Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Apa itu Hak Aborsi di Amerika Serikat yang Dikenal Sebagai Roe v Wade?

Semua bermula dari 1969, saat Jane Roe (samaran) yang hamil anak ketiga mau menggugurkan kandungan, maka dia menentang larangan hak aborsi di Texas.

26 Juni 2022 | 21.20 WIB

Ilustrasi aborsi. Chip Somodevilla/Getty Images
Perbesar
Ilustrasi aborsi. Chip Somodevilla/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Washington - Pada Jumat, 24 Juni 2022, waktu setempat, Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) mengambil langkah untuk membatalkan hak aborsi bagi perempuan yang dikenal dengan Roe v Wade.

Faktanya, Roe V Wade ini telah berlangsung sekitar hampir 50 tahun semenjak diputuskan pada tahun 1973.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Keputusan tersebut membuat aturan larangan aborsi diserahkan kepada setiap negara bagian di Amerika Serikat. 

Putusan Roe v Wade

Hak aborsi atau dikenal dengan Roe v Wade merupakan keputusan Konstitusi AS untuk melindungi perempuan hamil melakukan aborsi sebelum kelangsungan hidup janin. Hal ini juga berhubungan dengan bagaimana kemampuan negara untuk mampu mengatur perempuan di kemudian hari ketika masa hamilnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Roe v Wade ditulis oleh hakim pada masa Presiden dari Partai Republik, Richard Nixon dengan keputusan 7 banding 2. Dalam 50 tahun terakhir, hakim ditunjuk langsung oleh Presiden Republiken, mulai dari Eisenhower, Nixon, Reagan, George W, sampai Bush untuk mengenakan prinsip konstitusional ini.

Mengambil data law.cornell.edu, penetapan putusan ini dimulai ketika perempuan berumur 25 tahun, Jane Roe (nama samaran) yang hamil anak ketiganya dan ingin menggugurkan kandungan tersebut. Maka, ia menentang larangan aborsi di Texas pada tahun 1969.

Saat itu, negara melihat aborsi bukan termasuk bagian dari suatu konstitusi negara. Terkecuali untuk menyelamatkan nyawa seorang perempuan yang sedang dalam bahaya.

Lawan Jane ketika itu adalah Jaksa daerah Dallas Country, Henry Wade. Maka dari itu, nama putusan yang ditulis oleh Hakim Blackmun ini adalah gabungan dari nama mereka, atau disebut Roe vs Wade.

Dengan hasil akhir mengakui kepentingan hak privasi atas tindakan aborsi yang ditetapkan dalam menerapkan Griswold v Connecticut pada 1965. Yang diperdebatkan dalam putusan ini adalah hak fundamental seseorang untuk mengugurkan atau tidak kandungannya. Selain itu, nilai yang mendasari hak ini adalah otonomi pengambilan keputusan dan konsekuensi fisik.

Pada tahun1992, MA Amerika menegasakan kembali hak atas aborsi dalam putusan Planned Parenthood of Southeastern Pennsylvania v Casey. Isinya melarang berbagai aturan yang membuat perempuan terpaksa mendapatkan "beban yang tidak semestinya" pada praktik aborsi.

Faktor Hakim Rekomendasi Trump?


Dalam Gonzales v. Carhart di taun 2007, pengadilan mulai melaran tindakan aborsi secara parsial. Hal ini merupakan bentuk pertama kali yang membawa Amerika Serikat kembali 150 tahun lalu ketika dibolehkannya mengkriminalisasi aborsi.

Sekarang keputusan mutlak dibatalkan oleh 5 dari 9 hakim. Tiga di antaranya adalah hakim yang direkomendasikan oleh Presiden Donald Trump dari Partai Republik saat di Gedung Putih.

Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara di Conservative Political Action Conference di Orlando, Florida, AS 28 Februari 2021. [REUTERS / Joe Skipper]

Di samping itu, ada tiga hakim di antaranya memiliki perbedaan pendapat yaitu, Hakim Stephen Breyer, Sonia Sotomayor, dan Elena Kagan yang mengkritik keras keputusan mayoritas hakim MA.

Sementara Ketua Hakim MA, John Roberts tidak mengikuti sidang keputusan pembatalan putusan Roe v Wade. Namun ia condong dengan pelarangan hak aborsi seperti di negara bagian Mississippi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus