Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Begitu gampang berpistol

Perdebatan mengenai pengendalian pengetatan senjata api di amerika serikat. di as orang dengan mudah memiliki senjata api. banyak pembunuhan dilakukan dengan senjata api. (ln)

11 April 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DENGAN uang US$ 25 (dua puluh lima) orang dapat pergi ke toko alat olahraga atau toko serba ada dan menunjuk pistol yang disenangi seperti menunjuk jam tangan. Dan kalau suka, senjata itu dibungkus dan dibawa pulang. Ada juga syaratnya, yang dari satu ke negara bagian lain berbeda. Di Maryland, misalnya, asal anda 21 tahun, bertempat tinggal di negara bagian itu (dengan menunjukkan SIM, atau kartu pengenal lain) dan tidak pernah tersangkut kejahatan (surat keterangan polisi), anda dapat memiliki senjata itu. Ada lagi syarat lain: Senjata itu hanya boleh disimpan di rumah, tidak boleh dibawa ke luar. Untuk dapat membawanya ke luar diperlukan izin lain. Dan biasanya senjata tidak boleh dibawa melintasi negara bagian. Dengan peraturan yang tidak begitu sulit seperti itu, lebih dari 50 juta senjata api berada di tangan perorangan di seluruh Amerika Serikat. Jumlah ini tiap tahun naik 2,5 juta. Keadaan inilah yang menyebabkan banyak rakyat Amerika menjadi korban pembunuhan dengan senjata api. Yang menjadi korban itu termasuk empat presiden -- Abraham Lincoln, James Garfield, William Mc Kiniyi dan John F. Kennedy. Sedang paling sedikit dalam lima peristiwa, Presiden Amerika telah menjadi sasaran percobaan pembunuhan yang tidak berhasil. Bekas Presiden Gerald Ford dua kali ditembak dalam dua peristiwa terpisah tahun 1975 (keduanya oleh wanita). Presiden Harry Truman (tahun 1950) dan Presiden Franklin Roosevelt (tahun 1933) juga menjadi sasaran percobaan pembunuhan dengan menggunakan senjata api. Sedang seorang presiden, Theodore Roosevelt pada tahun 1912 ditembak. Tembakan mengenai dirinya, tapi ia dapat sembuh. Dan yang terakhir, Presiden Reagan. Sejak terbunuhnya Presiden Kennedy 1963) pendapat umum di Amerika semakin membengkak: Agar diadakan pengawasan yang lebih ketat terhadap pemilikan dan penggunaan senjata api. Dalam tiap angket jumlah orang yang menghendaki pengawasan yang lebih ketat itu selalu makin besar, tapi usaha mereka selalu terkalahkan. Ini akibat lobby gigih yang dilancarkan oleh organisasi bernama National Rifle Association (NRA). NRA, dengan anggota lebih dari 1 juta, menyediakan hak anggotanya memiliki senjata api tanpa gugatan. Sering dikemukakan oleh golongan ini suatu alasan yang kuat bahwa senjata api tidak membunuh orang, tapi oranglah yang membunuh orang. Golongan ini juga sering menunjukkan bahwa penjahat akan selalu bisa mendapatkan senjata api secara sah atau gelap. Sehingga pengetatan pengawasan senjata api hanya akan menghalangi orang baik-baik untuk mempunyai alat pembeladiri, sedang pengaruhnya yang restriktif terhadap penjahat tidak ada. Salah seorang pejuang pengetatan pengawasan senjata api ini adalah Senator Edward Kennedy. Dua saudaranya tewas akibat tembakan senjata api. Ia sudah mengusahakan perundang-undangan yang keras mengenai pemilikan dan penggunaan senjata api oleh warga negara biasa, sejak tahun 1963. Ia menunjukkan statistik bahwa dua pertiga dari semua pembunuhan adalah karena mereka memiliki senjata api. Memang benar tanpa senjata api pun penjahat dapat menggunakan alat lain seperti pisau. Tapi statistik orang Amerika yang mati karena pisau hanya seperIima dari jumlah mereka yang mati karena tembakan senjata api. Pengetatan pengawasan -- seperti mengharuskan pendataran senjata api, pemberian surat izin dan sebagainya akan memisahkan orang yang taat hukum dari para penjahat, kata Senator Kennedy. Bukan NRA saja yang anti pengetatan pengawasan, tapi juga pemilik toko dan kaum kulit hitam yang menganggap senjata api satu-satunya alat pembela diri. Namun demam anti senjata api mulai tumbuh lagi sejak terbunuhnya John Lennon di New York dan seorang dokter bedah terkenal di Washington. Demam ini semakin meninggi sekarang. Beberapa anggota Kongres mulai mengajukan berbagai RUU, dari yang melarang pemilikan pistol yang disebut Saturday Night Special, pistol murahan yang gampang diperoleh, sampai ke pemberian izin kepada polisi untuk memperoleh barang bukti meskipun dengan cara yang tidak sah, dan keharusan mendaftarkan semua senjata api yang dimiliki perorangan. Sementara itu organisasi bernama National Coalition To Ban Handguns (Koalisi Nasional Untuk Melarang Senjata Api) juga mulai melancarkan lobby yang giat. Michael Beard, Direkturnya, bertanya: "mengapakah di AS ini orang lebih mudah mendapatkan senjata api daripada mendapatkan kartu perpustakaan?" Ia merasa pasti kemudahan ini bertanggung jawab terhadap 22.000 kematian tiap tahun. "Pada waktu Presiden Reagan ditembak 69 orang lain ditembak juga di bagian-bagian lain Amerika," katanya. Ironi dalam peristiwa percobaan pembunuhan Reagan adalah bahwa Presiden itu sendiri tidak setuju pengetatan pengawasan, apalagi pelarangan pemilikan senjata api oleh perorangan. Istrinya sendiri memiliki senjata api dan Reaganlah yang mengajarnya cara menembak. Tetapi ada titik pertemuan juga antara pandangan golongan pro dan kontra pengawasan senjata api ini. Kedua golongan itu menginginkan hukuman bagi orang yang melakukan kejahatan dengan menggunakan senjata api agar diperberat. Dan Reagan juga sependapat. Apakah usaha membuat UU yang lebih keras mengenai pengawasan senjata api kali ini akan berhasil? Nelson T. Shields III, Ketua Handgun Control Inc. (organisasi anti senjata api lainnya) optimistis, mengingat sekarang generasi 60n, generasi John Lennon mulai bangkit di belakang golongan anti. Tapi NRA yang pro senjata api melihat rame-rame sekarang ini, seperti rame-rame sebelumnya, akan mati ditelan angin setelah beberapa waktu. Dan masyarakat diramalkannya akan masih dengan mudah mendapatkan senjata api.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus