Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Kandidat dalam Bayang-bayang Mahkamah

Rodrigo Duterte akan maju sebagai calon Wakil Presiden Filipina dalam pemilihan umum mendatang. Ia menyiasati konstitusi dan mencegah diadili oleh Mahkamah Pidana Internasional.

18 September 2021 | 00.00 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyampaikan Pidato Kenegaraan  di House of Representative di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 26 Juli 2021. REUTERS/ Lisa Marie David
Perbesar
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyampaikan Pidato Kenegaraan di House of Representative di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 26 Juli 2021. REUTERS/ Lisa Marie David

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Duterte menyiasati konstitusi Filipina dengan maju sebagai calon wakil presiden.

  • Sara Duterte, putrinya, menjadi kandidat presiden terkuat dalam jajak pendapat.

  • Duterte terancam diadili oleh Mahkamah Pidana Internasional.

PRESIDEN Filipina Rodrigo Duterte menerima dengan wajah sumringah pencalonan dirinya sebagai wakil presiden untuk pemilihan umum pada Mei 2022. Nominasi itu diumumkan Partai Demokratik Filipina-Kekuatan Rakyat (PDP-Laban) dalam pertemuan partai pada Rabu, 8 September lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus