Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Apa pun bisa terjadi, termasuk ...

Para tokoh filipina mulai mempersenjatai diri. beberapa kelompok diluar afp mulai mempersenjatai diri, termasuk di sejumlah perusahaan dan sindikat penjahat. (ln)

22 November 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

POHON Natal sudah bermunculan di pinggir-pinggir jalan di Manila. Krans Natal yang siap dijual bergantungan di beberapa tempat. Warga Manila bersiap-siap menyambut hari besar -- masih satu bulan di depan -- dalam cuaca demokrasi yang tampak suram. Dalam bayang-bayang muram itu bisa dimengerti bila desas-desus yang beredar juga kelabu: situasi keamanan begitu mencemaskan hingga para tokoh terkemuka perlu mempersenjatai diri. Senin pekan silam petugas pabean bandar udara Manila terperanjat melihat peti berisi kiriman senjata dari San Francisco, AS. Mereka bingung melihat "kiriman barang berbahaya" yang ternyata dialamatkan ke kantor Wakil Presiden Salvador Laurel, atas nama Letkol Baylon. Dan surat kabar tentu saja menghebohkannya. Dua hari kemudian Wapres Laurel secara resmi membenarkan pesanan senjata itu. Katanya, ia membeli senjata sebagai jaminan untuk keselamatan dirinya. Berharga 1 juta peso (US$ 1 = 20 peso) pembelian itu meliputi 10 pucuk Uzi, 5 pistol kaliber 45, dan sejumlah amunisi. Pembelian itu dilakukan setahu kementerian pertahanan, sedang Letkol Baylon tak lain dari komandan pasukan kawal Wapres Laurel. Ternyata, Laurel ketinggalan karena Presiden Aquino telah lebih dulu mempersiapkan pasukan pribadinya. Tidak heran jika belakangan ini beredar desas-desus tentang Yellow Army. Butz Aquino, dalam satu percakapan dengan Isma Sawitri dari TEMPO, membantah isu ini. "Bukan tentara,"ucapnya datar. "Mereka semua pengawal pribadi Cory." Diakuinya bahwa mereka dilatih khusus di Tarlac, di kawasan pertanian keluarga Cory yang terkenal dengan nama Hacienda Luicita. Menurut Butz, kekuatan pasukan itu tidak seberapa dan ini sudah diketahui Jenderal Ramos. Tapi mengapa mesti di Tarlac? Kali ini adik ipar Presiden itu justru berbalik heran. Latihan seperti itu dianggapnya wajar saja. Lagi pula, di Tarlac tersedia fasilitas cukup. "Itu 'kan biasa," ujar Butz. "Mungkin di tempat lain Enrile juga melatih tentara, Ramos begitu pula." Deputi Menhan Letjen (pur) Rafael M. Ileto memberi reaksi yang sama ketika ditanya soal Yellow Army. Dalam wawancara di kantornya di kamp Aguinaldo, ia menggarisbawahi bahwa dalam kondisi Filipina dewasa ini wajar jika seorang pemimpin diamankan oleh pasukan kawal yang dilatih khusus dan punya kontak pribadi dengan mereka. Lagi pula, semua itu dilakukan dengan diketahui Kastaf AFP Jenderal Fidel Ramos. Bahwa Menhan Juan Ponce Enrile juga melatih tentaranya di satu tempat lain, Ileto tidak membantahnya. "Mungkin sebagian mereka dilatih di Aquinaldo sini," tambahnya. Ileto punya alasan tertentu mengapa seorang pemimpin seperti Cory pantas membina tentara secara khusus. Ia sejak mula ikut ambil bagian dalam mengorganisasikan pasukan kawal yang diramaikan sebagai Yellow Army itu. "Yang terpikir oleh saya tak lain dari melindungi Cory sebaik-baiknya." Menurut Ileto, Filipina bisa berantakan kalau dalam situasi sekarang tiba-tiba kehilangan Cory. "Begitu banyak orang berambisi menjadi presiden dan jiwa Cory bisa saja terancam kalau bentrokan terjadi. Kami harus melindunginya," kata Ileto lagi. Brigjen (pur) Eduardo M. Garcia melihat masalah tentara swasta ini tidak dari sudut keselamatan Cory semata-mata. Menurut Garcia, kerawanan bisa memuncak, justru karena banyaknya kelompok bersenjata di luar AFP. Mereka semuanya berjumlah 73.200 orang dengan perincian: pemberontak komunis NPA (23.000 orang), MNLF (10.000 orang), loyalis Marcos (20.000 orang), Cordillera People Liberation Army (300 orang), Yellow Army diperkirakan 2.000 orang (menurut sumber lain hanya 600-800 orang). Di samping itu, ada 131 perusahaan pengawal pribadi bersenjata berkekuatan 8.700 orang, dan 1.800 sindikat penjahat berkekuatan 9.200 orang. Garcia bertanya dengan begitu banyak kelompok bersenjata di luar AFP, bagaimana rakyat tidak prihatin dan cemas. Bagaimana sebuah bangsa yang mengaku sebagai satu-satunya negara Kristen di Asia dan menonjolkan kedaulatan hukum pula, tidak akan kalut, terutama kalau kelompok bersenjata itu bentrok. Menurut Ileto, kualitas individu dalam jajaran militer harus ditingkatkan, disiplin harus digembleng. Singkatnya, AFP yang runyam karena Marcos harus diorganisasikan dan diindoktrinasi kembali. "Ini memerlukan waktu," katanya. Bagaimana tentang Jenderal Ramos, yang integritasnya begitu tangguh, tapi masih tetap merupakan tanda tanya bagi banyak orang? "Ramos mengabdikan dirinya untuk negeri ini," tutur Ileto. "Kesetiaannya bukan pada pribadi, karena presiden boleh datang dan pergi," ucapnya lebih lanjut. Bagaimana kalau jenderal itu di dalam kondisi tertentu, akhirnya harus memilih? Ileto secara diplomatis menjawab, "Ramos akan memihak rakyat, setidaknya berdiri di pihak yang dianggapnya benar." Satu hal yang diyakini banyak orang ialah, jika krisis memuncak, seluruh jajaran AFP akan berdiri di belakang Ramos. Tapi bagaimana kalau krisis itu ditimbulkan dari dalam tubuh AFP sendiri? Mungkinkah bakal terjadi kudeta? Butz Aquino mengatakan, "Penggalangan kekuatan memang ada, tapi ledakan tidak." Wapres Laurel sambil tersenyum berkomentar, "Kemungkinan kudeta tipis sekali." Tapi Homobono Adaza tokoh dari Mindanao, mengolok-olok plot God Save the Queen sebagai kup kukurukuk. Mengenai situasi rawan, ia diplomatis menjawab, "Apa pun bisa terjadi di negeri ini, tidak terkecuali kudeta." Isma Sawitri (Manila)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus