Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Aborsi bisa terasa keputusan yang sulit untuk dibicarakan atau bahkan dipikirkan. Namun beberapa wanita menghadapi prospek kehamilan yang tidak direncanakan, tidak diinginkan, atau kehamilan yang harus dihentikan karena alasan medis.
Baca : Wamenkumham: Surat Peringatan PBB Soal KUHP Terlambat
Dalam babakan sejarah kedokteran modern hal-hal tentang aborsi perlu menengok yang terjadi di Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Roe V Wade (keputusan penting) dalam laman verywellfamily disahkan pada tahun 1973, yang melegalkan aborsi di negara bagian manapun, termasuk Amerika Serikat.
Kemudian, pada 24 Juni 2022, Mahkamah Agung mengeluarkan keputusannya dalam Dobbs v. Jackson Women’s Health, yang membatalkan Roe v Wade dan berarti aborsi tidak lagi menjadi hak yang dilindungi konstitusi. Keputusan tersebut mengharuskan setiap negara bagian untuk memutuskan bagaimana mereka ingin menangani hak dan akses aborsi.
Sebab Aborsi Dilakukan
Menurut Perguruan Tinggi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Amerika, seperempat wanita di AS akan melakukan aborsi pada usia 45 tahun, Planned Parenthood juga menemukan, wanita yang sudah memiliki anak pun melakukan aborsi - enam dari 10 wanita yang melakukan aborsi sudah menjadi ibu. Ada banyak alasan mengapa aborsi dilakukan, seperti kurangnya akses ke kontrol kelahiran, kegagalan pengendalian kelahiran, korban perkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga kelainan janin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang wanita mungkin mengalami komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa dimana aborsi menjadi satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidupnya, komplikasi ini dapat meliputi: solusio plasenta, pendarahan berlebihan dari plasenta previa, preeklampsia, kondisi jantung, dan kondisi ginjal. Selain itu, keadaan hidup – termasuk pendapatan, usia, status perkawinan, dan berapa banyak anak lain yang harus dia rawat – memengaruhi keputusannya untuk melakukan aborsi.
Jenis-jenis Aborsi
Sebagian besar aborsi terjadi selama trimester pertama kehamilan (12 minggu pertama), yang juga menjadi waktu paling aman. Terdapat dua jenis utama aborsi, yaitu aborsi di klinik dan aborsi medis.
Aborsi di klinik dilakukan oleh profesional medis dan melibatkan pengisapan kehamilan dari rahim. Prosedur ini 99% efektif, dan sekitar 10 menit, tetapi keseluruhan prosedur memakan waktu beberapa jam.
Berbeda dengan aborsi medis, menurut my-cleveandclinic, aborsi ini melibatkan obat resep yang digunakan untuk mengakhiri kehamilan. Tidak memerlukan pembedahan dan beberapa ditelan secara oral, atau lainnya ditempatkan di dalam vagina.
Aborsi medis dilakukan hingga sekitar 9 minggu kehamilan, atau dapat dilakukan segera setelah mengetahui bahwa anda hamil. Efek samping yang paling parah dari aborsi medis dimulai segera setelah meminum pil kedua, sehingga penting untuk mendiskusikan riwayat medis anda dengan penyedia layanan kesehatan sebelum prosedur aborsi medis.
BALQIS PRIMASARI
Baca juga : Daftar 16 Bentuk Kekerasan Seksual Menurut Kemenag, Ini Rinciannya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.