Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bantuan untuk hanoi: nada kecewa

Sesudah kehancuran akibat perang, vietnam mendapatkan bantuan dari berbagai negara. masalahnya, viet nam kekurangan tenaga ahli, tetapi sikap pada orang asing tertutup sehingga bantuan terbengkalai.(ln)

8 Mei 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UNTUK pertama kalinya sejak 30 tahun terakhir sebuah pemilihan Umum penyatuan Vietnam berlangsung di Vietnam Utara maupun Selatan pekan silam. Sudah bisa diramalkan jauh sebehmnya bahwa hasil dari peristiwa politik tidak bisa lain dari penyatuan Vietnam, sbagai yang diimpikan oleh Ho Chi Minh dan pengikut-pengikutnya selama 30 tahun terakhir ini. Kemenangan Hanoi atas rezim pro-Amerika tahun silam sebenarnya bisa secara langsung membawa kedua bagian terpisah Vietnam itu jadi satu. Tapi menyadari keadaan Selatan yang sudah terlalu jauh dirasuki cara hidup "burjuis", Hanoi menempuh aara yang lebih diplomatis. Karena itu pemilihan umum pekan silam berlangsung. Tentu saja tidak dengan sendirinya segala soal akan tersisihkan oleh pemilu yang membawa penyatuan itu. Sementara di Utara sendiri ada masalah ekonomi dan wabah pengangguran para mobilisan yang sulit dapat kerja di Selatan ekonomi bahkan lebih kalut lagi oleh pergantian pemerintah. Hancurnya sejumlah industri, pemecatan sejumlah pejabat.Dihapuskannya sejumlah jenis pekerjaan, semua ini menyebabkan jalan-jalan di Vietnam Selatan dipenuhi oleh para penganggur. Bank Pembangunan Asia Keadaan perekonomian seperti ini nendesak Hanoi untuk meminta bantuan luar negeri sebanyak mungkin. Lantaran posisi Hanoi terhadap Peking maupun Moskow masih kurang jelas kedua seteru yang terus bercakaran itu tidak pula sudi menjadi gantungan sepenuhnya dari Vietnam yang baru saja meninggalkan kancah perang melawan Amerika Serikat. Akibat belum ditemukannya sejumlah pasukan Amerika yang hilang di Vietnam semasa perang dahulu, hingga kini Washington juga belum bisa memberikan sesuatu bagi pembangunan kembali negeri itu. Maka tinggallah sekarang kemungkinan mendapatkan bantuan dari berbagai lembaga kerja sama dunia dan sejumlah negara Eropa yang bisa menolong Vietnam. Dalam keadaan seperti inilah peranan bantuan Bank Pembangunan Asia (TEMPO 1 Mei) bagi Vietnam menjadi amat penting bagi Hanoi maupun Saigon. Tapi bahkan sebelum BPA turun tangan, sejumlah bantuan telah mengalir ke Hanoi. Setelah sekian lama bantuan itu memasuki Vietnam Utara--terutama bantuan dari Swedia - seorang wartawan terkemuka Swedia diizinkan meuinjau Vietnam Utara. Arne Bonde, wartawan Swedia itu, menemukan kenyataan bahwa Vietnam Utara masih belum lagi siap dengan bantuan yang terus mengalir dalam jumlah besar itu. Berikut ini adalah laporan wartawan Swedia itu yang baru-baru ini dimuat dalam koran Jyllands-Posten, terbit di Kopenhagen: Hanoi memang sebuah kota yang indah. Dan hampir dua juta penduduknya tampak membanggakan kotanya itu. Dengan penuh semangat mereka berbicara tentang kemenangan rakyat atas imperialisme dan gambaran-gambaran masa depan yang akan lebih jaya. Para politisi yang bepengalaman sibuk menyusun sebuah pemerintahan komunis yang ulet, yang dianggapnya akan dengan sendirinya bisa menciptakan sebuah negara besar dengan pabrik-pabrik raksasa. Baik negeri-negeri demokrasi Barat maupun rejim-rejim komunis, semua bersedia mengulurkan tangan memberikan bantuannya. Hanya dalam waktu dua bulan setelah Vietnam mengatakan apa yang dibutuhkan, kota-kota pelabuhan telah penuh sesak dengan barang-barang bantuan. Tetapi ada ketidaksepakatan dalam bantuan tersebut, justru dalam hal yang paling penting. Orang-orang Vietnam yakin, bahwa mereka akan bisa mengerjakan dan melaksanakan proyek bantuan tersebut dengan baik sendiri. Sementara orang tahu bahwa hal tersebut tidak mungkin. Sebabnya karena sebenarnya Vietnam sangat kekurangan tenaga ahli. Vietnam memang sebuali negara sedang berkembang yang sangat sedikit terdapat tenaga yang terlatih. Sementara orang yang mendapat kesempatan mengambil keputusan sangat berambisi memilih rencana-rencana mercusuar dengan industri-industri atomatik, kapal-kapal penangkap ikan modern, kapal-kapal riset laut, hotel mewah dan rumah-rumah sakit dengan peralatan paling modern. Kemudian ternyata orang-orang Vietnam tidak mampu mengelola sendiri. Orang Asing Memang tidak selalu bahwa rakyat yang mampu menggunakan senjata modern dengan sendirinya bisa menggunakan alat-alat leknis industri yang modern pula.Lama kelamaan orang-orang asing pihak pemberi bantuan ingin mengambil alih pelaksanaan bantuannya. Tetapi kesulitan timbul karena orang-orang Vietnam tidak senang banyak pengaruh asing memasuki negerinya. Apa yang saya saksikan diperkuat dengan omong-omong saya dengan orang-orang asing lain. Ternyata dalam kegiatan industrinya. orang-orang Vietnam tetap menggunakan peralatan yang sudah tua. Peralatan modern juga ditemukan di rumah-rumah sakit? Agaknya karena peralatan tersebut lebih rumit pemakaiannya. Suatu contoh adalah sebuah proyek sebuah hotel mewah. Hotel ini adalah bantuan dari Cuba, sahabat karib Vietnam sebagai sesama negeri Komunis. Proyek ini sangat aneh, karena perencanaannya dilakukan oleh ahli Cuba untuk daerah panas. Dengan anggapan bahwa Vietnam mempunyai iklim yang sama dengan Cuba. Memang di musim panas, semua suasana dan peralatan terasa nyaman, tetapi jika musim dingin tiba, semuanya hampir tidak berguna. Orang-orang Vietnam menilai kenyataan secara berlebihan. Terutama terhadap orang asing. Jika seorang asing kurang senyum saja, bisa dicap sebagai antek Amerika yang reaksioner. Banyak hal yang sulit untuk dipercaya kebenarannya. Menurut laporan resmi, 60% dari kota Hanoi hancur karena pemboman. Tetapi kenyataannya sulit dipercaya bahwa telah terjadi malapetaka besar di Hanoi akibat perang. Pohon-pohon sepanjang jalan nampak utuh tidak kelihatan tanda terbakar.Jika kita mengatakan hal tersebut, tuan rumah akan mengatakan bahwa telah ditanam pohon-pohon baru, setelah mengalami pemboman.Dan katanya pohon-pohon di sana tumbuh sangat cepat karena keadaan iklim yang baik. Tetapi bagaimana mungkin dalam waktu yang singkat pohon-pohon baru itu telah tumbuh sama dengan pohon yang lama Para peninjau juga banyak membicarakan tentang rumah sakit Bach Mai. Menurut berita pers, rumah sakit ini dua tahun yang lalu telah hancur dibom dan ratusan pegawai dan pasiennya mati terbunuh. Tetapi gedung itu terlihat dengan jelas bagian aslinya yang jauh Iebih besar dari bagian yang diperbaiki. Sebuah bedeng kayu telah dibangun dan isinya peralatan kedokteran paling modern dari Swedia. Kotak-kotak peralatan tersebut masih utuh belum dibongkar. Seorang dokter secara sensasionil mengatakan bahwa 28 orang terbunuh ketika terjadi pemboman. Dan direktur rumah sakit tersebut mengatakan, "Kita beruntung karena sebelum di bom kami telah mengetahui dari para tawanan perang Amerika. sehingga kami menyelamatkan diri".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus