Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bocornya hadiah Reagan

Pemerintahan reagan dikritik, setelah terungkap kasus kontak rahasia as-iran. as memperlunak hubungan dengan iran, a.l: mengirimkan sejumlah senjata. di iran banyak yang pro dan kontra terhadap sikap as. (ln)

22 November 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

APA yang terjadi jika para pemimpin puncak Iran semakin seru berebut pengaruh dan kekuasaan di dalam negeri mereka? Jawab: mempermalukan Presiden Ronald Reagan dan mengguncang politik dalam negeri AS. Tidak sinkron dan agak aneh, memang, tapi itulah yang terjadi. Pemerintahan Reagan digempur habis-habisan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri, setelah terungkap kasus kontak rahasia AS-Iran awal November lalu. Pembocoran berita kasus itu sendiri, kemungkinan besar, merupakan bagian perebutan pengaruh dan kekuasaan yang mengguncang Iran belakangan ini. Semakin rapuhnya kesehatan Ayatullah Khomeini diduga menyebabkan pergolakan antara para pemimpin puncak Iran, yang akhir-akhir ini bertambah keras dan terang-terangan. Pertengahan September lalu, sejumlah pembantu dekat Ayatullah Hussein Ali Montazeri, calon resmi pengganti Khomeini sebagai pemimpin tertinggi Iran, ditangkap pemerintah Iran dengan persetujuan Khomeini sendiri (TEMPO, 8 November 1986). Gempuran atas kubu Montazeri ini konon membuktikan dugaan selama ini bahwa penunjukan Montazeri tak disukai banyak pihak di kalangan pemimpin ulama maupun nonulama, karena ia dianggap tak mempunyai pengetahuan dan wibawa yang cukup untuk menjadi Vilayat-E-Faqih atau pemimpin tertinggi di Iran. Motanzeri, yang terkenal amat anti-Amerika dan gigih berupaya mengekspor revolusi Iran ke negara-negara lain, kabarnya membalas tohokan lawannya didua para pemimpin moderat Iran -- dengan mengembuskan berita kontak rahasia AS-Iran. Konon, para pemimpin Iran moderat yang merasa terancam oleh berita itu terpaksa membuka kedok AS. Ketua parlemen Iran, Ali Akbar Rafsanjani, dua pekan lalu, tiba-tiba memberitakan kunjungan Robert McFarlane, sebagai utusan Presiden Reagan ke Teheran, dengan membawa sejumlah hadiah, di antaranya sejumlah besar senjata. Menurut Rafsanjani, para utusan Reagan itu kemudian diusir, tapi ia tak menjelaskan kapan kunjungan itu dilakukan. Menurut pengakuan McFarlane dalam wawancara dengan jaringan TV AS, ABC, kunjungan itu dilakukan pertengahan Mei lalu. Kalau benar, tenggang waktu sekitar enam bulan itu membuktikan dugaan selama ini bahwa terdapat sejumlah pemimpin moderat Iran yang memang menginginkan hubungan AS-Iran diperbarui. Presiden Reagan sendiri, kepada rakyat AS mengakui, usahanya selama 18 bulan terakhir menjalin hubungan dengan Iran, dengan mengirim sejumlah senjata, sebagai tanda itikad baik AS. Menurut Reagan, upaya itu mendapat sambutan positif dari pihak Iran, terbukti dengan kunjungan McFarlane ke Teheran yang dinilai berhasil. Tapi hal ini langsung dibantah oleh Presiden Iran, Ali Khamenei, Jumat lalu. "Tak pernah, dan tidak akan ada hubungan AS-Iran sebelum AS mengubah kebijaksanaan politik luar negerinya di Timur Tengah," katanya. Khamenei juga menantang Reagan untuk menyebutkan siapa di antara pemimpin Iran yang berunding dengan McFarlane. "Paling-paling seorang penyelundup senjata," katanya melecehkan. Ahad lalu, kepada radio Teheran PM Iran Husein Musavi kembali menandaskan sikap Iran yang tak akan melakukan hubungan dengan AS. "Tak akan pernah terjadi hubungan antara serigala dan domba," katanya. Terdapat persamaan dalam pernyataan Rafsanjani dan Khamenei, yaitu disebut-sebutnya masalah senjata yang dibeli Iran semasa rezim Syah Iran yang belum dikirimkan AS. Kedua pemimpin teras Iran ini, diduga keduanya dari kelompok moderat, menuntut dikirimkannya seniara milik Iran sebagai salah satu syarat perbaikan hubungan AS-Iran. Tapi wakil Iran di PBB, Rajaie Khorassani, menyebut Washington telah berubah sikap 180 derajat terhadap Iran. Menurut Khorassani, kebijaksanaan AS terhadap Iran sangat positif. "Akhirnya, AS mengakui kekuatan strategis dan kemerdekaan Republik Islam Iran," ujar Khorassani. Di AS, Reagan dikritik tajam karena pengiriman senjata ke Iran jelas-jelas melanggar embargo senjata AS yang diberlakukan sejak 1981: Reagan juga dianggap tidak konsekuen karena selama ini ia mendesak negara-negara lain untuk mendukung embargo senjata ke Iran. "Pemerintah tak lagi mempunyai kebijaksanaan luar negeri yang terpadu," tuduh Senator Robert Byrd, pemimpin Partai Demokrat di Senat AS. Senat dan DPR AS. Masyarakat AS umumnya tidak puas terhadap penjelasan Reagan di televisi. "Apa maksud Reagan menyatakan Iran tak lagi mendukung aksi terorisme selama 18 bulan terakhir? Tiga orang disandera selama masa itu," kata seorang analis di Washington. Iran adalah salah satu dari lima negara yang didaftar AS sebagai pendukung terorisme. Keempat negara lainnya, Syria Libya, Kuba, dan Yaman Selatan. Masalah utama bagi Washington, tampaknya, sikapnya yang mendua atas terorisme. Di satu pihak gencar berjanji tak akan tunduk pada tuntutan para teroris, di pihak lain mengirim senjata ke Iran yang dianggap pendukung terorisme, apa pun dalihnya. Untuk masa dua tahun mendatang (masa pemerintahan Reagan memang tinggal dua tahun lagi, dan menurut undang-undang AS ia tak bisa dipilih lagi sebagai presiden), Reagan akan menghadapi masa penuh kesulitan. Selain itu, Reagan masih harus menghadapi kecaman negara-negara Arab moderat dan para sekutunya di Eropa yang merasa telah dikecoh kebijaksanaan politik luar negeri AS. Tugas berat tampaknya akan dipikul oleh Menu AS George Sutz, untus menjelaskan sikap Reagan dan kebijaksanaan politik luar negeri AS pada negara-negara sekutunya. Shultz pernah diberitakan akan mengundurkan diri, tapi kemudian dibantahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus