Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa kota di Spanyol kewalahan akan banyaknya babi hutan yang berkeliaran. Mereka tak terdorong kembali ke alam liar karena tertarik oleh tempat sampah dan orang-orang yang memberi mereka makan. Babi hutan itu berkeliaran bahkan berbaring di taman dan jalan-jalan pinggiran kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masalahnya, babi hutan itu menyebabkan kecelakaan bagi pengguna skuter dan sepeda atau mengganggu orang yang membawa tas belanja. Bulan ini seorang gadis dibawa ke rumah sakit dengan luka-luka setelah bertemu dengan babi hutan di kota tepi laut Cadaques di timur laut Barcelona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Barcelona melaporkan 1.200 insiden yang melibatkan babi hutan tahun lalu. Bintang pop Kolombia Shakira mengatakan hewan-hewan itu menyerang dia dan putranya saat mereka berjalan di taman Barcelona.
"Tidak ada dokter hewan yang suka membunuh hewan. Tapi kita harus melakukannya. Kita tidak bisa melepaskan mereka kembali ke alam liar karena mereka telah kehilangan instingnya," kata Carles Conejero, teknisi veteriner yang bertanggung jawab atas program pengendalian masalah babi hutan di Barcelona, kepada Reuters, Rabu, 17 Agustus 2022.
Tim Conejero pada malam harinya, menggunakan jaring untuk menangkap sekelompok babi hutan yang sedang berkembang biak, yang memekik keras sebelum dibius dan kemudian ditidurkan. "Ini adalah bagian terburuk dari pekerjaan ini," kata Conejero sambil menumpuk bangkai hewan di sebuah van.
Meskipun masalah ini bukan hal baru di Spanyol, perkara tersebut semakin memburuk selama pandemi Covid-19. Musababnya lebih banyak hewan liar berkeliaran ke daerah perkotaan yang jauh lebih tenang karena lockdown.
Otoritas keamanan menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki pilihan selain menangkap dan meletakkan babi hutan itu karena mereka berbahaya bagi manusia. Terlepas dari penangkapan yang dijadwalkan, strategi otoritas Barcelona untuk mengatasi perambahan babi hutan termasuk perlindungan tempat sampah, denda bagi penduduk yang memberi makan hewan, serta kampanye kesadaran sosial.
Penduduk setempat sepakat bahwa kebiasaan memberi makan babi hutan harus dihentikan. "Masalahnya mereka berhenti menjadi hewan liar, mereka hanya berkeliaran seperti kucing," kata Alex, 40 tahun.
Sementara, Lembaga Penelitian Sumber Daya Berburu Spanyol memperkirakan bahwa populasi babi hutan akan melampaui dua juta ekor pada tahun depan.
Baca: Kisah Babi Putin yang Ganti Nama Gara-gara Perang Rusia Ukraina
REUTERS