Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bangkit dari liang tambang

Ratusan ribu buruh tambang emas & batu bara di afrika selatan melakukan demonstrasi. mereka menuntut naik gaji 30% dan asuransi keselamatan serta perolehan jaminan keselamatan kerja.

22 Agustus 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIGA ratus lima puluh dua ribu pekerja berkulit jelaga bangkit dari liang penambangan, dan turun ke jalan. Itulah barisan buruh puluhan perusahaan tambang emas dan batu bara di Afrika Selatan yang meninggalkan barak penginapan mereka untuk melakukan unjuk rasa di Johannesburg dan Transvaal, akhir pekan lalu. Bentrokan fisik antara para pekerja tambang dan petugas keamanan tak terhindarkan, dan mencederai lebih dari 100 orang sebagian besar yang jadi korban adalah kaum pekerja. Semula pemogokan hanya terjadi di enam perusahaan. Aksi unjuk rasa meluas setelah pemerintah, Jumat dua pekan lalu, menciduk 1.169 pekerja dan menjebloskan mereka ke penjara, tanpa pengadilan lebih dulu -- sesuai dengan Undang-undang Keadaan Darurat yang diberlakukan 14 bulan lalu dalam rangka menekan gerakan kulit hitam. Kalau Persatuan Pekerja Tambang Nasional (NUM) tidak mengimbau anggota, sekalipun hanya sebagian yang mematuhi, bentrokan antara buruh dan petugas keamanan Afrika Selatan bisa minta korban yang lebih besar. Untung, sebagian pekerja tambang itu memilih langsung pulang mudik, sekalipun perjalanannya panjang dan melelahkan. Kampung mereka ada yang di Lesotho, Swaziland, yang rata-rata berjarak ratusan mil dari lokasi mereka mencari nafkah. Ketika bentrokan meletus, awal pekan lalu, kompleks pertambangan di Afrika Selatan telah mirip barak tentara, ketimbang mencerminkan sumber uang. Dari Johannesburg sampai ke daerah perbatasan di barat daya Transvaal, sepanjang kawasan penambangan, tentara dan pasukan keamanan berderet dengan persenjataan lengkap. Lalu para polisi tak berseragam menyebar di segala sudut. Lawan pecugas keamanan adalah 352000 dari 425.000 buruh tambang yarg mogok. Sungguh sebuah kekuatan yang luar biasa. Mengapa buruh-buruh kulit hitam ramai-ramai mogok? Alasannya, mereka tidak memperoleh jaminan keselamatan kerja, dan gaji pun rendah. Lantas mereka menuntut naik gaji 30% dan asuransi keselamatan kerja. Gaji mereka, menurut The Chamber of Mines, rata-rata US$ 285 per bulan seperlima gaji rata-rata pekerja kulit putih. Tapi, menurut NUM, gaji para pekerja itu cuma US$ 170. Kemudian, Juli lalu, diadakan perundingan antara buruh dan majikan mengenai kenaikan upah. Namun, perundingan itu gagal menghasilkan kesepakatan. Sebelum janji para majikan -- yang disampaikan lewat The Chamber of Mines -- tentang kenaikan upah antara 16 sampai 23 % dilaksanakan, petugas keamanan menangkap 78 buruh yang mogok kerja dengan tuduhan bersekongkol untuk membunuh. Penyergapan dilakukan di markas NUM. Selang beberapa hari setelah penangkapan tadi, dan tentara menduduki kawasan pertambangan tersebut, NUM menyerukan kepada anggotanya yang tersebar di 46 perusahaan tambang emas dan batu bara agar meninggalkan pekerjaan dan pulang ke rumah. Sekarang alasannya bukan lagi soal kenaikan gaji, tapi masalah tekanan dari perusahaan, antara lain lewat penyekapan 78 pekerja kulit hitam. Sekjen NUM, Cyril Ramaphosa, mengatakan, "Sebuah persekongkolan antara manajemen perusahaan dan polisi telah disusun untuk memojokkan kami dan mematahkan pemogokan." Mogok di Afrika Selatan sebenarnya tak dilarang. "Harapan saya, pemogokan ini berlangsung tertib dan tidak menimbulkan kericuhan," kata Menteri Tenaga Kerja dan Pekerjaan Umum Pieter T.C. du Plesis kepada harian The Star, terbitan Johannesburg. "Mogok adalah semata-mata urusan antara pekerja dan yang mempekerjakan. Tapi, kalau situasi memerlukan kami untuk bertindak, akan kami lakukan." Mohamad Cholid, Laporan kantor-kantor berita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus