9 Juni 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Polisi berlutut dalam unjuk rasa pasca-kematian George Floyd di Pasadena, Texas, 7 Juni 2020. REUTERS/Callaghan O'Hare

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Sejumlah pemimpin kota di Amerika Serikat mendengarkan tuntutan demonstran anti-rasialisme untuk mereformasi kepolisian.

  • Di Kota Minneapolis, tempat George Floyd meninggal dan pusat gerakan protes, 9 dari 13 anggota dewan kota menyatakan dukungan terhadap pengurangan anggaran dan reformasi departemen kepolisian.

  • Seruan untuk mengurangi anggaran penegak hukum mendapat dukungan dari sejumlah anggota parlemen Demokrat.

WASHINGTON – Sejumlah pemimpin kota di Amerika Serikat mendengarkan tuntutan demonstran anti-rasialisme untuk mereformasi kepolisian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Kota Minneapolis, tempat George Floyd meninggal dan pusat gerakan protes, 9 dari 13 anggota dewan kota menyatakan dukungan terhadap pengurangan anggaran dan reformasi departemen kepolisian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Dewan Kota Lisa Bender mengatakan pihaknya akan membahas cara mereformasi departemen kepolisian. Ia menyatakan pendanaan untuk departemen itu akan dialihkan untuk kebutuhan lain.

“Komitmen kami adalah mengakhiri hubungan ‘tidak sehat’ antara kota kami dan Departemen Kepolisian Minneapolis. Tujuannya adalah mengakhiri (kekuatan berlebihan) kepolisian dan menciptakan kembali sistem keselamatan publik yang benar-benar membuat kita aman,” kata Bender dalam rapat umum pada Ahad petang lalu waktu setempat, seperti dilaporkan ABC News, kemarin.

Selain itu, Bender mengatakan pembangunan kembali kepolisian akan melibatkan berbagai kelompok, termasuk minoritas. “(Kami harus) Mendengarkan, terutama dari para pemimpin kulit hitam, komunitas kulit berwarna, untuk siapa kepolisian bekerja dan benar-benar mencari solusi bagi masyarakat.”

Bender pun menjelaskan konsep perombakan tersebut. Dewan kota akan mengalihkan dana kepolisian untuk kepentingan strategis berbasis masyarakat. Dewan kota juga akan membahas cara mengganti sumber daya di Departemen Kepolisian Minneapolis saat ini, tapi pada saat yang sama fungsi penegakan hukum tetap berjalan.

Dengan dukungan sembilan dari total 13 suara, Dewan Kota Minneapolis sudah memiliki kewenangan atau hak veto untuk merombak kepolisian.

Desakan untuk merombak, bahkan menghapus kepolisian Minneapolis, sudah digulirkan beberapa kalangan setelah kematian Floyd. Tak hanya itu, demonstran di penjuru Amerika juga mendesak pemerintah mereformasi kepolisian di seluruh wilayah.

Pejabat di kota-kota lain di Amerika pun turut menanggapi tuntutan pengunjuk rasa dengan menjanjikan reformasi dan mengalokasikan anggaran kepolisian serta memeriksa departemen keselamatan publik mereka.

Wali Kota New York Bill de Blasio juga berjanji membuat kotanya “lebih adil”. Dia mengusulkan beberapa bagian dari anggaran kepolisian akan didistribusikan kembali untuk kaum muda dan layanan sosial. Catatan petugas kepolisian juga akan dibuat lebih transparan.

De Blasio mengatakan usul untuk mereformasi kepolisian hanyalah langkah pertama dan langkah lanjutan masih perlu diupayakan. “Anda akan melihat lebih banyak perubahan. Saya menjanjikan hal itu kepada Anda,” cuit dia di Twitter.

Floyd adalah seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang diborgol oleh anggota kepolisian Minneapolis pada 25 Mei lalu atas tuduhan membayar dengan uang palsu. Ia ditahan di aspal oleh seorang polisi kulit putih, yang menekan leher Floyd dengan lutut selama hampir sembilan menit. Padahal Floyd sudah memohon: “Saya tidak bisa bernapas”, hingga akhirnya ia meninggal.

Kematian pria berusia 46 tahun itu memicu unjuk rasa selama lebih dari sepekan terakhir, baik di Amerika maupun sejumlah negara lainnya.

Aktivis dan pengunjuk rasa menyerukan pengurangan anggaran penegak hukum. Mereka mengkritik pola yang saat ini dijalankan, yakni memberikan lebih banyak dana kepada departemen kepolisian ketimbang layanan-layanan kota lainnya, termasuk perumahan dan pendidikan.

Kelompok reformasi kepolisian yang berbasis di Minneapolis, MPD150, menggambarkan slogan itu sebagai “mengalokasikan kembali sumber daya, pendanaan, dan tanggung jawab secara strategis dari kepolisian menuju model keselamatan, dukungan, dan pencegahan berbasis masyarakat.”

Seruan untuk mengurangi anggaran penegak hukum mendapat dukungan sejumlah anggota parlemen Demokrat. Salah satunya dari Alexandria Ocasio Cortez anggota DPR Amerika yang menyerukan pengurangan anggaran untuk departemen kepolisian Kota New York, yang ia sebut bernilai US$ 6 miliar atau sekitar Rp 83 triliun.

REUTERS | CNN | DW | ABC NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI

 


Pemimpin Kota Amerika Janjikan Reformasi Kepolisian

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus