Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

ASEAN dan Cina Tingkatkan Hubungan Melalui Kebudayaan Hainan

ASEAN dan Cina berupaya mendorong hubungan kedua kawasan melalui kedekatan budaya Hainan

28 Agustus 2023 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah kain brokat Li yang masih dibuat secara tradisional dari etnis minoritas Li dari pulau Hainan ditampilkan dalam acara "Grab A Bite of the Free Trade Port - Hainan dan ASEAN Culture and Food Exchange" di Beijing, China pada Minggu (27/8) malam. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - ASEAN dan Cina berupaya mendorong hubungan kedua kawasan melalui kedekatan budaya Hainan sekaligus pelabuhan yang sedang dibangun di provinsi tersebut.

"Hainan punya kedekatan geografis, banyak juga orang Hainan berkunjung ke Asia Tenggara bahkan tinggal di Asia Tenggara, mereka punya kedekatan kultural yang panjang jadi sekarang Hainan menjadi 'Cina free port' dan dengan hal ini Hainan bisa menjadi 'pilot port' untuk menghubungkan dua kawasan," kata Sekretaris Jenderal ASEAN-Cina Center (ACC) Shi Zhongjun kepada ANTARA di Beijing, pada Minggu malam, 27 Agustus 2023.

Shi Zhongjun mengatakan hal tersebut pada sela-sela acara "Grab A Bite of the Free Trade Port – Hainan dan ASEAN Culture and Food Exchange" yang menjadi ajang perkenalan produk ASEAN dan Cina. Dalam acara tersebut disuguhkan berbagai makanan Hainan maupun dari negara-negara ASEAN termasuk sate ayam serta penampilan "Brokat Li" yaitu kain tradisional dari suku minoritas Li di Pulau Hainan.

Hainan terletak di wilayah paling selatan Cina. Provinsi beriklim tropis tersebut berbentuk pulau yang hanya seluas sekitar 33.210 kilometer persegi yang berbatasan dengan Vietnam.

Menurut Zhongjun, selama beberapa dekade hubungan ASEAN-Cina berkembang pesat dan terus mempertahankan momentumnya yang kuat dan menjadi contoh sukses dan dinamis di kawasan.

"Sejak awal tahun ini, kita telah menyaksikan pencapaian baru dalam pertumbuhan hubungan kedua kawasan. Dalam tujuh bulan pertama, nilai total perdagangan bilateral mencapai 519 miliar dolar AS dan nilai total diperkirakan akan mencapai 1 triliun dolar AS pada tahun ini, berkat berlakunya RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) secara penuh dan percepatan pembangunan Cina-ASEAN FTA 3.0," kata Zhongjun.

Zhongjun menyebut program pendidikan, acara kebudayaan, dan inisiatif pariwisata berada dalam tahap pemulihan yang kuat pasca pandemi sehingga memfasilitasi pemahaman, apresiasi dan persahabatan yang lebih besar antara ASEAN dan China.

Koordinator Fungsi Politik Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing Irwansyah Mukhlis dalam acara yang sama mengatakan melalui keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023, ASEAN akan terus berkontribusi terhadap perdamaian dan kemakmuran di kawasan.

"Karena pelabuhan memainkan peran penting dalam perdagangan global, lebih banyak pertukaran dan diskusi, pertukaran praktik terbaik antar pelabuhan perdagangan bebas di kawasan ini harus lebih didorong. Lebih jauh lagi, peningkatan konektivitas antar pelabuhan juga sangat penting bagi pengembangan perdagangan bebas di kawasan," kata Irwansyah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus